[1]

10 1 0
                                    

HALLO
Jangan lupa follow akun ini ya, semoga kalian suka sama ceritanya. Maaf kalau bahasanya masih berantakan.

Selamat membaca☆

***
" I pick my poison and its you "
-Ameta

Matahari menyambut pagi, semua orang segara bersiap siap untuk memulai aktivitas di pagi hari. Begitu juga dengan Ameta, hari ini adalah hari pertamanya MPLS di SMA nya.

Ameta turun dari kamarnya, ia menuju meja makan karena ia akan sarapan sebelum menuju sekolah. Meta sarapan nasi goreng dan meminum segelas susu, dia makan di meja makan sendirian. Kalau kalian tanya di mana orang tuanya, orang tuanya sudah berpisah dan meta tinggal dengan ayahnya. Namun, ayahnya selalu sibuk dengan pekerjaan seperti sekarang ayahnya sudah pergi bekerja.

Setelah selesai sarapan meta membersihkan piring dan gelasnya. Setelah itu dia pergi ke sekolah bersama sepupunya.Setelah sampai di sekolah meta antri untuk mengambil kalung yang akan di pakai waktu MPLS nanti.

"Pembagian kelas bisa di lihat di papan pengumuman ya dek" kata salah satu pengurus osis.

Ameta mendapatkan kelas X MIPA 1 dia berharap agar dia bisa nyaman di kelas ini. Dia melihat daftar nama siswa yang  masuk ke dalam kelas X MIPA 1, meta hanya mengenal beberapa orang sisanya ia tidak tau karena berasal dari SMP lain.

"Adek ini kalungnya silahkan di pakai, kelas kamu ada di sebelah sana silahkan taruh tasnya." kata salah satu kakak osis sambil menunjuk kelas yang berada di sebelah kiri.

Meta pun tersenyum ramah dan membalas perkataan kakak osis tersebut "Oh iya makasih kak"

Meta berjalan menuju kelasnya, ia pun meletakan tas di kursi kosong lalu segera menuju lapangan. Meta baris sesuai dengan kelasnya, ia melihat segerombolan anak osis di depan yang berbaris panjang. Salah satu anak osis maju paling depan sambil memegang mic, meta menebak pasti itu ketosnya.

"Assalamualaikum wr wb. Selamat pagi adik adik perkenalkan nama kakak Elkan kakak adalah ketua osis di sini. Selamat datang di SMA Unggul Negeri 74, hari ini kita akan melakukan MPLS semoga barjalan dengan lancar. Bagi yang mempunyai riwayat penyakit harap laporkan kepada osis yang berjaga di setiap kelas."

Setelah berbagai sambutan dari ketua osis, kepala sekolah, waka kesiswaan dll, siswa/i di beri waktu istirahat sebentar dan di suruh kumpul kembali di aula.

Sampai di aula meta dan teman temannya duduk sambil menunggu para osis yang akan memberi petunjuk berikutnya. Osis pun mulai berdatangan satu persatu, mereka membawa setumpuk kertas yang ntah isinya apa.

"Adek ini kertasnya di isi ya, nanti kalau udah selesai kumpulkan sama kakak, setelah semuanya selesai kita akan berkeliling sekolah."

Ameta melihat isi kertas tersebut, isinya beberapa pertanyaan yang lumrah seperti, apa cita citamu?, kenapa kamu memilih cita cita tersebut? akan mengikuti ekstrakulikuler apa? dll. Namun percayalah mengisi cita cita di waktu sudah SMA tidak semudah waktu di SD. Terbukti saja banyak siswa yang saling bertanya mengisi cita cita apa.

"Lo isi apa?"

"Cita cita gua apa anjir"

"Egh gua tiru lo aja dong, gua bingung mau jadi apa"

"Gua mah jadi apa aja boleh asal kaya raya"

Ameta juga bingung ia akan mengisi apa di bagian pertanyaan cita cita. Dia sendiri masih bimbang dengan cita citanya. Meta menoleh ke belakang menghadap temannya, yaitu Jea.

"Kamu bakal nulis apa je di bagian cita cita?"

Jea pun menggaruk kepalanya"Gatau ta gua juga bingung."

Karena waktunya tinggal sedikit, meta mengisi asal asalan pada bagian cita cita. Meta menulis cita citanya adalah dokter, cita cita andalan ketika tidak tau ingin menjadi apa.

Setelah kegiatan di aula mereka keluar dari tempat tersebut dan membuat barisan, karena para osis akan mengajak berkeliling sekolah sambil memperkenalkan ruangan apa saja yang ada di sekolah ini.Ameta senang sekali bisa sekolah di sini karena tes untuk masuk sekolah ini sangat sulit. Ia memandangi setiap ruangan sambil mendengarkan penjelasan osis yang ada di sampingnya.

Setelah mengelilingi sekolah mereka pun kembali ke kelas dan masuk ke jam istirahat. Siswa boleh istirahat, makan, minum terserah apapun itu. Jea menghampiri meta sambil membawa kotak bekal dan botol minum.

"Bawa bekal ga ta?" tanya Jea.

"Bawa je" jawab meta sambil mengeluarkan kotak bekal. Mereka berdua pun makan bersama.

Setelah jam istirahat para osis memberikan pengarahan sedikit dan siswa sudah di perbolehkan pulang. Hari ini tidak ada sesi perkenalan antar siswa di kelas.

"Egh ta hari ini gada sesi perkenalan gitu ya? masa kita gatau nama temen satu kelas kita si."

"Gatau, mungkin besok." Sejujurnya meta tidak terlalu memikirkan hal seperti itu, baginya semua akan kenal pada waktunya tidak harus sekarang juga.

Hari pertama MPLS yang lumayan bagus, meta berharap ia akan sekolah dengan nyaman disini tanpa ada gangguan apapun. Walaupun tidak mungkin bersekolah semulus itu. Besok adalah hari keduanya MPLS ia berharap akan terus berjalan baik tanpa ada hal yang menganggu pikiran dia.

______________
tbc


Masih awal kok jadi belum ada konflik, peran utama nya aja belum di keluarin semua wkwk.

Ga berharap banyak dari cerita ini, tapi semoga kalian suka baca nya.

AMETA DAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang