Pagi menuju siang, pukul 11.00
Harusnya di jam ini, kita masih sibuk bermalas-malasan. Putar badan ke kanan dan ke kiri, pindah posisi kemanapun yang kita mau, tengkurap, telentang, bahkan sikap lilin di atas kasur kerap kita lakukan ketika bosan. Namun hari ini berbeda. Ven sudah siap dengan kaos putih juga celana pendeknya, berjalan membawa peralatan yang telah ia siapkan, menuju ke arah sungai.
Sungai yang ada di depan matanya begitu memprihatinkan. Kotor, banyak sampah tergenang, bahkan ada yang sudah mengendap di dasar laut. Ada pula pohon tumbang besar di atas sungai yang dikelilingi oleh semak belukar. Baunya sungguh semerbak, bisa membuat kita mual jika terlalu lama berada di sana. Dengan sigap, Ven memakai maskernya dan mulai turun ke dalam sungai. Di tangan kanannya ada alat pencongkel sampah, di tangan kirinya ada trash bag yang siap menampung sampah-sampahnya. Ven membersihkan sungai itu dengan sabar. Meski awalnya susah, namun beberapa menit kemudian ia mulai terbiasa. Arus sungai yang agak deras sudah biasa bagi kakinya.
Cukup dengan sampah yang dapat ia gapai, Ven kemudian pergi ke tepi sungai dan mengambil gergaji yang ia bawa. Ia mendekati semak belukar yang tumbuh mengelilingi pohon tumbang, lalu memotongnya dengan gergajinya. Setelah selesai, ia singkirkan semak itu, ia letakkan di tepi sungai, lalu menukar gergajinya dengan kapak.
Sekarang ia mulai memotong pohon tersebut dengan kapaknya. Dibantu dengan yang lain, yang juga bertugas membersihkan sungai, pohon tumbang tadi jadi lebih cepat terpotong-potongnya. Lalu mereka bawa kayu tersebut ke tepian. Setelah selesai semuanya, Ven dan yang lain membawa trash bag ke tempat pembuangan yang ada di sana. Untuk kayu-kayu dan semak belukar, diletakkan di tempat yang aman dari orang yang lewat agar tidak terluka atau tersandung.
Ven selesai pukul tiga sore. Walau sangat melelahkan, tetapi semuanya terbayarkan oleh keadaan sungai yang sudah jauh lebih baik. Sambil menyantap gorengan dan es teh yang ia bawa, tak lupa ia bagikan ke yang lainnya, Ven tersenyum menatap ke arah air sungai yang mengalir cukup deras. Tidak ada lagi bau semerbak juga pohon tumbang yang ada di atas sungai