Berbeda

2 0 0
                                    

Serang , 3 April 2022
Hari ini tepat minggu , Hari pertama aku melaksanakan ibadah puasa .
360° jauh berbeda dari tahun sebelum nya aku menjalankan ibadah puasa .
Masih bisa berpuasa dengan rasa senang dan panjatkan doa pada Tuhan supaya di beri kesehatan dan di beri kemudahan.
Akan tetapi , saat ini benar benar aku merasakan puasa dalam kesendirian , masak sendiri , mengurus diri sendiri .
Dan sedikit berbeda , di tahun ini aku tak ada yang mengingatkan perihal ku untuk bangun sahur atau sekedar memberi ucapan selamat berbuka.
Tuhan , aku ingin menangis dalam sujudku...
Tuhan , aku ingin memelukMu jika aku bisa...
Saat ini , orang yang biasa mengingatkan ku untuk membangunkan sahur atau menberi ucapan selamat berbuka . Saat ini ia sudah memiliki seorang suami , dan bakal calon anak yang ia sedang kandung.

Sampai saat ini aku benar benar tak pernah menyangka mengapa ini semua benar terjadi pada hidup ku.
Semua begitu terlalu cepat untuk bisa ku terima. Dan terlalu rela untuk ku bisa ikhlaskan.
Kan ku pasrah semua urusan dalam hati juga fikiran ku dalam tangis ini yang mana semua sudah ku tulis dan rangkai dalam skema cerita ku saat itu.

Sudahlah , mau bagaimana pun
Ia tak akan pernah kembali , ia yang memutuskan untuk pergi bersama orang lain , dan tak mungkin ia akan kembali dalam keadaan sendiri. Sesungguh nya Allah lah yang Maha Penberi Dzat dari segala dzat.

Terimakasih hati dan fikiran
Saat ini kamu sudah bersahabat
Walau kadang fikiran selalu memberi sinyal kesedihan
Tapi hati selalu kuat untuk menolak semua pemberian dari fikiran

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 02, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BerbedaWhere stories live. Discover now