Dengan segenap keberanianku aku coba mengelus hingga ke pangkal pahanya dan dia mengerang semakin menjadi, tentu saja penisku langsung berdiri apalagi ketika aku pijit dan elus bagian pahanya, dia membuka pahanya lebar-lebar.
Lalu aku singkapkan rok tidurnya dan aku elus di pangkal paha kemudian aku beranikan diri mengelus vaginanya, ternyata Mbak Susi diam saja dan mengerang, tanpa pikir panjang aku masukkan jari-jemariku ke balik celana dalamnya dan memainkan klitoris dan lubang vaginanya dengan jariku.
Ternyata vaginanya sudah basah sekali, lalu aku tarik celana dalamnya dan aku mulai menciumi pahanya hingga sampailah pada gundukan vaginanya yang sangat merangsang.
Aku hisap dan jilat vaginanya yang harum, Mbak Susi semakin mengerang kenikmatan.
"Oh.. Oohh.. Mmhh.. Ohhmm.. Sayangg.. Ohmm" Jilatanku semakin liar dan semakin terasa kakinya mulai mengejang. Aku semakin mempercepat tempo jilatan mautku dan dia mengerang semakin keras.
"Oohh.. Ehheehmm.. Ohh.. Aauuaa.. Hhmm" Ternyata dia telah mencapai orgasme yang pertama.Kemudian aku lepaskan celana dalamku karena kebetulan aku selalu tidur hanya memakai celana dalam dan saat itu aku hanya memakai kain sarung. Dengan penis yang masih menegang aku beralih posisi di atasnya dan menciumi bibir dan kedua susunya dengan jemari tanganku memainkah pentilnya. Karena tidak sabar lalu aku masukkan penisku yang sudah tegang. Sewaktu penisku masuk ke lubang kenikmatan tersebut terdengar erangan keenakan Mbak Susi.
Vagina Mbak Susi serasa sempit karena tulang panggulnya yang seakan-akan mempersempit lubang kemaluannya. Akan tetapi aku merasakan kenikmatan yang luar biasa di penisku dengan lubangnya yang sempit itu.
Aku keluar masukkan penisku dan Mbak Susi membuka lebar-lebar kakinya sambil menopang satu kaki ke dinding kamar. Aku semakin merasakan sensasi yang luar biasa ketika penisku keluar masuk, karena dinding lubang vagina dan tulang panggulnya yang menggesek-gesek batang kemaluanku begitu terasa sekali.
Mbak Susi masih terus mengerang ketika aku menekan penisku di vaginanya dalam-dalam. Walaupun penisku tidak besar sekali tapi berukuran normal akan tetapi sensasi yang aku berikan ketika aku mengocok penisku di dalam vaginanya membuat Mbak Susi mengerang, menjerit keenakan sambil matanya merem melek.
Setelah hampir satu jam sejak pemanasan Mbak Susi kelihatan tegang kemudian di merapatkan kedua kakinya dan aku mengangkangkan kakiku sehingga lubang vaginanya semakin sempit. Dengan gaya seperti itu aku masih tetap terus mengocok vaginanya dan Mbak Susi semakin mengerang keras.