tiga belas

2K 155 8
                                    

"Mama perlu ngomong"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mama perlu ngomong"

"Ibu juga"

Taeil dan Doyoung yang baru saja selesai bertengar langsung di sidak oleh ibu dan ibu mertua mereka

"Kalian ini kenapa, berantem sampai kaya gini, bahkan sampai kamu berani main tangan itu maksudnya apa Il? Berani kamu main tangan sama istri kamu sendiri? Gak nyangka mama"

"Ibu juga kaget, kalian ini sedang ada masalah apa? Kok gak cerita? Kita kurang kalian percaya?"

"Kok diem aja kalian, punya mulut kan? Jawab"

Mereka masih setia bungkam, belum ada yang beniatan untuk membuka suara

"Ayo jawab, kamu sebagai kepala keluarga kok gak tegas Taeil"

"Ayo nak Taeil ada apa ini?"

"Oke, ma bu, tadi Doyoung nemuin surat pernyataan lab di meja kerja aku kalau Ayaka hamil"

"Ayaka? Si Aya? Terus kamu bapaknya dari anak yang dikandung Aya gitu?"

"Enggaklah gila aku"

"Kalau enggak kenapa surat itu ada di kamu? Gak kamu kasih ke yang lain"

"Aya mau resign dari kerjaannya Doy, dan dia udah buat surat resign udah aku acc juga, itu salah satu berkasnya"

"Jas wangi?"

"Oke jas wangi semerbak khas mbak-mbak itu punya Aya, si Aya makenya bener-bener deket sama badan aku karena kita posisinya mau meeting, udah gitu dia brutal banget semprotnya sampe aku sama beberapa rekan kerja lainnya kena jadi ga cuma aku"

"Kamu ga pernah cerita tentang Aya ke aku mas"

"Ya yang pertama kamu gak nanya dan kamu ga tau terus aku pikir dengan kamu ga tau Aya ga bakal ada kejadian kaya gini, kedua dia gak mau kenal kamu karena banyak yang tau kalau kamu galak, Aya itu temen aku semenjak SMP Doy kita ga lebih, coba tanya mama"

"Astaga dasar Ayaka bikin geger satu keluarga aja"

Sooyoung mendekat dan memeluk Doyoung

"Ini cuma salah paham Doy, mama tau betul Aya siapa, kamu ga usah khawatir ya"

Doyoung mengangguk seakan ada titik terang masalah ini

"Dia udah hamil? udah nikah?"

"Dia hamil tanpa suami ma"

"Kok resign?"

"Pilihan mah"

"Kalo lipstik?"

"Itu juga Ayaka, emang dasar tu anak ga ada adabnya dia pake lipstik ketebelan diusap pake jarinya terus di pleperin ke kemeja aku ma"

"Gini Doy, Ayaka itu temen SMP-nya Taeil, mereka sama-sama terus selama 3 tahun sampe dikira pacaran, sampe pada akhirnya dia pindah ke luar kota untuk ngelanjutin SMA-nya dan Taeil stay disini. Ayaka ngelamar kerja pas banget di perusahaan kita dan secara teknis dia cukup baik makanya dia diterima disini"

"Kamu udah percaya kan? Aku kalo selingkuh ga mungkin aku taro itu surat di atas meja kaya tadi, pasti aku simpen di brangkas karena itu sangat rahasia"

"Kalau berangkat pagi pulang larut?"

"Emang ada hal yang harus aku beresin, mama ga tau soal itu dan aku mau jujur sekarang, cabang kita di Malaysia sahamnya anjlok parah sampe harus ada pemecatan karyawan makanya aku harus bener-bener tangani biar mereka gak kehilangan pekerjaan mereka. Aku ga bilang sama mama kalau hal itu terjadi karena aku takut mama stres"

"Terus sekarang gimana?"

"Bagusnya udah membaik banget, kita bisa panggil beberapa dari mereka yang udah dipecat sama perusahaan"

"Syukur"

"Udah clear? Selesai? Gini kan enak kenapa musti pake cara kasar kaya tadi? Kalian udah dewasa, anak udah 2, kok ya masih gini haduh-haduh"

"Iya bu, minta maaf emosinya tadi sama-sama gak ke kontrol jadinya suasana jadi panas"

"Yangyang Winter sama mama atau ibu dulu, kalian harus bener-bener punya waktu berdua, kalian kurang quality time ternyata yaudah Yangyang sama Winter mama ambil ya"

"Makasih ma, minta tolong jangan mereka dulu ya ma"

"Iya sayang kamu tenang aja"

🤍🤍🤍

Taeil dan Doyoung akhirnya mereka saling bicara, saling mendengar, saling berucap dan akhirnya mereka baikan juga.

"Kamu lain kali ada yang nganjel, perasaan gak enak, atau apapun itu bisa kamu cerita ke aku" Taeil sambil mengusap punggung Doyoung dengan lembut

"Kamu lagi sibuk gitu aku sungkan jadinya"

"Ya ampun sayang"

Taeil mengarahkan badannya untuk menghadap Doyoung, ia ucap wajah Doyoung dan mengusak rambut fluffy milik Doyoung

"Aku bakal jadi orang paling tolol kalo aku ninggalin kamu, aku bakal jadi orang ter goblok yang yang pernah ada kalo aku ninggalin anak-anak kita"

Taeil mengeratkan pelukannya pada Doyoung, mengusap pinggul ramping bak gitar spanyol dan tidak lupa ciuman hangat dari mulut Taeil ke mulut Doyoung

"Inget ya, aku ga bakal ninggalin semua ini, kamu, anak-anak, mama, ibu, dan semuanya, kalian adalah rumah termegah yang pernah aku punya, i love you"

Taeil mencium bibir Doyoung dan sedikit melumatnya, ia benar-benar rindu dengan suasana khusuk seperti ini.

"Ups sorry mas kelepasan"

Taeil membenarkan rambut Doyoung yang sedikit berantakan

"Mas, lagi"

"Lagi?"

"Heum" sambil mengangguk

"Lucu kamu kaya Winter"

Taeil kembali melumat lebih dalam bibir Doyoung dan mencoba masuk kedalam mulut Doyoung dan dengan senang hati Doyoung membuka mulutnya. Ciuman mereka selesai karena Doyoung kehabisan oksigen, terdapat benang saliva yang menggantung di antara bibir mereka

"Sayang, i Miss you can i?"

"Ride me?"

"Yes"

"of course"

🤍🤍🤍

"Ahh....disitu"

"Here? Oh fuck Doyoung you are so tight"

"Masaahhh"

"Dikit lagi"

"aaahhh" ujar mereka bersamaan





























apa hayo

Dedek Bayi •• IlyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang