"I love you kak" ucap pria itu sambil tersenyum ke arah kekasihnya
DOR suara tembakan tepat sasaran, malam itu adalah hari mereka melihat dunia. hari dimana mereka di hukum m4ti karena melakukan hubungan sesama jenis.
Sekarang adalah giliran pangeran jay untuk ditembak m4ti
"I love you too dek, mari bertemu dikehidupan selanjutnya entah dengan gender yang berbeda atau tidak dan dengan status yang berbeda" ucap pria itu melihat jasad sang kekasih yang sudah tak bernyawa
DOR suara tembakan itu lagi.
Dimalam itu malam dimana keluarga kerajaan melihat jay dan heeseung untuk terakhir kalinya
hari itu adalah saksi dimana kedua kekasih dihukum karena melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan.
Permaisuri hanya menangis menatap jasad kedua anaknya tersebut
"Semoga kalian tenang dan semoga kalian hidup di jiwa yang lain" Ucap permaisuri menyeka air mata nya
Sejak kejadian itu rakyat dan keluarga kerajaan selalu berdoa untuk jay dan heeseung agar mereka tenang di alam sana.
"Sudah 100 tahun lamanya sejak kejadian dihukum m4tinya pangeran jay dan heeseung karena mereka melakukan hubungan sesama jenis" ucap reporter TV yang membawa berita
Heeseung yang sedang menonton berita pun langsung mengambil ponselnya dan mencari nomor jay
"halo" ucap heeseung ditelfon
"halo, kenapa?"
"udah liat berita?" Heeseung menatap televisi yang masih nyala
"Belum, emang berita apa?" Tanya jay ditelfon
"Buka TV terus buka channel ****" perintah heeseung
"Bentar" jay turun kebawah dan langsung mengambil remot
jay menghidupkan televisi mencari channel yang heeseung bilang ditelfon
"Berita 100 tahun?" Tanya nya
"iya" jawab heeseung
"Sudah 100 tahun ya? semenjak kejadian itu" Jay menatap televisi yang masih nyala
"Kejadian itu? maksudnya?" Tanya heeseung yang heran
'kejadian itu? maksudnya jay adalah pangeran yang dihukum mati? dan kenapa wajah mereka sama dengan kita berdua?' batinnya
"temui gue di taman ****"
"Oke, gue bakal kesana"
heeseung mematikan telfon dan langsung berjalan menuju kamar untuk mengganti baju
heeseung keluar dari kamar langsung berlari menuju garasi untuk mengambil mobil
Di taman
heeseung menunggu jay di taman sambil memainkan hpnya
"udah nunggu dari tadi?" tanya pria yang berdiri didepan heeseung
heeseung melihat kearah suara yang memanggilnya
"Ga juga sih, sini duduk" ucap heeseung menepuk kursi disamping nya
"jadi?" heeseung melihat jay yang sibuk bernain dengan ponselnya
"jadi?" jay menaruh hpnya di dan melihat kearah heeseung
"jelasin 'semenjak kejadian itu'" Heeseung menatap jay dengan tajam
"lu belum inget?" tanya jay ke heeseung
"inget apa?" heeseung bingung dengan pertanyaan jay
'lu belum inget?' maksudnya apa?' batinnya
"Lo pasti bakal inget semuanya, tapi bukan sekarang" jay menepuk pundak heeseung
"terserah lu dah" heeseung berdiri langsung pergi meninggalkan jay yang masih duduk
"kakak kangen kamu dek, kenapa kita harus dengan gender yang sama lagi? apakah ini karma dimasa lalu?" ucap jay melihat heeseung yang berjalan pergi
gantung wle😂🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma Dari masa Lalu | ON GOING
Romance"Bukan kita yang salah, bukan waktu yang salah, hanya saja aku yang terlalu memaksa untuk percaya kalau kita akan baik-baik saja" FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! HOMOPHOBIC? JAUH JAUH LO!!