JUST GIVE UP - s.taehoon

ǂ 05 ࣭ ๋ ּ

✰

DAYS FOUR

· · · ┈─────────────┈ · · ·

Hari ini (name) terkurung dalam kamar nya dengan tumpukan kertas tugas sekolah. Dari tadi handphone (name) terus berdering meminta perhatian nya tapi dia terus menghiraukan nya. tapi karna suaranya yang membuat stress (name) ia terpaksa mengangkatnya

"halo, ada apa?" sapa (name)

"hei cepat datang kemari" ucap taehoon dari sebrang sana

"Kemana?"

"Aku akan kirim alamatnya coba datang lebih cepat!"

"eh? Ya"

Setelah taehoon mengirim lokasi, (name) segera bergegas pergi meninggalkan tugas sekolah nya, takut adamasalah penting. Tak butuh waktu yang lama sampai pada akhirnya (name) sampai ke lokasi tempat yang taehoon kirim

"taehoon, ada apa sampai memanggil ku?" tanya (name) sambil mencoba mengambil nafas setelah berjalan cukup jauh

"sekarang ini lagi sepi jadi temani aku latihan" ucap taehoon "jadi anjing baik dan duduk di sana" lanjut taehoon sambil menunjukan arah tempat duduk yang sekat dari tempat latihan nya "hey itu tidak sopan tau" protes (name) yang di balas taehoon dengan memasang wajah tidak pedulinya

Karna malas berdebat (name) hany menuruti perintah taehoon. Aku duduk di tempat yang di tunjukkan taehoon sambil meminum air yang kebetulan dia bawa

"Setelah itu aku harus apa?" tanya ku kepada taehoon "Melihat ku latihan." jawab nya singkat masih tetap fokus kepada latihan nya "itu membosan kan aku tidak mau"

"Kalau tidak mau ambilkan aku cola di kulkas dapur" suruh taehoon seenaknya

"Taehoon, sudah ku bilang aku bukan pembantu mu" (name) mengingatkan nya

"Aku tidak suka cewe cerewet seperti mu" keluh nya sambil menatap (name) risih "ya gimana gak cerewet kalo lakinya elo" balas ku kesal

"lagi pula kau sendiri yang bilang kau suka pada ku" taehoon membela dirinya "tapi memperlakukan seseorang layak nya pembantu itu tidak sopan taehoon."

"Ah dasar cewe aneh. Pantas saja kau jomblo terus lelaki mana yang mau dengan mu" sindir taehoon sinis

"Ah sudahlah sialan aku tidak peduli lagi." (name) menghentakan kaki ku dan pergi ke gerbang menghindari pertikaian. Karna terlalu marah (name) tanpa sadar menabrak seseorang "a-ah maaf!"

"Oh tidak apa apa, Lagi pula kenapa ku ada di sini" orang itu cukup tinggi membuat (name) mengakat kepala "apa kau menjdi salah satu client nya hobin?" lanjut nya

"U-uh tidak! aku teman nya taehoon dia kebetulan mengajak ku" (name) lansung menjaga jarak dari dada pria yang tak ia sengaja tabrak

"Taehoon punya teman cewe selain yang ada di hobin company?" bingung nya "Ceritanya panjang sih..." (name) mengalihkan pandangan ku berusaha mengabaikan pertanyaan itu

"Ah perkenalkan nama ku (name)" (name) mengenalkan dirinya nya sendiri pria tadi hanya membenarkan kacamata nya sambil tersenyum ke arah (name)

"nama ku yeonwo" ucap yeonwoo di lanjutin tersenyum ramah "ini kebetulan saja tapi kenapa ya wajah mu sangat familiar?" tanya (name)

"Mungkin karna kita satu sekolah?" tawa yeonwoo "Loh emang iya?" bingung (name) benar benar tidak ingat "kita satu kelas (name)..." ucap yeonwoo masih dangan tawanya

"yaampun, maaf sekali yeonwoo aku tidak terlalu ingat" (name) membungkuk beberapa kali meminta maaf pada yeonwoo dia hanya tersenyum

"Tidak apa apa aku memang tak semencolok itu" ucap yeonwoo

"yeonwoo kau cukup mencolk di sekolah.. " aku berusaha menyangkal apa kata yeonwoo "Eum benarkah?aku tidak tahu" yeonwoo tampak tidak sadar kalau dirinya sendiri populer

"masa kau tidak tahu padahal sudah sering di kerumuni" ucap (name) bingung "Aku tidak merasa seperti itu..." yeonwoo membalasnya dengan wajah panik

"ah sudah tidak apa" (name) tersenyum "enaknya kau banyak yang menyukai" lanjut (name) cemburu

"(Name), kau membuat ku merasa bersalah" yeonwoo memasang wajah bersalah nya yang membuat (name) tidak tahan "Ah Maaf"  karna sesuasana di antara mereka canggung (name) hendak pergi sebelum kemudian di tahan yeonwoo

"hei tunggu sebentar apa kau sibuk besok?" tanya nya "besok aku tidak sibuk kok" balas (name) seadanya

"jika kau tak keberatan mau kah kau belajar bersama... Di rumah ku tenetunya!" tawar yeonwoo dengan senyum di akhir "kau yakin?" ucap (name) meyakinkan "huum aku yakin lagi pula kita sekelas kan? Aku sudah lama ingin berteman dengan mu"

(name) tampak berpikir sebentar "yah aku tidak keberatan" terima (name) membuat yeonwoo tersenyum lebar "ah sudah lama aku ingin mengajak mu belajar bersama" ucap yeonwoo membuat (name) memikikan sesuatu "kenapa? kita kan belum pernah bicara sebelumnya"

Yeonwoo hanya tersenyum tulus "kita  pernah bicara sebelumnya...mungkin kau tak ingat tapi semangat mu dulu waktu aku terpuruk benar benar membantu ku" walau (name) tidak ingat kejadian apa yang membuat ia menyemangati yeonwoo tapi dia yakin pada saat itu yeonwoo pasti butuh dukungan "yah sama sama"

___