1 : Renjun Huang

17 5 0
                                    

"Renjun... Mama tetap bersamamu sayang, mama percaya bukan kau yang melakukannya"

Mama renjun terjatuh dan menangis ketika melihat putra semata wayangnya dibawa ke mobil polisi lalu pergi meninggalkannya

Yang terjadi hari ini tidak terasa nyata, seperti mimpi buruk yang mungkin akan menghilang ketika kau bangun.

Siapa yang menyangka bahwa putra nya yang manis dibawa ke kantor polisi untuk diselidiki, kasusnya adalah kasus pembunuhan.

Dari berita yang tersebar, renjun membunuh pegawai minimarket hanya karena ia tak mendapatkan cola yang disukainya

Sungguh tak masuk akal bukan?

Sang mama tidak percaya, tidak ingin percaya. Hahahaha... Mana mungkin anakku yang melakukannya, ini adalah penjebakan

Begitu pikirnya


— : —

Sudah 3 hari sejak kejadian yang menghebohkan tentang pegawai minimarket, cola, dan renjun. Wajah yang sebelumnya cantik namun terlihat tegas, kini beralih ke wajah yang kusam, bibir pucat dan kantong mata yang semakin menghitam

Bajunya sudah diganti oleh pakaian khusus tahanan, kedua tangannya diborgol, ia sedang diantarkan ke sel yang akan ditempati olehnya nanti.

Sel yang berada di ujung lorong lantai tiga, dinding besi dengan persegi kecil yang menjadi satu-satunya jendela di setiap ruangan itu

Banyak pasang mata yang memperhatikannya berjalan melewati lorong, ia merasa tak nyaman dengan tatapan itu namun masih mencoba untuk tidak memperdulikannya

"Kupikir kau harus menjaga mata tahananmu dari kecantikan ku, inspektur tampan" ujarnya ke inspektur jaemin

Mereka berhenti di depan sel yang dituju, jaemin melirik renjun sekilas dan tersenyum kecil, "Haruskah aku melakukannya?" Jaemin menjawabnya sambil membuka kunci sel nya

Membukakan pintu itu dan sedikit mendorong renjun masuk kedalam, renjun sedikit tersinggung

"Aku bisa melakukannya, tidak perlu mendorongku" lirik renjun, wajahnya terlihat marah, sangat lucu

Jaemin menguncinya lagi setelah renjun masuk kedalam, kemudian pergi

Renjun berjalan kedalam ruangan yang hanya berukuran 2×2 meter itu, sangat sempit, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kamar mandinya di rumah.

Di pojok ruangan terdapat kasur untuk satu orang, di sisi satunya adalah lemari besi.

Sangat gelap hingga renjun tidak menyadari bahwa ada seseorang disana, "selamat datang temanku.."

Renjun terkejut sampai ia berjalan ke belakang, tersandung kakinya sendiri dan jatuh terduduk

"Astaga pantatku.. siapa kau?" Renjun menyipitkan matanya berusaha untuk melihat sosok di pojok ruangan sana

"Hey jangan takut sayang, aku penghuni pertama sel ini dan kebetulan sekali kedatangan tamu seimut dirimu"

TBC

402 | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang