1

41 4 3
                                    

Bel sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, gerbang sudah ditutup dari lima menit sebelum bel dibunyikan.

"Mampus, sial gue ada ulangan kimia di jam pertama lagi, akhh semesta please berpihak sama gue hari ini," oceh Kejora seorang diri dari luar gerbang yang sudah tertutup.

Hembusan nafas kasar terdengar berulang kali dari wanita yang sedang memikirkan cara mustajab untuk masuk ke dalam sekolah tanpa di hukum karena ia terlambat.

"Telat, ya?"

Suara berat yang begitu asing itu menyambar indra pendengaran Kejora, membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. Gadis itu menatap sumber suara tadi, ia menoleh lalu terdiam memandang pria tinggi dengan postur tegap dan almamater yang terpasang di badan sempurnanya itu.

Kejora menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "hehe iya kak," jawabnya pasrah sambil menunduk menatap tanah. Kejora sudah sangat pasrah jika dia harus berakhir dengan sofa lembut pembawa petaka di ruang BK.

"Selamat datang hari buruk," gumamnya kepada semesta.

Pria jangkung itu hanya menggelengkan kepala tak habis pikir dengan tingkah wanita dihadapannya. Baru hitungan bulan  gadis itu menyandang status siswi di SMA Garuda, namun sudah berani datang terlambat. "Ikut saya ke ruang BK, dibiasakan datang tepat waktu," ungkap Bumi dengan lembut namun tetap tegas dan tidak menghilangkan wibawanya.

💘💘💘💘

"Widih, tumben banget tadi lo telat, biasanya ayam jago belum berkokok lo udah nangkring di kelas," sambut Dina sambil menyantap makan siang mereka di kantin. Tubuh Kejora sudah terbakar oleh terik matahari karena di jemur di tengah lapangan hingga bel istirahat berbunyi, dan sialnya dia harus mengikuti ulangan susulan kimia seorang diri.

"Bangunnya kesiangan gue," jelas kejora.

"Tapi gara-gara gue telat, gue jadi bisa ketemu ka Bumi deh," sambungnya.

"Lo masih falling in love with Ka Bumi?" tanya Dina. Kejora mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Dina seraya memakan somay.

"Ka Bumi udah tau?" tanya dina lagi. Kejora menggelengkan kepalanya.

"Lah, terus lo mau sampe kapan jadi secret admirer?"

"sampai semesta merestui gue sama ka Bumi."

"Gimana semesta mau merestui lo sama ka Bumi kalo lo nggak ada usaha buat ka Bumi luluh sama lo, "ejek Dina

Kejora menghembuskan napasnya "Iya juga sih,"

"Gimana ceritanya kok lo bisa suka sama ka Bumi? lo nggak pernah cerita ke gue kenapa bisa lo suka sama ka Bumi." Bak seorang host acara gosip Dina terus saja memberikan pertanyaan mengorek.

"buset kayak host acara gosip lo, nanya mulu, nih ceritanya gini."

flashback

Hari ini adalah hari pertama Kejora menjadi Anak SMA. Ia melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah yang begitu ramai. Dan ia pun mulai memasuki lapangan SMA Garuda, baru beberapa langkah ia memasuki Lapangan, "aduh, maaf ya gue buru-buru," ujar orang tersebut karena ia tidak sengaja menabrak pundak Kejora dengan cukup kencang.

"iy-" Belum sempat iya melanjutkan bicaranya orang tersebut sudah pergi terlebih dahulu.

"lah bocah edan, ganteng banget tuh kaka osis siapa ya namanya, tapi tadi kalo nggak salah tulisan di name tag  almamater nya Bumi Shaka P," gumam Kejora.

Setalah itu anggota osis menyuruh peserta didik baru untuk membuat barisan agar terlihat rapih. Saat semua peserta didik telah rapih MC pun membuka acara MOS kali ini.

"Selamat pagi semua nya!! pertama-tama perkenalkan nama saya Bumi Shaka Pradip kalian bisa memanggil saya Bumi. Saya selaku MC disini ingin mengucapkan selamat karena kalian sudah resmi jadi siswa/i  SMA garuda. Oke langsung saja kita mulai acara Mpls kali ini, ikuti semua arahan dari kaka osis, sekian dari saya selamat pagi ...." Suara riuh tepuk tangan pun meledak.

flashback of

Dina tak habis pikir temannya ini sangat mudah sekali jatuh cinta, yang  bahkan Kejora pun belum tau bagaimana sifat atau karakter asli ka Bumi.

sementara itu, di rooftop Bumi angkek angtek-anteknya sedang asik menongkrong, di temani angin sepoi-sepoi dan asap rokok mereka salinb berbincang.

"Kira-kira yang di bilang Dina anak kelas X Ipa 1 bener nggak ya, Mi?" tanya Dion seraya memandang langit.

Bumi melirik ke arah Dion. "Kurang tau juga nih gue, kalo bener pun ya Alhamdulillah," jawab bumi seadanya.

"Lo nggak mau tanya langsung aja ke orangnya langsung?" tanya Dion penasaran.

Bumi menggelengkan kepalanya.
"Gue pengen coba pendekatan dulu siapa tau cocok, jarang-jarang ada orang yang suka sama gue," ujar bumi seraya menatap ke arah langit

"Ka Bumi," panggil orang tersebut.

"Weh panjang umur kau dek, baru aja kita omongin," sahut Dion membuat Bumi menginjak kaki Dion.

"Nggak usah di dengerin, ada apa?" tanya Bumi.

"Itu, kaka tadi di panggil bu Ayu disuruh keruangannya."

"Oke makasih ya Kejora, nanti saya ke sana." Bumi menyipitkan matanya, "kenapa masih di sini?"

"A-anu kak, bisa kali kita mutualan Instagram hehe" ungkap Kejora tak lagi mempedulikan rasa malunya.

Bumi mengulurkan tangannya, "mana sini handphone kamu." Kejora menyerahkan handphonenya dengan sangat ikhlas dan senang hati.

"Nanti saya back, hp saya ketinggalan di kelas."

Kejora menganggukan kepalanya, "makasih ka, saya pamit kak permisi." Langkah mungil itu membawa Kejora pergi menjauh dari pandangan Bumi.

Saat ini kelas Kejora sedang freeclass dikarenakan gurunya sedang berhalangan mengajar, namjn tetap saja gurunya memberikan tugas untuk dikerjakan.

"GILAAA, Ini gue nggak lagi mimpi kan?" teriak Kejora histeris, Dina mencubit lengan Kejora.

"Sakit, berarti ini gue nggak mimpi," gumamnya.
Dina menggelengkan kepalanya, ia menebak pasti Sahabat sejak SMP nya sedang terbang.

"kenapa?" tanya Dina

"Ka Bumi follback gue cuyyy, tolong ini jantung gue nggak aman," ujarnya lebay.

Saat sedang asik mengobrol dengan Dina, tiba-tiba saja handphone Kejora berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk.

BumiShakaP

Besok berangkat bareng saya, mau?

"DINAAAA, GUE HARUS JAWAB APA INI DINA TOLONG DINA." Dina yang kesal melihat sahabatnya yang histeris, ia pun merampas benda pipih itu dari tangan Kejora. Sudah ia duga, Dina pun menjawab pesan tersebut tanpa sepengetahuan Kejora, mereka menjadi pusat perhatian, semua mata tertuju kepada mereka.

"Hehe maaf-maaf kelepasan," ujar Kejora malu

drett drett...

"Loh kok hp gue geter." Ia pun membuka handphone nya.

"Lah, perasaan gue belum jawab deh," gumam Kejora. Ia pun melirik ke arah Dina, dan sang empu tersebut pun tersenyum lebar. "DINA INI PASTI LO YANG JAWAB YA?!" kesal Kejora, lagi dan lagi iya menjadi pusat perhatian.
dan Dina pun mengangguk santai

BumiShakaP

Besok berangkat bareng saya, mau?

Boleh kak hehe
dengan senang hati

Oke, sharelock alamat rumah kamu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kamu dan kenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang