Kisah 10

79 4 0
                                    

"Kamu milik saya yang artinya kamu sudah saya claim menjadi milik saya kamu gak boleh sedikitpun jatuh cinta pada orang lain terlebih kalau itu bukan saya, paham okey!"
Verendrio Laskar

⟨o0o⟩

"Laskar, are you okay?" Jyani mendekap daksa Laskar dengan tiba tiba setelah membuka pintu dengan kencang

"ALLAHUAKBAR KAK JYAAN" Teriak Jefrian yang kaget, Jefrian dan Jyani terpaut jarak 2 tahun. Maka dari sanalah Jefrian memanggil Jyani dengan sebutan Kak

"Kuping gw ya Allah" Tyo yang mendengar saja dari depan pintu sudah sangat sakit, bagaimana dengan Laskar yang hanya terpaut beberapa centimeter

"Laskar , habis ini ke dokter THT yuk. Takut saya kupingmu kenapa kenapa karena Jefrian" ucap Tyo melirik tajam ke arah Jefrian, dan Jefrian hanya menampilkan senyum dengan dimple juga gigi putihnya yang bersinar

"Alhamdulillah kamu sadarr Kaaar yaallah" ucap Jyani mengecup kecup puncak kepala Laskar, Laskar mengerjapkan matanya dia masih tidak paham akan situasi ini

"Lemot ah kamu" ucap Jyani lagi, kemudian mengusir Jefrian yang tadi duduk di kursi sebelah ranjang pesakitan Laskar

"Woy?!! kok gw di usir sih?" tanya Jefrian pada Jyani

"Ck, repot lu. Pasien lu banyak bodoh! ayok gw geret lo" Tyo pun segera menyeret paksa Jefrian agar keluar dari ruangan Laskar

"Dadaahh Laskarr nanti Aa kesini lagii muuaah" ucap Jefrian sebelum pintu otomatis itu kembali tertutup dengan sendirinya

"Mas, Zergan gimana?" tanya Laskar lirih

Sebelum Jyani masuk kedalam kamarnya ia sudah meminta Dokter Jefrian tadi untuk melepas oxygen mask nya menjadi nasal canulla

"Zergan okey kok, kamu tuh yang buat panik" ucap Jyani sedikit menjitak pelan kepala Laskar

"hehe, terus kel-"

"Mas gatau, mbak mu gak bisa di hubungi begitu juga ayah dan bunda mu. Mereka kemana?" tanya Jyani mengusap pelan rambut Laskar

"katanya Bunda sama Ayah mau ke Puncak, tapi kalo mbak aku lupa" ucap Laskar dengan bibir yang sedikit di majukan

"udah deh tuh bibir gausah di monyong-monyongin. Gemes pen nabok" ucap Jyani membuat Laskar kesal , apa maksudnya di tabok parah banget!!!

"Ish, iya iya nggak. Mau ketemu Zergan dong" ucap Laskar dengan matanya yang berbinar menatap Jyani

"Kar, lu punya biopolar apa gimana? kok lu yang ini...   GEMES BANGET ANDAI ADEK GW SI MARIO TEGUH KEK LU UHH UDAH GW AJAK JALAN JALAN DUFAN TERUS DEH" ucap Jyani sambil mencubit cubit pipi Laskar yang tirus

"Kok pipi lu tirus sih? dulu gembul gembul" ucap Jyani lagi dan lagi Laskar hanya menatap datar pada lelaki yang lebih tua darinya ini kalau tidak di infus dan sakit yakin lah Laskar sudah memukul kepala Jyani

"Please deh Kar, muka lu gemes able banget boleh gak sih lu jadi adek gw aja?" ucap Jyani

"Bisa strees gw punya kakak kaya lo mas" ucap Laskar sarkastik menatap tidak suka pada Jyani

BRAAK!!

Belum sempat Jyani membuka suaranya pintu kamar Laskar di buka kencang bahkan sangat kencang hingga pemilik kamar tersebut kaget dan lompat dari ranjangnya

"LASKAAAAR!!!" 3 orang yang memanggil Laskar tersebut berlari menuju ranjang Laskar kemudian memeluk Laskar erat

"WOYY SESEK WOY NAPAS GW" ucap Laskar memberontak dari pelukan Reksha, Dirsyan dan Alzarva

"Hehehe gw kangen banget bang sama lo, ni nih gara gara Mas Jyani sengaja gak ngasih tau kita" ucap Reksha menatap Jyani tidak suka

"Kalo Mas kasih tau nih, yah yang ada Laskar baru sadar bukannya istirahat tapi malah di bully sama kalian" Jyani menyahut santai sambil memainkan permainan game cacing di handphone miliknya

"Gak gitu juga Mas, khawatir kita tuh khawatir" Balas Reksha tidak kalah sengit , Mario yang melihat Mas nya masa bodoh pun menghela napas kasar, sudah biasa Mas nya seperti itu

"Laskar..." lirih pemuda yang duduk di kursi roda yang tadi di dorong oleh Mario

"Zergan, lu gapapa kan? serius??" tanya Laskar berturut-turut dan segera bangkit masa bodoh sama pelukan ke 3 sahabat laknatnya ini

"Anjir woy , Zergan aja dah di cariin gw aja kagak. Pilih kasih banget" ucap Reksha mengeluh dan mendramatisir keadaan yang di alaminya

"Sok drama lo" ucap Revandro kemudian duduk di salah satu sofa di ujung ruangan , Jyani mendekat pada Revandro dan duduk di sebelahnya

"Tau tuh Reksha, sini deh mending mabar cacing kita" Jyani menyahut dengan pandangan yang tertuju pada ponsel pintarnya

"Kaya bocah aja dah" ucap Alzarva dan duduk di sofa single dan membuka aplikasi bermain cacing tersebut

Dirsyan duduk di sofa single yang berhadapan dengan Alzarva sedangkan Reksha duduk di sebelah Revandro dan ikut bermain game cacing , mulut mereka tak henti berucap apa pun saja yang penting ramai

Mario mendekatkan kursi roda Zergan pada ranjang rumah sakit Laskar dan menguncinya , Mario duduk di kursi sebelah Zergan

"Kalian berdua bikin gw sama yang lain panik tau gak? benerkan gw bilang , pakai taksi online aja ngeyel bocah di bilangin sih" ucap Mario kesal mencebikan bibirnya

Lantas Laskar dan Zergan terkekeh karena ulah Mario yang begitu menggemaskan untuk di lewatkan , bagaimana jika Mas Jyani lihat? pasti sudah di abadikan. Begitulah pikir keduanya.

"Yaa gimana ya namanya juga laki laki gentle lah" ucap Zergan mengelus leher belakangnya kikuk begitupun Laskar yang hanya tersenyum kikuk mendapat pertanyaan Mario tadi

"Halah , laki sih laki tapi kagak buat manusia panik juga kali. Gatau aja kalian gimana Mario nangis beuh kaya bocah keilangan mainan mana meluk meluk Jyani lagi" Reksha menyahut dengan pasangan fokus pada handphone nya

"Heh bocah!! sopan bener manggil gw Jyani Jyani ae, make Mas dong bego. Mas Jyani pakein ganteng juga boleh" ucap Jyani menggeplak kepala belakang Reksha kesal

"Waduh geger otak gw nih bisa bisa di geplak kingkong" ucap Reksha menggelengkan kepala sambil mengusap kepala belakangnya

"Lu juga ngapain bongkar kartu gw sih bego? belom pernah di gorok make pisang sih lo" ucap Mario menatap jengkel pada Reksha dan Reksha hanya menjulurkan lidahnya untuk menggoda Mario

"Udah lu berdua gw jedotin ke tembok lo" ucap Revandro menatap keduanya tajam, iya semacam ibu ibu yang di ganggu bila nonton sinetron kesukaannya

"Cih, ibu ibu" Jyani dan Reksha menggerutu bersamaan. Sontak Revandro memeberikan pukulan pada paha kanan Rekha dan kiri Jyani

"AUW SAKIT WOY" keduanya kembali berucap bersamaan layaknya anak kembar yang berbeda usia

"Wah wah parah lu gak ada berperirekshaan dan jyanian parah banget gw di aniaya. Satpam mana satpam geret keluar Revandro napa" ucap Reksha di angguki Jyani yang masih mengelus pahanya


TBC

Selamat berpuasa bagi yang menjalankan ibadah puasa...

Gimana nih puasanya hari ini?

Maaf banget ngeret gak ada bahan di otak nih....

Jangan lupa vote dan komen !!

Byee sampai jumpa di halaman selanjutnya...

Story And DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang