.
.
.
.
.
Malam yg begitu hening..
Aku terjaga dari tidurku,memandang sekeliling dengan hati yg begitu sesak
Tiba-tiba ingatanku terlempar jauh pada tahun-tahun yg bahkan sulit untuk aku lupakan.
Semua ingatan masih tergambar jelas di benakku
Hari itu..
Hari dimana ketika aku pulang kerumahku,hari paling mengerikan sepanjang hidupku
Aku dengan masih menggunakan seragam sekolahku berjalan begitu perlahan,memasuki rumah
Aku cukup takut,hatiku gelisah dan kakiku melangkah begitu gemetar
Banyak keluargaku berkumpul di sana membuatku semakin takut
Kemudian aku melihat sosok ayahku terbaring begitu lemah di ranjangnya
Aku begitu lemas melihatnya, ada apa?
Kemarin aku masih bercanda tawa bersamanya
Tidak! Jangan membawanya pergi
Kemana kalian membawa tubuh ayahku?
Tidak kakak! Jangan membawanya kemanapun!
Aku belum mengatakan apapun,aku belum menceritakan keseharianku di sekolah padanya..
Aku ingin mengatakan banyak hal padanya,banyak sekali!
Jangan membawanya,atau aku tidak akan pernah punya kesempatan untuk berbicara padanya lagiAir mataku mengalir begitu saja,begitu deras dan tak tertahankan
Aku terduduk di lantai ketika orang-orang itu membawa ayah pergi..
Dia di larikan ke Rumah sakitAku hanya menunggu...berdo'a dan terus berharap malam itu..
Aku masih mengharapkan keajaiban dari Tuhan...
Hal yg paling aku sesali seumur hidupku,ketika aku hanya berdiam menunggunya kembali kerumahHal itu tak pernah terjadi!! Aku tak akan bisa berbicara lagi dengannya
Duniaku sudah hancur,itu sudah runtuh dan tak menyisakan apapun untukku..Pada dini hari ketika aku masih menunggunya,tiba-tiba mereka datang
Kakak perempuanku menghampiriku lalu memelukku kencang sambil menangis
Dia berbisik dan berkata bahwa ayah sudah pergi dengan tenang..Aku menggeleng tidak percaya,hingga tubuh kaku ayahku di bawa oleh kakak laki-lakiku memasuki rumah..
Aku meraung sejadinya.. aku berteriak begitu histeris
"BANGUN!!! AYAHHH!""KAU PEMBOHONG! KAU BILANG AKAN MERAYAKAN ULANG TAHUNKU...!!!"
"BANGUN AYAH!!..hiks...JANGAN TINGGALKAN AKU BEGITU SAJA!!!"
"BANGUUN.. INI HANYA 2 BULAN LAGI SAMPAI AKU 17th AYAH...."
"Hiks... Pembohong.... Kau pembohong!"
Tangisku semakin menjadi,kaka perempuanku terus menahan dan menenangkanku..
Namun aku tidak sanggup lagi,aku terkulai begitu lemas
Tiba-tiba aku kesulitan berbicara,mataku sulit untuk aku buka,kaki dan tubuhku begitu lemas..
Aku masih bisa mendengar semuanya namun aku tak bisa melakukan apapun,aku tidak berdayaAku tersadar dari lamunanku,airmata sudah membasahi pipiku
Rupanya aku menangis lagi..
Sungguh,rasanya semua itu masih terasa nyata..
Rasa sakit itu masih bisa aku rasakan..Kalian tidak tahu!
Karna tidak di posisi ku!
Dituntut harus dewasa,padahal aku sangat butuh sosok pendukung dalam pendewasaan ituTahu apa bocah umur 16 tahun??
Dia rapuh,dia terluka
Tapi dia juga di tuntut mengerti!
Dia disamakan dengan orang dewasa lainnya..Dia menyaksikan kluarganya yg hancur dengan perlahan..
Dia melihat keserakahan pada hati manusia..
Bagaimana harta dan uang membutakan hati mereka..Kemudian yg mereka tinggalkan hanya setumpuk luka dan kesedihan
Aku masih disini! Ibu...
Jangan bersedih,aku selalu bersamamu..Dia menghibur hati Ibunya yg hancur..
Dia menjadi penguat IbunyaLalu... Bagaimana dengannya?
Bagaimana denganku??
Siapa yg akan menghiburku?
Siapa yg akan menguatkanku? Dimana pelindungku??Mengapa hanya luka? Mengapa rasa sakit lagi???
Aku mencoba mengakhiri hidupku lagi,namun tetap gagal
Bagaimana aku harus menjalani hidup tanpamu ayah??
Tak ada yg mengerti...
Aku merindukanmu... Aku lelah.. aku menyerah..Bahkan di hari yg seharusnya aku bahagiapun itu tak berlaku untukku...
Cobaan dan ujian terus menghantamku bertubi-tubi..
Kepahitan apa yg ku jalani ini?
Hingga ketika aku bersandingpun tak ada rasa bahagia di hatiku..
Mereka selalu menghancurkannya...
Aku menangis bahkan di saat seharusnya aku tertawa..Tiba-tiba sebuah tangan besar melingkar di perutku..
Seseorang menciumi wajahku,seraya menenangkanku..
Dia menghapus air mataku
"Jangan menangis lagi...
Sudah cukup,ayah tidak akan senang melihatnya" ucapnya lembut seakan tau apa yg sedang aku tangiskan
Aku menoleh dan menatap matanya
Kemudian aku memeluknya dengan erat dan menangis semakin kencang..
Hatiku semakin sesak dan sesak
Seperti beban yg tertumpuk dan tertumpuk itu perlahan terlepaskan..
Aku memeluk dia,suamiku
Dan semakin terisak lagi
"Rasanya sakitt...."
"Itu sudah lama...hiks namun rasanya masih sama...
Sangat menyakitkan ketika aku mengingatnya"Dia tak berbicara,dia hanya mengelusku
Dan mengeratkan pelukannya padaku..
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA!
Short Storybaca yg mau baca aja... jangan maksain Karna ini hanya sekedar kerandoman author,yg entah knapa lg merasa jadi orang paling menyedihkan di dunia..wkwkwk But it's ok... It's just old story