Satu setengah bulan Rim menemani Suga, operasinya berjalan lancar tetapi penyakit kanker yang Suga derita sudah terlanjur menjalar kebagian tubuh lainnya. Rim tahu waktu Suga tidak lama, Rim bertanya apa yang ingin Suga capai bersamanya dan Suga menjawab ia ingin menikah, menjadikan Rim bagian yang terpenting diperjalan hidupnya.
Suga dibesarkan di panti asuhan, itulah kenapa Suga saat ini hidup sendiri tanpa adanya keluarga disisinya. Seluruh keluarga Rim akhirnya merestui hubungan mereka, kebahagiaan untuk Rim saat tahu bahwa Suga kembali tertawa ketika seluruh keluarganya berkumpul diruang rawat inap kala itu. Rim menatap Suga, membuat yang ditatap tersenyum malu saat membalas tatapan Rim. Rim kini tengah mendorong kursi roda milik Suga, mengajaknya melihat taman rumah sakit yang tidak terletak jauh.
" Rim seandainya aku pergi, berjanjilah untuk jangan terlalu lama larut dalam kesedihan," ucap Suga yang tiba-tiba, membuat Rim langsung menatapnya.
Rim menggeleng cepat," aku juga ingin memintamu berjanji, aku ingin kau hidup bersamaku sampai aku memiliki seorang anak yang lucu darimu."
" Sepertinya aku tidak memiliki waktu selama itu Rim, tapi berjanjilah saat aku pergi nanti, jika kau menemukan seseorang yang bisa menjagamu, hiduplah bersamanya, kau berhak bahagia, terimakasih sudah menjadi sumber bahagia terbesarku saat ini," ucap Suga yang kini terdengar lirih, nyaris seperti berbisik. Dentak jantung Rim kini seperti dipaksa berhenti berdetak, tetapi ia tak ingin melihat Suga kecewa, jadi ia mengangkat sebelah tangannya untuk berjanji, menyempurnakan keraguan dan ketakutan yang tersimpan dalam diam.
" Aku tidak mungkin bisa melupakanmu Suga, tetapi aku bisa pastikan untuk selalu berusaha bahagia." Masih terbayang jelas malam itu ketika Suga berterimakasih pada Rim yang telah hadir mengisi hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue And Grey (SHORT STORY _ COMPLETE)
FanfictionSuga kekasihnya yang tiba-tiba saja menjauh jelas membuat Rim bingung, apa yang membuat Suga berubah?