05. Ranting Gering

8 0 0
                                    

PUNGGUK MERUNDUK
By: Peach_erry

Duduk, menunduk, mengangguk-angguk. Hei, Pungguk!Wajahmu hampir tak berbentuk— buruk; layaknya habis mendengar kutuk. Ini pertama kali kau merajuk, sebab geluduk sedang semangat menyeruduk, malang melintang, menghisap sementara langit yang tadi siang masih cerah terang. Sore mendung, sepertinya, dunia tengah berkabung?

Mendongak berulang kali. Bersiap rapi sejak pagi kau puji bagaimana cantikmu akan tiba dengan binar berseri. Lagi, bulan membuatku iri karena menjadi hal yang senantiasa kau kagumi. Sayang, ia tidak muncul kali ini, lebih memilih bersembunyi di balik awan yang menghitam pasti.

Tak apa, masih ada aku, bukan? Aku masih setia menjadi tempatmu berpijak, menjadi teman ketika hatimu mungkin kembali koyak karena bulan yang menolak kasihmu ketika kau berkata mencintainya dengan mutlak. Meski ia bilang otakmu congkak, sebab memang tak patutnya menyukai dia yang indah tiada terelak. Bukannya marah berteriak, kau justru semarak bersorak. Berucap jika cintamu padanya semakin menggelegak—masak. Pun, maumu bersamanya ikut memuncak, sayangmu jua ikut bergejolak. "Mari hidup bersama dan, dan, dan bahagia!" Begitulah dia kau ajak.

Hei! Dia yang mencampakkanmu dengan telak! Tidakkah cintamu padanya menjadi berserak? Hatimu, apakah tidak terluka barang sejenak? Jejak kata kejamnya, apakah tak cukup membuat kau hendak memberi jarak?

Aish! Engkau malah menjawab, "Tidak."

Rabu, 6 April 2022

Note: *Gering = Sakit/Lara

Cherry BerryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang