[5:53]
Sore itu Bae sedang duduk ditepi sungai, menikmati matahari terbenam didepan matanya sendiri. menggenggam sebuah buku favoritenya, membaliknya halaman perhalaman sambil sesekali melihat burung-burung cantik yang terbang kesana - kemari dilangit yang sudah akan memasuki warna gelap tersebut.
"Hey" Sapa Choi setelah menemukan keberadaan wanitanya
"Hay" Jawab Bae sambil menengok kesumber suara
Choi datang ia langsung duduk disamping Bae dan mengambil tangannya untuk digenggam dengan hangat olehnya.
"kau kedinginan? tanganmu sangat dingin" tanya Choi
Bae menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis kearah Choi
"tidak apa, aku menyukai dingin" JawabnyaChoi menatapnya dan memberikan senyum balik kepadanya. Sementara itu Bae kembali memfokuskan diri kebuku yang dibawa Olehnya, membacanya perlahan perkata-demi kata.
Choi meminta Bae untuk menyandarkan tubuhnya kedalam rangkulan tangan Choi agar ia bisa ikut membaca bersamanya.
"terimakasih sudah meluangkan waktumu untuk menjemputku kesini oppa" ucap Bae
Choi melirik Bae dan tersenyum kearahnya
"aku akan mengusahakan apapun itu untukmu Bae, bagaimana harimu tadi?""cukup baik, Ibumu tadi banyak mengobrol denganku dia juga memintaku menemaninya kepasar sebelum kupulang tadi"Jawab Bae, dimana seharian ini ia pergi bersama dengan Ibu Choi
Choi mengelus surai rambut Bae dengan lembut.
"ah ibu memang sering begitu, maaf kau jadi harus pulang telat karenanya""tidak apa - apa oppa, aku senang bisa menemaninya" ucap Bae
Choi tersenyum
"syukurlah jika kamu juga senang""lalu, bagaimana pekerjaanmu oppa?" tanya Bae kepada Choi
"sangat lancar, perusahaan dari Jepang yang waktu itu kuceritakan padamu jadi bekerja sama dan sudah menandatangani kontraknya hari ini"
Bae bangun dari sandarannya dan memutarkan badannya agar berhadapan dengan Choi
"kau serius?aahh selamat oppa, aku bangga padamu" ucapnya dengan sangat antusiasBae memeluk Choi dengan hangat sebagai tanda ucapan selamat atas kerja kerasnya selama ini. Choi menyambut pelukannya dengan bahagia, setelahnya Choi mencium singkat kening Bae.
Dekapan Itu berlangsung tidak lama, Bae mencium pipi Choi sekilas dan memerhatikan wajah Choi.
"oppa kau terlihat lelah, apa kau ingin pulang?" tanya Bae setelah memerhatikan wajah Choi yang terlihat kelelahan"ayo kita pulang bersama" Jawab Choi
Choi bangkit berdiri disusul oleh Bae setelahnya, Choi memberikan uluran tangannya dan menarik tangan Bae untuk digenggam olehnya.
Jarak dari daerah sungai tadi ke rumah menempuh waktu 15 menit dengan berjalan kaki. Choi lebih menyukai berjalan kaki dengan Bae, sehingga dia akan menaruh mobilnya dirumah terlebih dulu, lalu pergi menjemput Bae dengan berjalan kaki.
Setelah tunangan Choi memutuskan untuk sudah tinggal bersama berdua dengan Bae, dirumah yang Choi beli dengan hasil kerja kerasnya sendiri.
Setibanya dirumah yang beratmosfir kayu ini, Choi langsung bergegas untuk mandi, itu memang aktivitas yang pasti akan ia lakukan jika sudah tiba dirumah, sementara itu Bae sibuk didapur menyiapkan makan untuk santapan makan malam nanti.
Bae menyiapkan pasta kesukaan Choi untuk makan malam hari ini ditambah dengan beberapa daging sapi panggang sebagai pelengkap.
"oppa makanannya sudah jadi" ucap Bae setelah makanan sudah jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
5:53 Blue Hour (oneshotstory) 18+
Short StoryTidak ada alasan pasti untuk ia menyukai Blue Hour. Pertemuannya dengan Choi diawali karena Bae dan Choi sama-sama menyukai waktu disaat matahari terbenam. Choi juga melamarnya disaat waktu tersebut. Maka dari itu blue hour memiliki makna tersendir...