Happy Birthday Heiji

78 5 1
                                    

Desclaimer : Aoyama Gosho

Pairing : Heiji Hattori, Kazuha Toyama

Rating : T

Genre : Romance

Warning : Alternative Universe, OOC, misstype, dll.

I don't take any advantages of this fanfication.

Don't like, don't read.

Ditaditya's presenting, a lil' fluf story for Heiji's Birthday.

It Was A Magical First Kiss

"Jadi kenapa kita disini?" Heiji mengggerakan kakinya kesal. Pasalnya, ia sudah dipaksa bangun di pagi buta padahal ia baru saja tertidur selama dua jam.

"Ada kasus disini." Jawab Kazuha enteng, sembari mencari si penelpon. Heiji menghembuskan nafasnya kasar. Pemuda itu masih kesal pada Kazuha karena kejadian pagi ini.

Dan disinilah mereka. Di tempat yang diminta penelpon itu untuk didatangi Kazuha. Nabana no Sato, berlokasi di prefektur Mie yang untung saja tidak terlalu jauh. Heiji dan Kazuha tadi memakai shinkansen, agar lebih cepat.

"Ayolah Heiji, biasanya kau bersemangat jika ada kasus." Ujar Kazuha ketika melihat Heiji menggerutu dari tadi pagi. Memang salahnya yang membangunkan pemuda itu pagi buta karena di pagi buta tersebut ia mendapatkan telpon dari nomor tidak dikenal. Penelpon itu mengatakan bahwa ia mempunyai kasus untuk dipecahkan oleh Kazuha hari ini. Si penelpon hanya memberikan alamat dan ketika Kazuha ingin menanyakan detail kasusnya, telpon langsung ditutup dan tidak dapat dihubungi. Tadinya Kazuha ingin mengabaikan telpon tersebut, namun karena si penelpon sudah terlanjur membuat dirinya penasaran. Jadi mau tidak mau ia mengikuti kemauan penelpon tersebut.

"Ayolah Kazuha, aku tahu bahwa kasus ini bukanlah kasus besar. Lagipula siapa yang mau mempercayakan kasus besar? Disini juga tidak ada polisi. Yang mana kemungkinan bukanlah kasus besar. Mungkin hanya orang iseng" Gadis tersebut hanya bisa ternganga mendengar gerutuan Heiji. Belum sempat Kazuha membalas perkataan Kazuha, ponsel ditangannya bergetar.

"Aku di depan taman. Setelah ini aku harus kemana?"

"Bisakah kita bertemu dan kau menceritakan detail kasusnya?" tanya Kazuha segera setelah tidak mendapat jawaban dari si penelpon. Kazuha ingin membuktikan bahwa ini bisa jadi kasus besar. Memang Kazuha tidak sepintar Heiji. Namun setelah Heiji mengatakan hal tersebut, agak membuat egonya terluka.

"Akiyama no momiji wo, shigemi madoinuru (Gunung-gunung di musim gugur, ada daun jatuh begitu banyak)" Lalu sambungan telpon berakhir.

"Ada apa?" Tanya Heiji setelah melihat Kazuha terdiam.

"Dia memberikan syair puisi. Begini 'Akiyama no momiji wo shigemi madoinuru'. Puisi Manyoushuu." Jelas Kazuha.

"Apa maksudnya? Apa ia ingin menunjukkan suatu tempat?" Tanya Heiji sembari memperhatikan sekeliling.

"Kazuha, sekarang ini sedang musim gugur kan?" Tanya Heiji lagi. Sedangkan Kazuha bergumam mengiyakan tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Gadis itu masih mencoba mencari tahu siapa yang menelponnya. Ia bahkan bertanya kepada teman-temannya. Namun nihil. Pasalnya ia memang tidak pernah memberikan nomornya kepada orang asing atau sembarangan. Jadi sangat aneh jika tiba-tiba ada yang menghubunginya dengan nomor yang tidak dikenal

"Kazuha lihat!" Heiji menarik tangan Kazuha. Meminta Kazuha mendekat padanya dan juga meminta Kazuha memandang ke depan.

Di hadapan mereka, terpampang jelas hamparan pohon maple yang sudah berwarna merah dan juga pohon-pohon cedar hijau. Selain itu, pemandangan tersebut terpantul di Kagami no Ike. Selain itu, bunga-bunga lain juga terlihat indah. Mata Kazuha dan Heiji dimanjakan oleh hamparan bunga tulip, bunga begonia, dan bunga lainnya.

It Was A Magical First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang