Selamat membaca
°•°•°•
"HEYY VIOLAAA!!!" sambil mengguyurkan air ke badan gadis yang bernama viola, gadis yang diguyur air itu merasa kedinginan sebab hari masih gelap.
Viola pun langsung terbangun dari tidur nya dengan badan yang sudah basah kuyup "UDAH JAM BERAPA INI!? CEPAT KELUAR, BERSIHIN KAMAR 12!!" Ucapnya sambil menarik paksa tangan viola.
Viola bergegas menuju kamar yang disebutkan pengasuh tadi dan disana ia makin merasa kedinginan karena kamarnya berada dipojok sendiri.
Sambil membersihkan kamar ia juga bersenandung kecil, suara nya sangat indah, tanpa sadar viola menyenggol gelas kaca yang ada di laci meja didekatnya.
PYAARR!!!
suara itu terdengar oleh sang pengasuh, dan pengasuh itupun langsung berlari kearah sumber suara. "APA KAU TAU BODOH GELAS INI MAHAL!!!" marahnya sembari berjalan menuju viola.
"m-maaf kan saya hiks, saya tidak sengaja" cicitnya sambil duduk diatas lantai yang masih kotor.
"MAAF MU TIDAK BERGUNA BODOH!!! TAU KATA MAHALKAN?!" Ucapnya, pengasuh bernama Rosa itupun mengambil rotan yang ada diruangan itu.
Melihat Rosa membawa rotan membuat viola menjadi takut dan tidak berani menangis, "KAU PANTAS MENDAPATKAN INI BODOH!!" emosi Rosa pun memuncak ia juga tak segan-segan memukul tubuh mungil viola menggunakan rotan tersebut.
"m-maafkan saya, ampunii sayaa hiks saya tidak akan melakukan hal ini lagiii,,, ampuni saya hiks" tangisnya sembari memeluk tubuhnya sendiri.
Kekerasan itu tak sampai disitu saja Rosa juga berani memberi viola beberapa sayatan dibeberapa tubuh viola.
Beberapa jam berlalu sekarang sudah pukul 12.00 melihat viola yang sudah tak sadar rose pun pergi dari tempat itu tanpa rasa bersalah sama sekali.
Beberapa setelahnya sudah menunjukan pukul 03.00 viola terbangun dari pingsan nya, ia terisak, dan gemetar karena menahan rasa sakit yang ia miliki dan juga rasa dingin yang ia rasakan saat ini.
Viola pun berusaha untuk bangun dan berjalan menuju kamarnya sendiri walaupun dengan jalan tertatih-tatih.
Sesampainya dikamar ia langsung mengganti baju dan mengobati luka nya sendiri, ia tersenyum karena luka itu tidak cukup parah menurutnya.
Setelah selesai viola pun merebahkan badan nya diatas kasur yang tidak begitu empuk, ia memandangi langit malam yang terlihat dari jendela kamarnya.
"Saya pengen seperti bintang yang bertebaran dilangit sangat kecil namun sangat indah" ucapnya.
"Andaikan aku bisa keluar dari panti pasti enak, humm tapi enggak deh nanti malah lebih serem lagi diluar sana" sambil menengelamkan wajahnya di selimut.
"Selamat malam bintang, bulan, dan selamat malam viola" senyumnya lalu kembali tidur
°•°•°•
Sudah selesai membaca? Gimana ceritanya terlalu sedikit kan? Nanti ku banyakin deh yang capt 2 nya,
Maaf kalo ceritanya gak jelas
Jangan lupa vote dan komen>.<
KAMU SEDANG MEMBACA
Viola's Journey
General Fictiongadis kecil itu pun masuk kedalam sebuah asrama ia berdiri disamping ustadzah Ifa, ia pun tersenyum "perkenalkan nama saya vi- uhm Fatimah salam kenal ya" ucapnya pada saat perkenalan dengan teman satu asramanya. bagaimana kelanjutan kisah Fatimah d...