Prolog

13 4 3
                                    

Perempuan cantik itu berjalan gontai, kepalanya terasa sangat pusing, matanya sulit untuk melihat dengan jelas, tangannya kesana kemari sibuk mencari pegangan guna membantu dirinya untuk berjalan dengan lancar. Kepalanya terasa sakit, tapi ia tertawa.

Gadis itu tetap terlihat cantik, meskipun dalam keadaan berantakan. Mukanya kusut seperti pakaian yang belum di setrika, tapi ia tertawa menertawakan nasibnya yang hancur. Lampu disko itu semakin membuatnya sulit menemukan tempat untuk duduk, suara Dj sudah tidak terasa nikmat lagi untuk di dengar.

Dalam keadaan seperti ini, ia merindukan rumah. Namun, rumah itu sudah bukan tempat pulang dan istirahat untuknya. Baginya, rumah adalah neraka dunia.

Gadis itu terkesiap, “DON'T TOUCH ME IDIOT!” pekiknya kasar, ia merasa ada seseorang yang meraba punggung belakangnya. Baju yang ia kenakan memang sangat minim, baju itu menampilkan lekukan tubuhnya yang indah, dari depan dan belakang. Cowok mana yang tidak terpikat dengan gadis ini?

“Lo tersesat? Mau gue antar pulang?”

“Gue gak perlu bantuan lo.”

“Atau lo mau bersenang-senang? Lo mau gue bikin enak?” ucap laki-laki itu. Cewek itu tidak mengenali cowok di depannya ini, matanya sulit untuk melihat jelas wajah dan bentuk cowok ini. Yang jelas, cowok ini sangat membuatnya risih.

Leave me alone!” cewek itu kembali berjalan kesusahan dengan sepatu hak tinggi yang ia kenakan. Namun, cowok menyebalkan ini tidak mau membiarkan ia pergi. Dengan beraninya ia memegang tangan cewek itu.

“IKUT GUE!” cowok itu menarik tangan cewek itu dengan paksa, sayangnya cewek itu sudah terlalu mabuk untuk berfikir jauh. Namun ia masih sadar kalau kini ia dibawa oleh orang asing.

“LEPASIN GUE,” cewek itu berusaha melepas cekalan tangan itu dengan sekuat tenaga. Cewek itu berteriak, berkali-kali meminta untuk dilepas.

Sampai akhirnya, “Don't touch her.” cowok berperawakan lebih tinggi itu mengambil alih tangan cewek itu. “She's mine.” sambungnya dengan suara beratnya.

Cewek itu tersenyum, namun tidak sadar apa yang dimaksud cowok itu. Tanpa berkata-kata cowok itu pergi, meninggalkan mereka berdua.

Are u my hero?” ujar cewek itu.

Cowok itu tak menjawab, ia tersenyum penuh arti. Cewek itu memegang kepalanya yang semakin terasa pusing, dan perutnya terasa sangat mual, menyadari hal itu, cowok itu langsung membopong badan ramping cewek itu dan membawanya keluar dari nightclub.

“Gue tau lo siapa. Apa yang bikin lo kaya gini Miracle?”

To be continued..

Beautiful Disaster Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang