Siang ini rintik hujan menghiasi kota terpadat di Indonesia, suasana sejuk ini tentu sangat sahdu jika dinikmati dengan membaca buku sambil mendengarkan musik favorit. Itulah yang akan dilakukan seorang perempuan berambut sebahu dengan kacamata bulat yang bertengger di hidung mungilnya.Perempuan itu bernama Luna Rose, tenang nama doang yang bule aslinya orang awak kok hehe. Dengan earphone yang terpasang di kedua telinga dan buku berjudul Pride and Prejudice yang di genggamannya, Luna memasuki tempat terhening di tengah padatnya penduduk yaitu, Perpustakaan Aksara.
Perpustakaan Aksara berdiri diatas tanah seluas 1 hektar. Di sepanjang mata memandang bisa ditemui berbagai buku baik buku fiksi, buku non fiksi, jurnal maupun buku terjemahan. Interior dari perpustakaan ini adalah modern-classic yang memberikan kesan nyaman dan aesthetics di saat yang bersamaan.
Luna pun memasuki perpustakaan sambil menghirup bau-bau buku yang khas dan berjalan menuju spot tempat yang sering didudukinya yaitu meja panjang di lantai dua yang berhadapan langsung dengan jendela.
Saat Luna ingin menuju tangga tiba-tiba bahunya tertabrak seseorang sehingga buku yang dibawa Luna dan kertas-kertas yang dibawa oleh orang tersebut berserakan dilantai.
Reflek Luna mengambil bukunya dan membantu orang itu untuk mengambil kertas-kertas yang berserakan. "Ah maaf saya tidak sengaja." Ucap orang tersebut, Luna mendongak dan terkejut melihat siapa yang dihadapannya. Seketika pipinya merah, sambil mencoba menahan untuk tidak tersenyum Luna menjawab, "Gapapa kok, tadi gue juga salah, ga liat jalan hehe. Btw, ini." Ucap Luna sambil menyerahkan kertas yang ditangannya.
Pria itu mengambil kemudian tersenyum, "Terimakasih, kalau begitu sampai jumpa." Kemudian pria tersebut berlalu begitu saja. Luna menatap punggung tersebut sampai menghilang, baru dia kembali berjalan dengan hati yang berdebar-debar.
Pria itu, dengan rambut fluffy berwarna coklat, alis tebal yang memikat, mata berwana coklat gelap yang di lindungi oleh kacamata hitam berwarna bulat dan jangan lupa bahu tegap nan lebar itu. Dan yang membuat Luna semakin terpikat adalah tinggi orang tersebut. Mungkin Luna hanya sebatas bahunya saja.
Luna tidak tahu siapa nama pria tersebut, tetapi Luna tahu bahwa mereka akan selalu bertemu setiap sabtu siang di Perpustakaan Aksara.
***
"SELAMAATT PAAGIII PARA AHLI KUBURRR." Seru Luna yang membuat dua orang terkejut.
"ASTAGFIRULLAH, pagi-pagi bikin kaget aja,"teriak Friska perempuan berhijab yang memiliki mulut sepedas cabai. Bisa dibilang dia manusia paling galak yang pernah Luna temui.
Luna hanya menyengir kuda kemudian duduk di samping perempuan berambut ikal, yang bernama Mulan. Mulan adalah orang yang tenang dan lemah lembut, dia juga tipikal orang yang susah membuka topik. Entah bagaimana dia bisa berteman dengan makhluk gila seperti Luna dan emak-emak galak seperti Friska.
"Lo kenapa Lun? Daritadi senyam-senyum sendiri kayak orang gila."Tanya Mulan sambil memperhatikan Luna yang sedari tadi tersenyum.
"Alah paling si cowok kacamata yang sering dia bilang." Celetuk Friska yang mendapat jempol dari Luna. Friska hanya memutar bolanya malas.
Tidak asing lagi jika Luna terus membahas cowok berkacamata yang selalu dia temui setiap sabtu di perpustakaan favoritnya. Padahal pembahasannya itu-itu saja, "Eh lo tau ga kayaknya dia suka buku series Bumi by Tere Liye, sumpah itu buku kesukaan gue juga woyy!!! Apa jangan-jangan jodoh ya?" Contohnya seperti itu.
"Tau gasih kemaren dia ngobrol sama gue tauuu, AAAA SENENG BANGEEETTT." Teriak Luna sambil mengubur mukanya di meja.
"HAAAHHH??? BENERAAANN?!" Teriak Friska kaget yang dibalas anggukan kuat oleh Luna. Mulan yang tadinya agak malas untuk ikut membahas topik yang sama di setiap hari Senin pun jadi ikut mendengarkan.
"Jadi ceritanya gue kan lagi jalan, terus kucuk-kucuk eh tiba-tiba dia nabrak gue gituuu, EH SUMPAH KAYAK DRAMA DRAMA KOREA GITU GASIIIII AAAA." Teriak Luna yang membuat Friska terkikik. Luna adalah orang yang ekspresif apalagi saat dia bercerita sesuatu yang menyenangkan hebohnya minta ampun.
"Nah abis itu gue tolongin soalnya kertas-kerta yang dia bawa berserakan. Dan lo tau ga dia ngomong apa ke gue? Dia bilang 'terimakasih kalau begitu sampai jumpa' SUARANYAAA WOYYYY BIKIN GUE MELELEH SEKETIKAAAA." Pekik Luna sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
"LAH GITU DOANG?" Jawab Friska yang dibalas anggukan oleh Luna. Sementara Mulan hanya mendengus keras.
"Tapi gue memaklumi sih Fris, tu bocah kan emang lagi fall in love." Celetuk Mulan. Setelah itu, pelajaran pun dimulai.
Well, jatuh cinta memang semenyenangkan itu bukan?
***
HIII!!!
SEMOGA SUKA CERITANYA YAA HIHI☺️☺️JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!
TERIMAKASIHH
KAMU SEDANG MEMBACA
We Meet Again on Saturday
Teen FictionSebuah kisah klasik, dibalik tembok perpustakaan. Semua berawal saat Luna bertemu dengan seorang laki-laki yang berhasil mencuri hatinya di Perpustakaan Aksara. Tetapi sialnya, Luna tidak mengetahui identitas laki-laki tersebut. Namun, Luna tahu ba...