5534 words karena winni lama sekali nggak bikin update-an huhuuuu. This might be kinda boring, but I hope you all enjoy this.
Miss you all dear readers-nya winni yang lucu-lucu 😘CEO Hong tak pernah ambil pusing pada tampilan fisik komposer andalan agensinya, sepanjang lagu yang dia buat bisa mendatangkan banyak uang bagi perusahaan. Namun, perubahan Taeyong yang terlampau drastis mau tak mau juga sempat membuatnya bertanya-tanya. Begitupun pernikahannya dengan putra kedua keluarga Jung yang terkesan terlalu tiba-tiba.
"Aku akan tetap menulis lagu untuk perusahaanmu. Tak perlu khawatir."
"Kau benar-benar sudah yakin akan melepas masa lajangmu?"
"Kenapa kau terlihat tak percaya?"
"Aku mengenalmu. Kau bukan orang yang memikirkan pernikahan sebagai sebuah pilihan hidup."
"Memang tidak. Tapi, aku berubah pikiran."
Itu adalah percakapan mereka kurang lebih setahun yang lalu, ketika Taeyong memberikan undangan pernikahan terbatas kepadanya. Mereka teman baik, Hong Youngin tentu saja akan diundang.
Taeyong menghilang setelah acara pernikahan, dan muncul kembali di kantor agensi sekitar dua bulan setelahnya untuk membicarakan proyek album beberapa artis yang telah dijadwalkan sebelumnya.
Selain penampilan fisik juga pembawaannya, sebenarnya nyaris tak ada yang berubah dalam sikap profesional Taeyong. Juga ciri khas dalam tiap lagu yang dia buat. Namun Youngin mulai menyadari adanya sedikit pergeseran dalam gaya bermusiknya. Salah satunya, lagu-lagu ballad tentang cinta ciptaan Taeyong jadi terasa lebih dalam dan memiliki kesan jauh lebih kuat.
"Bagaimana pernikahanmu?" Youngin bertanya setelah ruang pertemuan itu kosong dan hanya menyisakan mereka berdua.
Sebelum mengambil alih kepemimpinan agensi dari ayahnya, lelaki yang sembilan tahun lebih tua dari Taeyong itu dulunya juga seorang produser. Jadi sesekali dia memang masih terlibat dalam proses produksi album artis-artis di bawah naungan perusahaannya, meski bukan dalam kapasitas yang sangat teknis. Secara perilaku, Youngin yang cenderung konservatif dan penganut aliran monogamis, jelas bertolak belakang dengan Taeyong yang suka bersikap serampangan. Kecintaan pada musik yang sama-sama besarlah yang sejauh ini tetap berhasil merekatkan hubungan pertemanan mereka.
"Baik, sejauh ini." Taeyong menjawab.
Dia lalu menceritakan bahwa suaminya tidak melarangnya untuk tetap menekuni dunia musik sebagai komposer. Bahkan membuatkan sebuah studio musik di kediaman mereka.
Youngin mengangguk perlahan mendengar itu. Bukan hal mengherankan jika putra kedua keluarga Jung sanggup membuatkan studio pribadi sama canggih dengan yang dimiliki perusahaan untuk Taeyong, mengingat seberapa besar kekayaan yang lelaki itu dan keluarganya miliki. Namun mengizinkan Taeyong untuk tetap menulis lagu, adalah hal yang jauh lebih mengejutkan.
"Kau tahu, sebelumnya aku agak khawatir padamu dan pernikahan ini."
"Hm? Apa yang kau khawatirkan?"
"Kau hanya akan butuh waktu kurang dari seminggu untuk merasa bosan, lalu memutuskan untuk mengajukan perceraian," Youngin mengangkat bahu. "Tapi, ini sudah hampir setahun."
Semenjak Taeyong menikah, mereka sudah tak pernah lagi mengobrol seperti ini. Youngin terlalu sibuk, dan Taeyong selalu langsung pergi setelah pekerjaan di studio selesai.
Youngin lalu diam-diam mengamati teman baiknya. Tidak ada lagi gaya fashion eksentrik dan rambut berwarna terang layaknya seorang idol. Gaya berpakaian Taeyong menjadi sangat konvensional dan sederhana, meski pemuda cantik itu tetap memilih item berselera tinggi. Kali ini dia hanya mengenakan jaket jeans berlapis kaus. Rambut yang biasanya dibiarkan memanjang hingga pundak dan ditata penuh gaya, kini berwarna hitam alami dan dipotong sangat rapi. Lima lubang tindik di masing-masing telinga yang biasanya dipenuhi aneka bentuk anting, kosong, tak diisi satupun bahkan dengan bentuk paling sederhana sekalipun. Dengan penampilan polos tanpa polesan makeup semacam ini, Taeyong terlihat sangat muda, dan segar, seperti anak remaja yang polos dan ceria. Meski dengan wajah semacam itu, Youngin yakin tidak ada satupun staf pemburu calon idol dari agensi manapun yang akan mau melepaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WINSOME (jaeyong)
Fanfiction[Twoshoot] [Baku] "Dia terlalu sopan, membosankan. Benar-benar bukan typeku." Lee Taeyong