h2

1 5 0
                                    

"Tunggu...,terus moli-mola di taruh dimana??"

"Hm?? Moli-mola??"

"Iya, moli Mola kucing-kucing ini loh"

"Oh...,taruh keranjang aja , mereka gak bakal lompat " ucap jaemin yang semula berwajah bingung kini menampilkan wajah manis dan dengan senyum  manis nya.

"Yakin kamu na?" Ucapku memastikan kalau kucing ku akan benar-benar aman, aku tidak ingin kucing ku mengalami cedera sedikit pun aku baru saja ingin merawat mereka sampai mereka menjadi dewasa , ah membayangkan mereka dewasa dan tingkah lincah nya sangat lah membahagia kan bukan.

"Iyaa.... sini itu " ucap jaemin sembari mengambil kucing yang ada di tangan ku dan memindahkan mereka ke keranjang nya.

"Nah okey udah yok naik" ucapnya dan aku langsung menaiki sepeda na jaemin dengan hati-hati .

"Nah siap???!" Ucap jaemin yang sudah mengambil ancang-ancang akan menjalan kan sepedanya, dan aku memegang pundak jaemin entah kenapa sepertiny ini akan menyenangkan.

"Siapp!!!!" Ucapku dan seketika itu na jaemin memutar pedal sepedanya.

Benar yang ku kira menaiki sepeda dengan di bonceng  bersama jaemin terasa sangat menyenangkan , sepanjang jalan kami tertawa, melewati tanjakan ,yah yang pada akhirnya kalau naik kita harus turun  jalan kaki dan menuntun sepeda tapi saat jalan nya turun  kami menaiki nya dan rasanya seperti anda menjadi ironmen.

"Eh ituu na , rumah ku tuh" ucapku saat melihat rumah ku udah dekat.

"Nah udah sampai"

"Makasih yah tumpangan nya , tadi seru bangt tau..,kamu juga lucu banget si " ucapku dengn menatap jaemin yang juga menantapku dengan senyum.

"Eh gak mau masuk dulu??" Tawar dengan menunjuk rumah ku dengan jempol ku.

"Udah malem... aku juga harus pulang kasian yang di rumah udah pada nungguin"

Ucapnya yang berakhir dengan senyum tipisnya.
Mungkin dia benar lagipula sudah malam udh hampir jam 12 nanti kalau ke malaman juga bahaya , ada benarnya juga dia harus pulang .

"Oh...,hati-hati yah di jalan"
Ucapku dan di angguki oleh jaemin.

Setelah memastikan na jaemin sudah pergi aku berbalik badan dan masuk ke dalam rumah untuk beristirahat.

Ketika aku masuk aku sudah di sambut dengan tatapan mematikan kak taeyong , jujur aku malah jadi takut kalau di pandang seperti itu.

"Habis darimana, baru pulang jam segini , terus tuh apa??"

Fiks kuping kak taeyong tadi lagi tersumbat handset.

"Indomaret"

Mata kak taeyong yang semula menakutkan kini dia malah membelakan mata nya mungkin bagi cewe lain yang melihat nya pasti bakal bilang AAAA KIYOWOOOO dah selanjutnya mereka berhayal menjadi pasangannya.

"Kenapa gitu mata nya ???"

"Kenapa gak bilang ?"
Nah kan bener fiks kayak nya aku harus membuang semua penutup kuping kak taeyong.

"Ih...,udah bilang loh tadi kak"

"Kapan???..., gw gak denger lu ngomong"

"Udah aku treakin loh tadi "

"Kok kakak gak denger??"

"Tau deh serah"

Karna aku hari ini sangat capek jadi aku tidak mau berdebat dengan kak taeyong.
Untuk menghindari kak taeyong aku segera pergi ke dapur untuk menaruh beberapa sayuran yang ku beli tadi, dan setelah itu aku langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri ku dan pergi ke alam mimpi untuk memimpikan kak doyoung.

Rainna|| Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang