satu

6 1 0
                                    

dimana?

Sekala: basecamp.

katanya mau jemput?!

Sekala: gk bs.
Sekala: plg sndr.

"Shi--" Luna menahan umpatannya saat melihat balasan dari Sekala. Sudah dua jam lamanya Luna menunggu Sekala menjemput dirinya di tempat les, namun cowok bermata sebiru samudra itu tak muncul juga.

"Padahal dia sendiri yang bilang mau jemput." Luna memasukan ponselnya kedalam tas. Kalau Luna terus menunggu disini sampai Sekala datang, mungkin akan sampai besok pagi. Maka dari itu Luna memilih pulang sendiri.

Gadis mungil dengan tas biru muda itu bergegas menuju gerbang tempatnya les. Saat hendak menyebrangi jalan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Luna dengan cepat melindungi kepalanya dengan tasnya kemudian berlari menuju halte untuk berteduh.

Ponsel di dalam tasnya berdering, Luna mengambilnya dan segera mengangkat panggilan dari seseorang.

"Lo dimana, Lun?" Suara serak khas bangun tidur itu terdengar menyapa telinga Luna.

"Masih di tempat les, kejebak hujan."

"Sama siapa? Lo gak sendirian kan?"

"Gue sendiri." Bibir Luna gemetar saat mendengar bunyi petir di langit. Gadis itu terkejut bukan main dengan jantung bertalu cepat.

Suara di seberang berubah panik. "Tunggu disana, jangan kemana-mana. Gue otw."

"Iyaaa, Biru."

Panggilan terhenti. Luna menatap layar ponselnya dengan gamang. Luna mengharapkan Sekala yang menelponnya lalu menjemput dirinya. Namun sepertinya cowok itu sama sekali tidak peduli.

Langit semakin gelap dan suara petir semakin bergemuruh. Luna memeluk dirinya sendiri sembari memejamkan matanya. Luna tidak suka petir, ia akan gemetaran sampai lemas.

Namun beruntung sekali karena mobil milik Biru sudah sampai dan berhenti tepat di depannya. Terlihat sosok cowok dengan kaos oblong putih serta kolor hitam pendek berlari ke arahnya sembari memegang payung.

Luna menghela nafas saat sudah duduk didalam mobil. Tubuhnya tidak segemetar tadi.

"Sekala gak jemput lo?" tanya Biru setelah menutup pintu mobil.

Luna menggeleng pelan. "Sibuk."

"Sibuk banget sampe gak bisa jemput lo?" Cowok itu menatap Luna yang menunduk, memperhatikan sepatunya yang sedikit kotor.

"Sibuk belajar, katanya besok ada ulangan," jawab Luna, tentunya berbohong. Gadis itu menghela nafas panjang.

Setelah itu hening mendominasi, mobil putih milik Biru perlahan melaju membelah jalanan.

☁️

"Ke uks aja yuk? Lo keliatan pucet kayak zombie."

Luna mengabaikan Sammy yang sedari tadi memaksa dirinya untuk ke uks. Namun Luna enggan untuk beranjak karena tubuhnya terasa begitu lemah. Yang Luna lakukan hanya meletakkan kepalanya di atas meja.

SEKALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang