prolog

4 1 1
                                    

Burung berkicauan di pagi hari. Terbangunlah sang Arjuna, dia melihat sekeliling dan mencari ibunda tercintanya. "Ibunda kemana kau pergi" dia terus mencari, dia terdiam saat melihat ada secebis kertas di atas meja sang ibu. Dengan tanpa ragu pun dia membuka dan membacanya

Dari: ibundamu
                    -Kenanga

Maaf nak aku tidak dapat menyambut pagi mu seperti biasa... Tidak perlu mencariku lagi, aku akan usaha untuk pulang ke halaman rumah kita sayangku arjuna, maaf lagi untuk dua kalinya aku tidak bisa mengatakan di mana aku berada.
Aku janji aku akan pulang

"Mengapa kau tidak ingin memberitahuku di mana kamu ibunda..." Arjuna menghela nafas panjang lalu pergi dari bilik ibunya. Dia ingin pergi menyiapkan makanan agar tidak menyusahkan sang ibu. "Mengapa cuaca harini mendung sekali tidak seperti biasa, sebentar lagi akan hujan? Semoga sahaja tidak, aku tidak ingin ibunda pulang dengan keadaan basah kuyup" lagi-lagi Arjuna menghela nafas panjang.






"Wanita tidak guna apa yang kau lalukan di kerajaanku, kita sudah berjanji bukan untuk tidak bertemu lagi!? Kau sudah mempunyai keluarga yang bahagia! Apa yang kau inginkan lagi?!" Kata lelaki berambut perang gelap atau boleh di katakan seorang raja dengan nada yang cukup tinggi dan tegas. "Ampun tuanku patik hanya ingin meminta satu permintaan" jawab seorang wanita yang sedang mengsujud di hadapan rajanya. "Tolong jagalah anakmu" Raja itu dengan cepatnya dia mencekik wanita di hadapnya dengan cukup erat sehingga sang gadia tidak bisa bernafas. "APA YANG KAU KATAKAN INI KENANGA!? MENGAPA HARUS AKU YANG MENJAGA ANAK HARAM ITU! DIA SUDAH BERANJAK 18 TAHUN MASA MASIH HARUS DI JAGA LAGI? BIARKANLAH ANAK ITU MELAKUKAN APA YANG DIA INGINKAN KAU TIDAK PERLU MERISAUKANNYA LAGI KENANGA... Lagipula kau tidak kemana-mana bukan? Jadi mengapa aku harus menjaga anak bodoh itu" Saat ini sang raja sudah melepaskan tanganya daripada Kenanga. "Apa yang kau katakan ini... Kau bapaknya Malik, dan kau juga yang membuatnya mengapa kau tidak ingin menjaganya! Walaupun dia anak luar nikah, dia masih anakmu Malik. Aku akan pergi dari kota ini untuk sementara aku akan menaiki bot bersama rakan ku, kemungkinan aku akan pergi begitu lama... Jadiku harap kau tidak menderanya atau melakukan hal-hal yang membuat Arjuna menderita atau aku akan menyumpahi mu dan juga cucu cicit mu" Kata-kata kenanga membuat sang raja tertawa begitu kuat. "AHAHAHAHAHA APA KAU BILANG? INGIN MENYUMPAHI KU? AHAHAHAHA, KAU INGIN MENYUMPAHI KU SEPERTI APA? MENUKARKAN KU MENJADI SEEKOR KATAK?! AHAHAHAAHAHA KAU INI LUCU SEKALI APA KAU TIDAK INGIN MENJADI PENGHIBUR DARIPADA MENJADI ORANG MISKIN SEPERTI INI?HMM?!" Lelaki bernama Malik itu mentertawakan kata-kata Kenanga. "Kau lihat sahaja nanti aku akan menyumpahi keluargamu dan cucu cicitmu jika kau menyentuhi anakku Arjuna" Raja Malik memandang Kenanga dengan wajah mengejeknya "Hahahha aku tidak sabar ingin menunggu mu, lihatlah bulu roma ku naik apakah ini petanda bahawa kau akan menyumpahi ku menjadi seekor anjing? Atau kucing?" Kenanga sudah muak dengan lelaki di hadapanya ini. Kenanga memutuskan untuk pulang kerumah sahaja, dia tidak ingin Arjuna tercari-cari keberadaannya lagi.

"Aku pulang" Kata Kenanga "selamat pulang ibunda, ayo makan! Aku sudah menyiapkan makanan untukmu" Jawab Arjuna, Arjuna membawa ibunya ke dapur. "Maaf jika makananya terlalu sedikit... Aku sedang menyesuaikan diri untuk memasak!" Arjuna tersenyum lebar di hadapan Kenanga. Makanan yang mereka akan makan tidak lah terlalu banyak, hanya telur dadar. Keluarga kenanga memang tidak mempunyai banyak duit tetapi mereka masih bersyukur akan makanan yang diberikan oleh tuhan. "Anak ibunda sudah pandai memasak? Bagus lah kalau begitu..." Kata Kenanga sambil mengelus rambut Arjuna. "Terima kasih ibunda, jemputlah makan Arjuna ingin kerja dahulu" Kenanga hanya mengangguk.







Saya sedang bersabar nak memaki pakcik tua bod0h tu 😊✋🏻


594 word

𝑨𝒓𝒋𝒖𝒏𝒂 𝑰𝒃𝒖𝒏𝒅𝒂Where stories live. Discover now