Part III

0 1 0
                                    

Permasalahan tentang uang itu tetap berlanjut, kedua orangtua amira bingung bagaimana cara mengembalikan semua uang itu. Yang bisa dilakukan orangtua nya adalah dengan cara dicicil.
  Pagi amira tidak terasa nyaman, kenapa? Karna dia mengingat jelas tentang kejadian 3 hari yang lalu.

"Ma,ayah..amira pigi kuliah dulu ya. Arka kamu bareng kakak atau sama ayah?" Tanya amira

"Sama kakak ajalah, soalnya aku piket hari ini kak" jawab arka

"Yaudah ayok biar bareng" jawab amira

"Yaudah ini jajan kalian, nanti arka langsung pulang jangan keluyuran dengar. Amira bawak kereta jangan balap2" kata ayah

"Iya yah" jawab arka dan amira bersamaan

"Yaudah sana nanti telat" kata mama

"Iya assalamualaikum ma, ayah" salam amira dan arka kepada orangtua nya

"Iya waalaikumsalam" jawab orangtua nya

Amira pun bergegas mengeluarkan kereta, Mengantarkan arka terlebih dahulu setelah itu dia lanjut ke kampus.
    Sesampainya amira di kampus, dia langsung pergi ke kelasnya. Ntah mengapa pagi ini dia terasa malas untuk berbicara ataupun yah berkeliaran di koridor.

"Kok kecut banget sih mukaknya mir kenapa emang?" Tanya rossa

"Enggakpp lagi malas aja mau ngapa2in" jawab amira

"Pagi2 udah mager aja lu mir" jawab zherin

"Efek begadang wak biasa ngederakor dulu aku" kekeh amira ( yah amira berbohong kepada kedua temannya karna, mereka kan kawan kampus yah bisa di bilang baru. jadi, amira tidak mau terlalu terbuka masalah pribadinya)

"BTW udah mau ujian aja ya padahal kayak nya ngerasa baru aja jadi maba" kekeh rossa

"Iya yakan gk terasa baru lagi santai ee tau2 udah ujian ae wak" jawab zherin

Setelah bercanda gurau tentang ujian tersebut, kelas pun dimulai seperti biasanya yah dengan sedikit dosen yang agak membosankan.
  Pelajaran pun sudah selesai jam istirahat baru saja bel, bagi semua mahasasiwa itu adalah salah satu jam paling mereka tunggu ( semua orang pasti gitu yakan disekolah maupun kuliah wkwk )

"Kau kenapa mir, semalam kok enggk nongol di grup?tumben banget" tanya maya

"Kau kenapa lagi? galau mulu si elu" jawab fani

"Aku lagi ada masalah, rumit banget plus aku bener2 kecewa banget sama keadaan ini" jawab amira dengan sedih

Mereka memeluk erat amira agar dia lebih semangat lagi untuk menghadapi masalah ini. Mungkin kalau tidak ada mereka,amira pasti memendam sendiri kesedihannya.

.......

Pulang kampus amira langsung balik kerumah, sesampainya dirumah amira dipanggil kedua orangtuanya ke ruang tengah. Sepertinya ada yang ingin mereka bicarakan batin amira.

"Kenapa yah?" Tanya amira

"2 hari lagi kita pindah ke kanopan dekat rumah tulang kamu, orang ayah sama mama udah musyawarah juga bareng tulang yang disana. Jadi, rumah ini kita sewa dan kita sudah nemu ruko tempat tinggal kita disana. Jadi, nanti kamu beres2 barang yang mau di bawa kesana ya mir" jawab ayah

( Amira hanya terdiam masih mencoba mencerna yang dibilang ayah kepadanya )

"Iya, jadi bantuin mama beres2 barang ya. Karna, kita berangkat malam dari sini" jawab mama

"Kenapa mendadak?! Kenapa gk ada konfirmasi dulu ma,yah? Jadi, kuliah aku gimana? Terus kalau kita pindah aku gk ada kawan lah, kawan2 ku pada disini" jawab amira dengan sedih.. yah bagaimana tidak sedih semua kenangan masa kecil ada disini

"Iya kamu harus bisa terima, lama2 pasti nanti terbiasanya. Masalah kuliah kamu nanti kita urus surat pindahnya sekalian sekolah nya si arka" jawab ayah

"Amira mau kekamar dulu ya, kepala amira lagi pusing" jawab amira berbohong

Seperti disambar petir, perasaan amira saat ini tidak baik2 saja, Dalam sekejap dia bakal kehilangan rumah yang sangat dia sayangi, Kehilangan kenangan dikota ini, tidak berjumpa dengan kedua sahabatnya..semua campur aduk. Amira menyalahkan keadaan ini, amira menangis sejadi2nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blue Heart GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang