"Di dunia nyata maupun di mimpiku hanya ada satu nama yang tak akan pernah bisa berada di sisi ku. Meski sejauh apa aku bermimpi. Dia hanyalah secarik bait yang mampir untuk menyempurnakan puisi, lalu pergi setelahnya. Namanya hanya ada dua kata. Tapi kepergian nya membawa beribu luka." -Sabiru
"Tempat mana yang akan kutempati kala aku pergi. makna apakah yang akan ku sesali. tersesat tanpa arti. akankah semuanya jadi lebih berarti kala semuanya redup. kuharap kata redup tak memberikan efek bagi orang yang sangat berarti dalam hidupku, tanpa arti, tanpa suara dengan sunyi aku merangkai semuanya, tak pernah tau bahwa semuanya akan menjadi tak berarti apa-apa seperti ini. aku selalu berharap bahwa alunan hidup ini membawaku ketitik yang seharusnya. tapi sekali lagi, apa daya ku yang hanya bisa diam dan enggan memperbaiki. demikianlah kemampuanku, untuk selalu diam, bertahan dan bersuara seolah-olah terdengar baik-baik saja. maaf kalau itu semua terdengar mengecewakan tetapi aku sudah berusaha dan kupikir usaha juga perlu komitmen, maaf aku sudah berada diakhir cerita tanpa akhir yang jelas ini. maaf karena belum sempat mengukir kenangan dan masa depan yang kalian dambakan, maaf karena belum sempat memberikan kedamaian dengan sesuatu yang lebih bermakna. Maaf karena titik akhir cerita yang terkesan biasa-biasa saja." -Jeana
“Mencintainya, menyukainya, bahkan bersama dirinya hanya lah cerita dunia. Aku menginginkan lebih. Tapi aku sadar bahwa dunia hanya soal mempermainkan rasa, aku tidak pernah bisa bersamanya. Apa yang kucintai hanyalah harta dunia semata. Sedangkan aku, aku selalu ingin membawa seseorang selayaknya perhiasaan yang selalu bisa kulihat hingga akhirat nanti. Aku harap Tuhan tahu. Bahwa aku menginginkan orang yang kucintai tanpa sengaja, selalu ada dalam lindungan mu. Meski tidak dapat ku genggam. Aku harap tangan itu bisa menggengam tasbih dengan suara indah yang mengalun melafalkan Al-Qur’an. Kamu mirip dengan Adikku, jika melihat mu aku bisa merasakan luka dari tatapan mu." -Zaheen
“Hari itu, hari dimana kau memperkenalkan ku pada Tuhan, membimbingku menuju jalan dimana setiap hal nya berjalan atas kehendak Tuhan, ku pikir aku dapat menjadi wujud halal untuk dirimu, ternyata aku hanya bermimpi.” -Areum
><><><><
Cerita ini akan lebih condong ke pada kisah Jeana dan Sabiru. Seperti judul The day i meet her. Bercerita tentang suatu hari dimana seorang lelaki bertemu dengan perempuannya. Pemeran utama cerita ini Sabiru dan Jeana, tentang bagaimana awal pertemuan dan perpisahan mereka. Sama hal nya dengan Zaheen dan Areum. Di kisah ini juga diceritakan bagaimana Zaheen pertama kali bertemu Areum. Sesuai dengan judul cerita bahwa kisah ini menceritakan dari sudut pandang seorang anak lelaki yaitu (Sabiru dan Zaheen) yang telah bertemu dengan perempuannya masing-masing.
Semoga nggak bingung. Selamat membaca!
Syabilla Adellia 🐨
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day I Meet Her
ChickLitBercerita tentang sebuah saudara (Zaheen dan Jeana) yang memiliki jalan hidup masing-masing. Meski dengan kekhwatiran tentang bagaimana kehidupan akan membawa mereka. Masalah baru dalam kehidupan yang kerap terus berdatangan. Keduanya tidak pernah s...