1

39 11 2
                                    

"ah aku benci harus bekerja saat weekend begini"

Gadis bertubuh cukup tinggi itu tak henti-hentinya mengucapkan sumpah serapahnya. Menurutnya bekerja saat weekend tidak terlalu efektif, dikarenakan ia SANGAT MALAS.

"Yewon, kau ada bolpoin?" Tanya temannya dari sebrang meja yang tampak sibuk dengan berkas ditangannya, bahkan tak menatap Yewon sama sekali.

Tahu temannya sedang kesulitan, Yewon langsung memberikan bolpoin itu padanya tanpa protes, sembari mengucapkan beberapa kalimat penyemangat, "Byul eonni fighting! aku tahu kau pasti bisa"

Sekembalinya Yewon ke meja, ia menatap berkas yang tercecer tidak rapi di mejanya. Ia hanya menyesah pelan dengan mata menatap nanar. "Weekendku...." Suara Yewon sedikit bergetar. "Eonni, aku mau membeli beberapa camilan. Kau mau titip?"

"Aku mau kimbab dan roti strawberry. Aku bahkan tidak sempat sarapan tadi pagi. Minumnya susu coklat" dengan mandirinya Moonbyul menjelaskan pesanannya.

Ya hanya mereka berdua yang diwajibkan masuk hari itu, karena mereka berdualah yang membuat kesalahan, mereka mengerjakan laporan yang salah. Salah mereka sendiri kan.

.
Yewon melangkah ke luar gedung kantornya dengan santai, terlalu santai bahkan. Ia hanya mengulur waktu.

Brakk

Terkejut mendengar suara keras yang cukup nyaring, Yewon menoleh dan mencari sumber suara. Ia mendapati seorang anak kecil terjatuh, dan anak kecil itu hanya diam menunduk dan menangis, mungkin terlalu malu untuk bangun.

Yewon yang tidak tega menghampiri anak tersebut, "hei, apa kau mau ku bantu anak manis?" Tanya Yewon dengan suara lembut

Anak itu mendongakkan kepalanya dan meraih tangan Yewon. Beruntung mini market hanya berada di sebrang mereka. Yewon langsung membawa anak itu masuk ke mini market.

"Kau mau es krim? Pilih saja. Aku akan mengambil pesanan temanku dulu dan juga obatmu"

Anak itu hanya mengangguk dan tersenyum senang kala memilih es krim.

"Apa kau sudah selesai memilih?"

"Iyaa!" Seru anak tersebut sembari tersenyum lebar.

Senyum itu sangat manis menurut Yewon, tak kuasa menahan gemas, Yewon mencubit pelan pipi anak itu, tidak ia hanya menyentuh tanpa menarik pipinya.

Anak laki-laki tersebut memakan eskrimnya dan bersenandung kecil. Yewon tau lagu itu, lagu keluarga beruang. Yewon dengan telaten membersihkan luka dan memberi obat serta plester pada siku dan lututnya.

"Selesai. Anak pintar" Yewon mengelus kepala anak itu

"Namaku Sanha, umurku 6 tahun" jelas anak bernama Sanha itu sembari mengulurkan tangan ke Yewon tanpa ditanya

"Oke Sanha, nama noona, Yewon" Yewon tersenyum manis dan menjabat tangan kecil Sanha.

Sanha yang melihat senyum Yewon tampak terkesima, "woahhh, Yewon noona cantik sekali"

Pujian Sanha membuat Yewon tersipu malu. Yewon lebih suka dipuji anak kecil dibanding orang lain. Karna anak kecil itu jujur bukan?

Tersadar akan sesuatu, Yewon mengambil ponselnya, lalu menelpon Somi. "Eum, Eonni. Maaf aku agak lama, sebentar lagi aku kembali" Yewon mengakhiri panggilannya.

"Sanha, kamu sendirian di sini?"
Tidak mungkin Yewon tega meninggalkan Sanha sendirian.

"Tadi aku bersama Ayah. Ia bekerja digedung itu" ucap Sanha dan menujuk gedung disebrang mereka. Ya orang tua anak ini mungkin atasan atau karyawan yang sama sepertinya di gedung itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NaturalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang