ekstra chapter

0 0 0
                                    

About how that power exists

•••

Dahulu, di sebuah pedesaan terpelosok, hiduplah seorang gadis kecil bernama cashiga puredo. Gadis yatim piatu yang biasa tidur dikandang sapi, bertahan hidup dengan menjadi seorang penggembala kambing walau upahnya hanya sepiring nasi dan segelas air putih.

Cashiga terpaksa hidup menderita karena pesan terakhir ayah dan ibunya sebelum mereka meninggal adalah menyuruhnya untuk tetap hidup. 'Bertahanlah meski sakit, lawan rasa takut dan jadilah orang baik'

Meski umurnya masih sepuluh tahun, ia harus tetap hidup. Setidaknya sampai batas pertahanan nya habis.

-

Di suatu sore, Cashiga sudah akan pulang dari menggembala. Namun jalan yang akan ditempuhnya terhalangi oleh pohon besar yang runtuh. Karena hari sudah mulai gelap dan mendung nya langit semakin terlihat, Cashiga mengambil jalan pintas.

Ia terus menyusuri jalan tersebut namun pemukiman warga masih belum juga terlihat. Sekarang gerimis mulai turun dan Cashiga sudah kelelahan.

Dengan tongkat di tangannya ia mengawal para domba untuk berlindung dibawah pohon-pohon rindang, sang gadis juga ikut duduk disana.

Lama, hujan tak kunjung reda dan rasa haus yang menggerogoti tenggorokannya selagi tadi tak bisa ia bendung lagi, maka gadis itupun pergi ke arah dimana terdengar suara aliran sungai.

Sampai disana, ia melihat sungai yang begitu besar dengan arus yang sangat kuat. Gadis itu mengambil air dengan daun yang dibulatkan sebagai wadahnya.

Satu tegukan, masih belum puas.

Maka ia mengambil untuk satu tegukan lagi, sang gadis menunduk dan membawa air itu kedalam wadah kecilnya.

Namun tangan yang menahan dirinya di atas tanah terpeleset karena tanahnya semakin basah. Hal itu membuat tubuhnya jatuh kedalam sungai dengan arus kuat.

Tubuhnya terombang-ambing mengikuti arus, gadis berusia sepuluh tahun itu tak pandai berenang.

Gadis itu pasrah, pikirnya, mungkin ini adalah saat dimana pertahanannya sudah habis. Ia memejamkan mata dan tangan mungil itu memeluk tubuh nya sendiri. Air mata keluar dengan sendirinya, membuat pasokan udara semakin menipis.

Saat penglihatannya sepenuhnya gelap, tiba-tiba ada cahaya putih yang datang kepada gadis itu seperti sambaran kilat.

Tubuhnya tersentak dan menepi dengan sendirinya, disana ia terbatuk untuk mengeluarkan sisa-sisa air di dalam tubuhnya.

Sang gadis melihat sekeliling dan menyadari apa yang terjadi setelah mendengar suara di dalam hatinya. Suara yang mengatakan bahwa ia masih harus hidup, bahkan jika pertahanan nya sudah habis, gadis itu harus tetap hidup dengan nyawa kedua yang dibekali dengan sebuah anugerah dari semesta.

Gadis itu bangkit dari duduk nya, sama sekali tak ada rasa sakit ditubuhnya, yang ia rasakan hanyalah hampa setelah ia hidup kembali. Sang gadis berjalan mengikuti nalurinya dan benar saja, ia menemukan domba-domba itu.

Ingatan yang semakin tajam......

Setelah kejadian itu, sang gadis tak pernah muncul lagi di desa dan hidup menyendiri di dalam hutan.

•••

Enam tahun kemudian, di sebuah kerajaan besar sedang di adakan acara perburuan. Seluruh warga sangat bahagia dengan kabar ini karena acara tersebut tidak hanya diadakan di satu hutan namun seluruh hutan di dunia ini.

Acara nya berlangsung selama beberapa bulan dan para panglima, bangsawan, bahkan putra kerajaan akan mendatangi setiap hutan.

Saat ini, acara pemburuan tersebut sedang diadakan di sebuah hutan besar bagian Utara dunia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AdiósTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang