0.0 PROLOG

5 2 0
                                    

"Selamat datang di rumah Tante, Prilya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang di rumah Tante, Prilya. Semoga betah ya, kamu mau berkeliling dulu atau mau langsung ke kamar?" Ucap ramah seorang wanita cantik berumur 30-an.

"Terimakasih Tante Wendy, Prily mau langsung ke kamar saja. Berkeliling nya mungkin bisa sore nanti." Jawab ku pada Tante Wendy, sambil menggenggam koper yang akan ku bawa ke kamar baru ku.

Nama ku Prilya Natalie Alice. Umur ku 18 tahun. Jika kalian bertanya aku ini mahasiswa, jawaban nya tidak. Aku sudah lulus S1 dan S2 ilmu kedokteran. Ya, agak sulit di percaya sih, tapi memang itu kenyataan nya.

 Ya, agak sulit di percaya sih, tapi memang itu kenyataan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prilya Bedroom

"Wow.. aesthetic, seperti nya Tante memang tahu, kalo aku penyuka kamar bertema peri." Aku pun mengalihkan pandangannya ke jendela kamar nya. "Pemandangan nya cantik sekali, langsung menghadap ke arah sungai dan hutan."

22.30

srak.. srak

"Suara apa itu? Berasal nya dari luar?" Tanya ku pada diriku sendiri, suara itu berasal dari seberang sungai, dan ya suara itu cukup keras. Aku sungguh penasaran tapi juga sebenarnya aku agak takut untuk mengecek, takut itu binatang buas dari hutan.

Tempat tinggal Tante ku berada di sebuah desa agak jauh dari London-tempat asalnya aku tinggal, dan desa itu langsung menghadap ke arah hutan. Konon kata penduduk yang sempat bertanya aku berasal dari mana, mereka bilang-'dek nanti kalo mau masuk hutan, jangan masuk lama, juga jangan terlalu dalam masuk kesana, disana ada makhluk yang cukup membuat warga resah. Dulu ada 1 orang pernah masuk kedalam hutan terlalu jauh dan tidak pernah kembali'-sebenarnya agak menakutkan, tapi rasa penasaran ku jauh lebih besar.

"Ah- sudah lah, lebih baik aku segera tidur. Ini kan sudah hampir tengah malam." Ucap ku pada diriku sendiri agar tidak terlalu memikirkan suara misterius tersebut.

" Ucap ku pada diriku sendiri agar tidak terlalu memikirkan suara misterius tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi harinya, 07.30

"Selamat pagi, Tante Wendy- selamat pagi juga Kak Jeffry(?)" Sapa ku pada Tante Wendy dan anak nya yang bernama Jeffry Nathaniel. Kak Jeffry, beda 2 tahun dari ku.

"Pagi juga Prilya, tidur kamu nyenyak tadi malam? Jeffry, sapa balik Prilya. Masa kamu diem aja dari tadi? " Sindir Tante ku kepada anak tunggal nya satu-satunya yang sejak tadi diam.

"Pagi, Prily." Singkat padat dan jelas, batin ku agak kesal.

"Oh ya, Prilya. Kamu mau bantu Tante?" Pinta Tante ku. Aku juga rasa tidak nyaman jika menolak. Lagi pula aku sudah menumpang sementara di rumah Tante ku. "Tentu Tante, apa yang bisa Prily bantu?"

"Tante minta tolong, kamu pergi ke hutan. Untuk memetik buah berry Ruby, buah berry inj hanya berbuah satu kali setahun. Tapi tenang, kamu di temani oleh Jeffry kok." Jelas Tante ku. Aku si iya-iya saja, toh cuma memetik buah berry apa susah nya? Kecuali kalo Kak Jeffry nya yang meninggalkan ku di hutan sendirian. Nah itu baru aku takut.

Hutan, 12.30

"Kak Jeffry- apa ini sudah cukup?" Tanya ku, sambil menenteng sebuah keranjang berisi penuh buah berry.

"Iya, itu sudah cukup. Ngomong-ngomong aku akan pergi ke sungai bagian kiri hutan. Di sana ada banyak buah apel yang sedang bermusim." Jawab Kak Jeffry, sambil menunjuk ke sisi kiri hutan yang menghadap ke arah sungai, "jikalau kamu mau pulang duluan gapapa, jalan pulang nya sama seperti kita pergi ke sini. Atau kamu mau berkeliling juga gapapa, tapi hati-hati nanti tersesat. Jikalau kamu tersesat, jangan lupa telepon aku. Nanti aku akan segera menemui mu." Tambah Kak Jeffry panjang lebar. Setahu ku Kak Jeffry tidak pernah berbicara sepanjang ini, karena ia selalu berbicara pada ku ataupun orang lain selalu, singkat, padat, dan jelas. Menyebalkan menurut ku.

Hutan, 13.45

Aku berjalan, berkeliling hutan. Tidak sengaja aku melihat sebuah rumah pohon. Karena rasa ingin tahu ku besar, aku langsung saja menuju rumah pohon itu. Dan naik ke atas.

"Woah.. ini rumah bagus sekali, aku bahkan bisa melihat rumah Tante dari sini. Tapi pemilik rumah ini ada dimana? Apa pemilik rumah ini sedang keluar?"

"KAU SIAPA?! BAGAIMANA KAU BISA ADA DI RUMAHKU?!" Teriak seorang anak laki-laki.

"EH?! KAU SIAPA- KAU BISA TERBANG?!!!"

Assalamualaikum, gimana prolog dari cerita ini? Next atau un-publis?
Komen ya hehe!

love, senjaafadliah🤍

²⁷⁰⁵²⁰²²

²⁷⁰⁵²⁰²²

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prilya In Elf KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang