Prolog

51 9 4
                                    

Kehidupan sesungguhnya tidak hanya spektrum hitam dan putih, gelap dan terang, baik dan buruk. Di balik sesuatu yang putih mungkin saja ada hal yang tersembunyi dan merayap dalam lamat seperti hantu-hantu dalam imaji. Hitam tak selamanya buruk, putih tak selalu baik. Adalah abu-abu yang menjadi penengah dan bergerak tipis di antara keduanya, seperti garis penengah samar di antara yin dan yang.

Sudah lama aku menyimpan pertanyaan panjang yang hingga saat ini belum bisa aku temukan jawabnya. Teka-teki yang sudah teracak bahkan sebelum hari kelahiranku, menunggu untuk dipecahkan dan disusun keping demi keping. Teka-teki yang menghantuiku sepanjang hidup tentang asal-usul dan kematian kaumku.

Dari ujung desa aku beranjak, menjalani hidup yang keras dalam sebuah lingkungan yang jauh dari peradaban. Menempa diri dengan hal-hal yang seharusnya tak kutelan di usia yang terlalu belia, tanpa keluarga, tanpa orang tua. Hanya bertemankan seorang pria tua yang sesungguhnya aku tak pernah tahu ia siapa.

Malam ini, saat ini. Tanganku telah menumpahkan darah untuk pertama kalinya. Tetes demi tetes cairan kehidupan itu kini menghitam karena teroksidasi dan mengering di buku-buku jari. Belati yang sudah kusimpan sekian lama kini terhunus atas nama dendam, mencari nyawa-nyawa durjana. 

•••

10 April 2022

Cloak & DaggerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang