Prolog

837 123 33
                                    

"Jika kamu menjadi astronot, maukah kamu membawaku terbang ke bulan?" tanya Esme.

"Itu jelas tidak akan pernah terjadi, tapi yang pasti di bawah langit dan sinar bulan yang sama kita akan menghabiskan masa hidup di dunia tak terpisahkan, itu sudah lebih dari hanya sekedar membawamu ke bulan," janji Cale.

Namun percakapan mereka kala itu hanya seperti hembusan napas. Saat ini semua sudah berakhir. Suara sumpah serapah terdengar nyaring dari balik pintu kamar wanita muda nan cantik bernama Esmeralda Ottelo. Kemudian pintu kamarnya terbuka dengan kasar dari luar.

Esme tampak mengenaskan masih menggunakan gaun pengantin berwarna biru langit indah dengan banyak mutiara terbaik bertaburan gaun pilihan dari sang bunda. Namun semuanya berakhir sudah sang mempelai pria pergi saat acara resepsi akan berlangsung. Kamarnya kosong hanya tertinggal sepucuk surat bertuliskan 'Dendam keluargaku sudah terbayar lunas pada keluargamu tapi padamu semua baru dimulai'

Pintu kamarnya terbuka dan berdiri dengan tubuh tegap dan perkasa Lukas Ottelo yang berkata dengan tegas, "Mana laki-laki pujaanmu? Bajingan itu lebih memilih pergi, bukan? Kami tidak mau menerima keturunannya di rumah ini. Pilihanmu hanya dua. Tinggalkan anak itu di panti asuhan setelah dia lahir atau kamu angkat kaki dari rumah ini."

****

Tujuh bulan berikutnya

Di sebuah puskesmas kelurahan, Esme berjalan-jalan di koridor selama kontraksinya. Ia tidak sendiri ada seorang anak laki-laki berusia lima tahun menggandeng sebelah tangannya. 

"Mama Esme, nanti kalau adiknya udah lahir boleh jadi adik aku kan?" tanya Ferdi dengan matanya yang bening.

Esme tersenyum simpul dan mengangguk. "Tapi adiknya tetap tinggal dengan Mama ya?"

"Kenapa begitu? Kan adiknya nggak ada papanya. Kalau di rumah Ferdi ada Bapak jadi nanti ada yang jagain. Seperti Firda yang punya adik baru dari tantenya itu, katanya si adik nggak punya ayah makanya tinggal sama Firda yang punya ayah."

Esme hanya mengelus puncak kepala anak tetangganya tersebut. Kadang kala pikiran polos anak-anak bisa sangat menakjubkan dalam memahami situasi dan alasan orang dewasa.

"Beda atuh Aa," tegur Ella kepada anak sulungnya itu. 

"Apanya yang beda? Aa mau kok, berbagi Bapak sama Dedek bayinya nanti. Kasihan dedeknya nggak ada papanya," ujar Ferdi seraya mengelus perut Esme.

Rasanya luka pada hati Esme kembali seperti tersiram cuka, perih tak berujung begitu teringat dengan pria yang telah mencampakkan dirinya dan semua mimpi tentang masa depan yang indah. Setelah elusan dari Ferdi Esme mencengkram pilar berwarna putih di dekatnya begitu kontraksi hebat datang. 

Seruan Ella membuat ia pun menunduk menatap lantai koridor puskesmas. Darah bercampur air ketuban mengalir membasahi paha bagian dalamnya. 

"Sini duduk dulu, aku cari kursi roda dulu!" Ella membimbing Esme duduk, untung saja seruannya tadi terdengar oleh seorang perawat yang sedang melintas dan melihat apa yang terjadi lalu berlari mengambil kursi roda dan memberitahu temannya apa yang ia lihat.

Lima menit kemudian Esme sudah berada di ruang bersalin dan tak menunggu waktu lama seorang bayi laki-laki dengan berat 3400 gram telah lahir dengan selamat. Ella dan Ferdi yang merupakan tetangga dekat Esme menemani dengan setia. 

Seorang perawat keluar dan bertanya kepada Ella, "Baju bayinya mana ya, Bu?"

"Oh, ini saya sampai lupa," ujar Ella menyerahkan tas yang sedari tadi ia peluk alih-alih memeluk anaknya yang sedari tadi tidak bisa diam mondar-mandir di depan pintu ruang bersalin.

Air mata Esme mengalir dengan derasnya. Tak hentinya bersyukur dengan segala kesusahan yang ada ia bisa mempertahankan kehamilannya sendirian dan kini apa yang sudah ia perjuangkan diletakkan perawat di atas dadanya. 

"Di bawah bulan yang sama kita berjuang berdua ya anakku. Buktikan pada dunia jika kamu memang pantas dan layak," bisik Esme pada sang buah hati yang mulai menyusu.

Tbc

Cerita ini sudah tayang di Innovel, Karyakarsa atau KBM dengan banyak bab.

HARUSKAH KUBERI KESEMPATAN KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang