tidak ada cara lain

8 1 1
                                    

Wakasa menghampiri adiknya itu lalu menariknya agar izana bisa bangun.

"kenapa?",ucap (name)

" tidak sopan dengan tamu yang datang?",ujar wakasa,(name) hanya mengusap kasar wajahnya sambil menatap kakaknya kesal.

"tamu apa maksud mu,dia si pengecut!!",dengus kesal (name) sambil melemparkan pemukul baseball.

Izana bangkit,dan menatap (name) sambil tersenyum.

" kali ini kita tidak akan kalah!",ujar izana

(name) dan wakasa menatapnya bingung,lalu (name) berjalan menjauhi mereka.

"sekali pengecut tetap pengecut!!",ketus (name).

" ya,jika ada kau maka aku tidak akan menjadi pengecut,(name)",ujar izana.

"izana,kita bicarakan ini disana",ujar wakasa yang mengajak izana duduk diruang tamu.

Mereka duduk sambil menikmati teh,berbincang dengan kepala dingin seperti yang diperintahkan oleh wakasa.

" aku ingin (name) masuk kedalam geng ku",ujar izana

Lagi-lagi (name) dan wakasa menatapnya bingung,dan (name) menggeleng sambil tertawa kecil

"aku tidak sudi bergabung denganmu,karena terakhir bergabung,aku kalah telak dengan bocah",jelas (name)

izana hanya terkekeh," aku janji kali ini kita akan menang",ucap izana meyakinkan.

"(name),apa salahnya jika kalian bekerja sana lagi?",ujar wakasa

(name) menatap tajam kakaknya,ia teringat jika ia bergabung maka perasaan itu akan kembali.Entah perasaan apa,tapi itu sangat menyakitkan.Ia tidak bisa istirahat dengan tenang saat perasaan itu muncul.

" Baiklah,jika kalah lagi aku sendiri akan mengakhiri hidupmu ",jelas (name) yang berarti ia tidak rela jika harus kalah.Dan yang dia maksud dengan mengakhiri adalah bohong,ia tidak akan mengakhiri orang yang membuat perasaan itu muncul seketika.

Wakasa mengangguk setuju," ngomong-ngomong geng siapa yang akan kau hancurkan,izana?",ujar wakasa

"sano manjiro",seketika wakasa terbatuk dan memuntahkan tehnya.

wakasa menatap tajam izana sambil menyeritkan dahinya.

" apa maksud mu?!",bentak wakasa

"padahal kau sudah kalah telak,masih ingin melawan para bocah itu?",ledek (name)

izana menatapnya kesal," kali ini aku benar-benar akan menghabisinya ",celetuknya

" tidak,kau tidak bisa melawan saudari mu sendiri!",gertak wakasa yang mendapat tatapan kesal dari izana.

Izana berdiri dan hendak menghajar waka namun,(name) segera berdiri membelakangi kakaknya.

"jangan menyentuh kakakku!",gertak (name)

izana hanya terkekeh dan kembali duduk,kini suasana semakin panas karena (name) terus menatap kesal izana.

" aku akan membantu mu",ucap (name).

Sontak saja,wakasa langsung menatapnya bingung namun,(name) tetap teguh dengan keputusannya.Izana berdiri dan menjabat tangan (name).

"selamat datang di Tenjiku,Imaushi (name)"

Lagi dan lagi,perasaan itu muncul saat izana dan (name) saling menjabat.(name) berusaha menenangkan jantungnya yang berdegup kencang.Izana yang memerhatikannya hanya terkekeh.























(name) beserta izana dan para anggota Tenjiku kembali ke Shibuya lebih tepatnya mereka kembali ke markas.Namun,izana yang membonceng (name) tidak langsung ke markas melainkan mereka ke sebuah restoran.

"apa maksud mu membawaku kemari?",ujar (name).

" makan,belum tentu setelah pertarungan kita bisa makan bersama ",ujar izana sambil tersenyum kepada (name).

akhirnya mereka makan bersama sambil berbincang mengenai cara menghancurkan toman.

" apa yang lebih penting daripada kemenangan ini?",celetuk (name).

izana menghentikan pergerakan tangannya yang memegang sendok dan menatap (name) sembari tersenyum.

"kau,kau lebih penting dibandingkan kemenangan ku,aku selalu ingin menang bersamamu hanya bersama (name)",jawab izana.

(name) hanya menatapnya,padahal jantungnya benar-benar akan copot.Ia menetralkan wajahnya yang akan memerah seperti kepiting.Lalu menghela napas dan melanjutkan makannya.

" mari kita menangkan ini bersama!!",ujar izana yang mendapat anggukan setuju dari (name).

Kurokawa Izana dont love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang