[03]

93 10 2
                                    

Pemuda berambut pirang undercat itu berjalan sendirian di lorong kelas yang sepi dikarenakan jam pelajaran sudah dimulai. Ia—Chifuyu—membawa beberapa buku agenda di tangannya. Ia diperintahkan gurunya untuk mengantar barang-barang itu ke ruang OSIS.

Sementara di ruang OSIS.

"Taka-chan, geser ke kiri sedikit."

"Hah? Tadi kau bilang ke kanan."

"Sedikit lagi, Taka-chan. Geser ke kanan, sedikit lagi masuk." Saat ini posisi Hakkai berada di atas Mitsuya.

"TADI KATANYA KIRI!"

"Kanan, kanan kiri~ kanan, kanan kiri~ puter-puter jari~ ka—"

"Hakkai, mau jatahnya dikurangin?" kata Mitsuya dengan senyum yang terkesan horor bagi Hakkai karena ancamannya.

"Jangan atuh, ayang, masa dikurangin lagi?"

"MAKANYA YANG BENER! CEPET MASUKIN!"

"Ayang udah ga sabar, ya, ayang~"

"Oooh, akkai mau kurang jatah, ya? Oke, oke, sekalian ntar malem ga ada jatah, oke?" Mitsuya kembali mengancam.

"Ayang mah gitu. Iya, ayang, ni aku masukin."Hakkai segera melakukan apa yang diperintahkan Mitsuya, yaitu mengganti lampu yang mati.

Iye, lampu.

Hakkai naik tangga, Mitsuya pegangin tangga. Lampu yang mati dilepas, lalu diganti dengan yang baru.

Masuk? Ya masukin lampu ke tempatnya itu loh fiting lampu:v
*ralat, pasang(?)

"Nah, uda—"

Gubrak!

Salah mendaratkan kaki, Hakkai pun jatuh dari tangga dan menimpa Mitsuya.

Krek

"..." Chifuyu membuka pintu, matanya sedikit terbelalak ketika melihat posisi Hakkai dan Mitsuya yang ambigu.

"A-ah, maaf sudah menggangu, aku hanya mau mengantarkan ini." Chifuyu meletakkan buku yang dibawanya ke meja. Setelahnya ia langsung pergi.

"Chifuyu, tunggu! Ini tidak ...." Mitsuya berusaha menjelaskan, tapi Chifuyu sudha keburu pergi.

Tidak mau menggangu skidipapap, katanya.

Chifuyu terus melangkahkan kaki tanpa memperhatikan jalan karena pikirannya tengah mengira-ngira apa yang tadi dilakukan Mitsuya dan Hakkai, sampai-sampai ia menabrak seseorang.

Brukh.

Chifuyu hampir jatuh kalau saja orang yang ditabraknya itu tidak menahan tangannya.

"Kau tidak apa-apa, Chifuyu?" tanya orang itu yang tidak lain adalah Kazutora.

"Eh, Kak Kazu, maaf aku ngga liat," sahut Chifuyu.

"Kamu mau ke mana? Ruangan kelas 2 kan bukan di sini," tanya Kazutora.

"Itu tadi aku disuruh anter dokumen ke ruang OSIS."

"Ohh. Mau aku anter ke kelas kamu ga? Takutnya nyasar gitu." Sedikit candaan Kazutora, tetapi Chifuyu tidak menggubrisnya.

Pikiran pemuda pirang itu tertuju pada pemandangan di depannya, lebih tepatnya di belakang Kazutora.

"Kak Baji," ucapnya tanpa sadar.

Ya, yang dilihatnya itu adalah Baji yang sedang menggendong Mikey.

"Hah? Baji? Mana?" Kazutora celingukan mencari sosok yang baru saja Chifuyu sebut namanya. Ia pun menyamakan pandangannya ke arah Chifuyu melihat. Kini ia melihat objek yang sama dengan yang ditangkap mata Chifuyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐓/𝐋ose Red StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang