Reyjin membuka mata nya perlahan, dia menghela nafas saat menyadari kalau sedang berada di rumah sakit sekarang.
"Abang" ucap aldi dengan senang. Setelah nya dia langsung berlari ke dilla yang masih tidur di kursi.
"Bunda bangun! abang udah sadar" kata aldi sambil menggoyangkan lengan dilla.
"Bangun?" ulang dilla dengan mata yang masih memejam.
"Iya bunda, bangun" sahut aldi dan langsung berbalik untuk menghampiri reyjin lagi.
Aldi menghentikan langkah nya karena dilla tidak mengikuti nya dan masih duduk di kursi sambil menggaruk tangan nya yang di gigit nyamuk.
"Astagfirullah..." ucap aldi dan kembali menghampiri dilla.
"Bunda kenapa masih duduk di sini?" tanya aldi, dia melihat dilla sedikit kesal.
"Kan kata adek bunda suruh bangun. Ya udah bunda bangun, ini sekarang bunda udah bangun" jawab dilla dan melihat aldi.
"Emang bunda salah ya?" tanya dilla, membuat aldi berdecak kesal.
"Ya allah....kenapa sih bunda sama bang rey ini ngeselin?"
Aldi menggerakkan badan nya dengan kesal
"Maksud al itu, bunda bangun soal nya bang rey udah sadar. Bukan nyuruh bunda bangun terus duduk aja bukan..tapi bangun...terus lihat itu bang rey udah sadar Bunda.."kata aldi dengan emosi tertahan.
"Oh.. rey udah sadar, bilang dong dari tadi" Jawab dilla dan beranjak dari duduk nya untuk menghampiri reyjin.
"Ya allah tolong..." gumam aldi dengan ekspresi yang hampir menangis. Setelah nya dia duduk di kursi untuk siap siap sahur.
"Bunda nggak sahur?" - aldi.
"Udah tadi" - dilla
"Kapan bunda?"- aldi
"Tadi waktu kamu tidur" - dilla
"Kok nggak bangunin aldi bunda?"- aldi
"Nggak ah, nanti ngganggu kamu lagi tidur" jawab dilla dengan santai.
Aldi menghela nafas panjang, saat melihat jam yang sudah menunjukan jam empat pagi.
"Sabar ~ sabar ~ nggak boleh marah sama orang tua, dosa inget dosa aldi.." gumam aldi, kemudian berdoa sebelum makan.
"Bunda" Panggil reyjin yang masih lemah.
"Iya sayang, kenapa nak?" sahut dilla sambil mengusap kepala reyjin.
"Rey mau sahur juga" kata reyjin, tapi dilla menggeleng.
"Nggak usah sayang, kamu kan lagi sakit" larang dilla dan reyjin hanya mengangguk.
"Ya udah kalau nggak boleh" jawab reyjin dan dilla mengangguk.
"Rey" - dilla
"Iya bunda"- reyjin.
"Kamu kenapa nggak bilang sama temen temen kamu kalau jantung kamu lemah?"- dilla
Reyjin menarik nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan ibu nya.
"Rey cuma nggak mau di kasihani bunda, rey mau berteman tanpa ada rasa kasihan dari teman teman rey" jawab reyjin.
"Rey, sakit kamu itu bukan sakit biasa, kalau orang nggak tau bisa sembarangan bercanda sama kamu. Contoh nya sekarang, kamu sampe masuk rumah sakit dan nggak sadar selama dua hari karena di kagetin.
"Bunda nggak nyalahin temen kamu karena mereka nggak tau, tapi bunda kesel sama rey yang udah nutupin sakit nya dari temen temen nya.
"Sekarang temen temen kamu merasa bersalah dan nyesel udah bercanda kayak gitu sama kamu, kamu nggak kasihan sama mereka?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mahasiswa Perawat Ganteng (Mapeteng)
FanficKeseharian Mahasiswa Perawat Ganteng dan cara menyelesaikan masalah yang di hadapi. Edisi Ramadhan.