Hottie Next Door

6K 133 6
                                    

words count : 4154



Ahra mendesah malas, seperti biasanya.

Setelah membalut rambutnya yang masih basah dengan handuk yang baru, perempuan itu lalu melangkah keluar dari kamar mandi, menuju lemari yang ada di sudut ruangan.

Gadis itu berusia dua puluh empat tahun, seorang entrepreneur muda yang baru saja mendirikan sebuah clothing line dua tahun lalu setelah dia lulus kuliah.

Meskipun uang modalnya berasal dari uang jajan yang dia sisihkan saat masih sekolah dan kuliah—serta tambahan disana-sini dari papanya—tetapi kini Ahra bisa membuktikan kalau dia bisa mengembangkan usaha yang dia rintis sendiri.

Choi Ahra adalah gadis yang cantik, semua orang juga tahu akan hal itu. Dengan wajahnya yang oval, mata lebar dengan bulu mata lentik, hidung mungil yang mancung dan bibir penuh semerah tomat, bisa dipastikan setiap orang yang berpapasan dengannya akan melihat ke arahnya dua kali.

Yang tidak banyak orang ketahui adalah, bahwa gadis muda itu sudah menikah.

Yap, tepat sekali. Dia sudah menjadi seorang istri di usianya yang terbilang masih sangat muda. Gadis itu menikah dengan kekasihnya pada umur dua puluh tahun. Memang banyak hal yang harus dipertimbangkan, tapi buktinya, kehidupannya dengan sang suami baik-baik saja hingga saat ini di tahun keempat pernikahan mereka.

Well, meskipun beberapa hari terakhir ini Ahra merasa aneh dengan berkurangnya perhatian dan kasih sayang sang suami, Park Jinyoung. Entah kenapa, rumah tangga mereka sudah tidak sepanas dulu, saat mereka baru menikah.

Ahra berpikir mungkin memang seperti inilah yang namanya pernikahan, jadi dia tidak terlalu memusingkan hal itu.

Memang, pernikahan mereka sudah memasuki tahun yang keempat. Dan memang juga, mereka masih belum memiliki bayi saat ini. Selain karena profesi Ahra yang seorang owner dari sebuah clothing line yang mulai diminati banyak anak muda di negaranya, Jinyoung yang masih berusia dua puluh delapan tahun itu juga sepertinya belum ingin memiliki penerus keturunan.

Jadi bagi Ahra, ini adalah sebuah anugerah untuk dirinya. Selain karena dia masih ingin menikmati masa mudanya lebih dulu, dia juga tidak ingin tertinggal jauh dengan kesuksesan yang dimiliki teman-temannya karena dia menikah muda di umur dua puluh tahun.

Ahra ingat betul, saat itu mereka bertemu di sebuah bar. Well—sebagai anak nakal, meski masih berada di tingkat SMA, Ahra memang sudah biasa mengunjungi tempat-tempat seperti itu. Sebuah keberuntungan bagi dirinya karena bertemu dengan Park Jinyoung, seorang anak dari pengusaha besar di kota mereka.

Dan, semuanya terjadi begitu saja, berjalan seperti cerita cinta pada umumnya, hingga akhirnya mereka memilih untuk menikah di usia muda.

Ahra masih berusia dua puluh tahun dan sedang dalam pendidikannya saat itu, sedangkan Jinyoung berusia dua puluh empat tahun.

Setelah selesai bersiap-siap, Ahra melangkah keluar dari kamarnya. Pada jam ini, biasanya Jinyoung sudah berangkat ke kantor. Saat Ahra bangun tadi saja, dia melihat suaminya itu sedang memasang dasi di depan cermin di kamar mereka.

Seingat Ahra, Jinyoung hanya meninggalkan pesan kalau dia harus pulang lebih awal hari ini karena mereka memiliki jadwal makan malam dengan seorang kolega penting dari Jepang.

Suaminya menjabat sebagai seorang manajer divisi di sebuah perusahaan besar. Meskipun penghasilannya tidak sebesar papa Ahra yang juga seorang pengusaha, tetapi Ahra sungguh mencintai suaminya itu.

Ahra kemudia langsung menuju ruang makan, bermaksud untuk menyantap sarapan paginya.

Setelah selesai dengan sarapannya, Ahra segera menyambar tas miliknya diatas meja ruang tamu, kemudian mengambil kunci mobil miliknya, bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.

Hottie Next Door • osh [ R/18+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang