Chapter 1

38 6 2
                                    

"Gak apa-apa jangan takut dia hanya selingkuhan ayah kamu" ujar bu widya selaku ibu kandung dari adreena.

Semenjak kejadian itu kehidupan adreena tidak baik-baik saja. Ayah adreena memang dikenal sebagai orang pemabuk,pemarah, bahkan suka menyakiti hati perempuan. Awalnya hubungan adreena dengan ayahnya baik-baik saja. Mereka suka bercanda bahkan tertawa bersama. Ibu widya mempunyai dua orang anak, satu anak perempuan dan satu anak laki-laki. Anak pertama dari ibu widya bernama Adreena Saila Annasya dan anak laki-laki dari ibu widya bernama Vano Alexander.

Matahari kini sudah mulai menampakkan dirinya. Adreena yang masih tertidur dan masih berada di alam mimpinya pun terbangun karena alarmnya terus saja berbunyi. Adreena pun langsung turun dari tempat tidurnya dan langsung bersiap-siap untuk mandi. Setelah adreena selesai mandi dia pun dengan segera memakai seragam sekolah SD nya yang sudah dia persiapkan sebelum mandi tadi. Adreena Saila Annasya seorang siswi SD kelas 6 yang mempunyai wajah yang sangat cantik, sedangkan vano alexander masih berusia 3 tahun.

"Adreena sayang ayo bangun nak sudah siang nanti kamu terlambat pergi kesekolah nya" seru bu widya memanggil anaknya itu dengan menyiapkan sarapan untuk adreena.

"Iyaa ma" balas adreena yang berteriak dari dalam kamarnya.

Adreeena pun segera keluar dari kamarnya dan langsung pergi ke meja makan untuk sarapan terlebih dahulu. Adreena pergi kesekolah selalu jalan kaki. Terkadang ibu widya merasa kasihan dengan anaknya itu karena kalau pergi kesekolahnya selalu jalan kaki.

"Selamat pagi sayang" ucap bu widya kepada anaknya itu dan dibalas senyuman yang sangat manis dengan adreena.

"Selamat pagi juga mamaku sayang hihi" seru adreena dengan tingkah laku yang sangat menggemaskan dimata ibu nya itu.

Adreena pun mulai memakan makanan yang sudah dipersiapkan oleh ibu nya tadi. Ibu widya atau ibu dari dua orang anak itu merupakan ibu yang sangat hebat. Ketika ibu widya melihat betapa lahapnya adreena memakan makanan yang sudah dipersiapkan oleh dirinya itu seketika wajahnya langsung berubah menjadi senang. Adreena terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Ibunya sebagai ibu rumah tangga dan ayahnya bekerja sebagai serabutan.

"Yaudah mah kalau gitu aku mau berangkat dulu takut telat" ujar adreena langsung mengambil tasnya dan segera pamit terhadap ibu nya itu.

"Hati-hati ya sayang maaf kalau kamu berangkat kesekolahnya selalu jalan kaki" ucap ibu widya yang merasa bersalah karena anaknya kalau pergi kesekolah selalu jalan kaki.

"Engga apa-apa ko mah kan biar aku nya sehat juga kan?" balas adreena berusaha meyakinkan supaya ibunya itu tidak terlalu sedih atau merasa bersalah.

"Nanti kalau bapak kamu sudah punya duit kita beli motor ya sayang" seru ibu widya kepada adreena dan dibalas dengan senyuman kecil saja.

"Aku jalan ya mah assalamualaikum" ujar adreena berpamitan terhadap ibunya itu

"Iya sayang Wa'alaikumsallam" balas ibu widya yang kini sudah melihat adreena pergi ke sekolahnya itu.

Selama di perjalanan wajah adreena terlihat sangat bahagia sekali. Tidak membutuhkan waktu lama adreena pun sudah sampai disekolahnya itu. Baru saja memasuki gerbang sekolah semua mata lelaki buaya darat melihat ke arah adreena. Karena adreena tidak terlalu memperhatikan mereka jadi adreena cuek-cuek saja. Sesampainya adreena dikelas dia pun di sambut hangat dengan sahabatnya.

"Pagi adreena" ucap putri menyapa adreena yang baru saja sampai di kelasnya itu.

"Iya pagi juga" ujar adreena membalas sapaan sahabatnya itu.

"Hari ini ada pr apa engga?" tanya adreena kepada 4 sahabatnya itu.

"Engga ko dreen" ucap febi kepada adreena.

Adreena Syaila AnnasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang