3. He is the Doctor

30 29 4
                                    

3
-He is the Doctor-

    Hari pertama yang menjadi kesan buruk bagi Nayra. Banyak pertanyaan yang melintas di pikirannya, dari siapa itu Sehun? Sampai bagaimana Kimtan sesantai itu menghadapi kakak kelas. Munkin Nayra akan dianggap sebagai orang yang kepo, tapu memang itulah yang ia pikirkan saat ini.

    Bunyi sebuah mobil membuyarkan pikirannya yang telah melayang entah sampai mana. Nayra yang berada di kamar bergegas menuju beranda rumah membukakan pintu yang terkunci agar orang yang ditunggu dari tadi itu bisa segera masuk.

    "Nayra, belum tidur?" tanya seorang tadi seraya mengganti alas kakinya dan menuju ruang tamu.

    "Eomma jahat, kenapa pulang selarut ini?" Nayra memprotes "appa juga, kenapa belum pulang? Padahalkan sudah dua minggu appa pergi"

    "Mianhae, kau tahu sendiri pekerjaan sebagai dokter itu seperti apa? Juga kesibukan appa yang mengurus perusahaan di Indonesia" Shin Hyura atau ibu dari Nayra itu menjelaskan "dari pada kita berdebat lebih baik kau membantu eomma menyiapkan makanan untuk kita makan bersama selagi eomma mengganti pakaian"

    Nayra masih cemberut.

    "Eomma tahu kau belum makan malam karena menunggu eomma, bukan? Dan eomma sudah membelikan makanan kesukaanmu, setelah mengganti pakaian kita makan bersama" ucapan ibunya kali ini berhasil membuat senyum Nayra mengembang dan segera melakukan apa yang diperintahkan tadi.

    Suasana di ruang makan sangatlah sepi, bukan hanya karena jam telah menunjukkan pukul 10 malam, tapi juga karena hanya 2 orang yang mengisi ruang makan tersebut. Ya, Andrian Dirgantara atau ayah Nayra masih berada di Indonesia, sementara Natara atau yang biasa di panggil Tara kakaknya sedang berada di Dubai melanjutkan kuliah.

    "Bagaimana hari pertama di sekolah baru, Nayra?" Hyura memulai percakapan.

    "Sangat-sangat seru, eomma. Aku jadi tahu rasanya tidak terlalu terikat oleh peraturan sekolah, bebas berekspresi menikmati hidup. Dan ya aku sudah punya teman yang baik juga kocak, jadi kita langsung cocok" jelas Nayra, panjang lebar.

    "Di sana tidak ada perundungan, kan? Eomma risau jika kau dirundung lagi seperti di sekolah yang dulu, karena kau tidak sopan pada kakak kelas" Hyura khawatir.

    "Eummm, tidak eomma"

    "Benar ya? Eomma tidak mau jika kejadian yang dulu itu terulang"

    "Ne, eomma. Lagi pula Nayra selalu sopan sama siapa aja, mereka yang tidak bisa memahami sopannya Nayra itu seperti apa?" bela Nayra.

    Nayra memang selaly sopan kepada setial orang,tapi dengan cara yang berbeda. Maka dari itu kesopanannya kadang dianggap meremehkan oleh orang yang sensi.

    Makan malam ditutup dengan makanan penutup. Selanjutnya Nayra membantu ibunya membereskan meja makan lalu menuju kamar mandi sekedar sikat gigi, mencuci muka, tangan serta kaki sebelum akhirnya ia kembali ke kamar untuk tidur agar esok hari menjadi segar dalam menjalani hari.

***

    Seperti biasa Nayra selalu bangun jam 6 pagi dan melakukan aktivitas dari jogging hingga membatu menyiapkan sarapan. Nayra anak yang rajin dalam segala hal terutama menjaga kesehatannya. Setelah selesai dengan urusan menyiapkan sarapan, ia bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tidak lupa ia sarapan bersama ibunya sebelum ia diantar ibunya ke sekolah.

    Suasana di dalam mobil penuh dengan celotehan Nayra. Di sepanjang jalan ia bercerita banyak hal dan ibunya sangat senang sekali mendengarkannya. Hingga tanpa sadar mobil yang mereka kendarai telah sampai di depan sekolah Nayra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The 9 Perfect GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang