3 - Tugas Pertama

387 24 1
                                    

((udah ngetik panjang-panjang))
((wattpadnya error))
((ceritanya ilang))
((barbiekzl))

Senin!

Aldi mengerjap-ngerjapkan matanya, menyadari bahwa sekarang sudah hari senin, tandanya hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah. Perasaannya campur aduk, antara senang, senang karena akhirnya ia bebas dari suruhan mamanya menjadi manekin dan kelinci percobaan untuk baju-baju yang dibuatnya, takut juga kalau ternyata teman-teman disekolah barunya tidak bisa menerima Aldi, dan menjauhinya.....

Aldi menggeleng, menghilangkan pikiran nomor 2 itu. Yang terpenting sekarang ia harus bersiap-siap karena ia tidak mau hari pertama disekolahnya tidak memiliki kesan baik. It's a brand new day!

Seragam putih abu-abu, jas biru tua ciri khas sekolahnya yang telah ia gulung sampai siku serta sepatu converse hitam telah melekat di tubuhnya. Baju putih dan celana abu-abunya sudah dikecilkan sedikit oleh ibunya agar tidak terkesan gombrang, dan celananya dibentuk menjadi celana pensil dibawahnya tetapi tidak begitu ketat.

"Morning, Ma." Sapa Aldi kepada mamanya yang pagi-pagi sudah sibuk di meja mesin jahitnya.

"Morning juga, sayang." Balas mamanya sambil tersenyum, "Oh iya, Di. Kamu hari ini jangan bawa motor dulu ya, mama anter kamu dulu."

Menghentikan aktivitas makannya, Aldi menoleh, "Kenapa, Ma? Ih kan tadi malem udah janji. Aldi kepengen juga bawa motor." Ucap Aldi sedikit merengek.

Mamanya berdiri dari tempat duduknya, menghampiri Aldi di meja makan, "Enak aja bawa, kamu, kan, di Indonesia baru tiga hari. Emang kamu tau jalan kesekolah?"

Menyadari ucapan mamanya, Aldi menepuk jidatnya menggunakan telapak tangannya dan terkekeh pelan.

****

Mobil Fortuner putih milik Aldi mulai memasuki gerbang sekolah, ia hari ini belum mengikuti upacara bendera karena masih harus mengurusi tetek-bengek administrasi dan berkas-berkas pendaftaran. Tadinya, yang akan mengurusi itu semua adalah mamanya, namun Aldi menolak, alasannya karena malu diantar orang tua sampai ke dalam sekolah.

"Have a nice day, ya, sayang. I love you." Saut mamanya saat Aldi hendak membuka pintu mobilnya, Ia menoleh dan tersenyum, "Ya, Ma. I love you, too."

Setelah turun dari mobil, aldi berjalan santai mencari ruang Tata Usaha untuk memenuhi beberapa syarat yang harus ia lengkapi. Ternyata, ruang Tata Usaha terletak agak jauh dari gerbang, menyebabkan ia harus melewati beberapa ruang kelas.

Gerombolan cewek-cewek yang sedang bergossip ria mendadak berhenti ketika melihat aldi berjalan melwati mereka. Dan menatap Aldi dengan tatapan kagum sekaligus bingung. Karena merasa diperhatikan sebagai orang asing, aldi menolehkan kepalanya ke gerombolan anak-anak tadi dan tersenyum kecil. Kemudian melanjutkan perjalanannya.

Setelah melalui beberapa ruang kelas, mendapat perlakuan sama oleh cewek-cewek disekolah ini dan tentunya dibalas dengan perlakuan yang sama oleh Aldi, akhirnya ia menemukan pintu bertuliskan 'R. TATA USAHA' didepannya.

Ia mengetuk pintu tersebut pelan, kemudian membuka knop pintu ruangan tersebut. Didalam ruangan tersebut, terlihat beberapa orang berseragam, sekitar enam sampai tujuh orang yang sedang sibuk didepan laptopnya. Canggung, Aldi hanya berdiri diam diambang pintu. Sampai seorang wanita berkacamata menyadari kehadirannya.

"Alvaro Maldini?" Tanya wanita berkacamata tersebut. Aldi hanya mengangguk menanggapi pertanyaannya.

"Baik, Alvaro. Ada beberapa berkas yang belum kamu selesaikan kemarin. Silahkan selesaikan bersama Pak Dedi, uhm, meja pojok yang memakai kacamata. Setelah itu kamu bisa ke loket didekat ruang kepala sekolah untuk menyelesaikan administrasi pembayaran, nanti kamu akan mendapatkan bukti pembayaran yang harus kamu setorkan ke Pak Dedi, oleh Pak Dedi kamu akan diantar ke ruang guru untuk bertemu dengan wali kelas, nah nanti wali kelas yang akan mengantar kamu ke kelas baru, paham, Alvaro?" Cerocos wanita kacamata itu panjang lebar. Aldi menganggung mantap sekaligus kebingungan.

Bukan Untuk BertigaWhere stories live. Discover now