Meet you

13 1 0
                                    

PART 1
" Kring kring.." suara bel terdengar,itu pertanda jam menunjukkan pukul 03.30 pagi
"Astaghfirullah..sudah jam setengah empat.."nayra terbangun dari tidurnya langsung mengambil air wudu untuk melaksanakan salat tahajud
"Kayaknya kamar mandi sepi deh.."Nayra pun berjalan menuju kamar mandi sungguh ia sedikit ketakutan
"Jebur jebur.." suara itu membuat Nayra merinding ia sempat berpikir apakah ada orang yang mandi di kamar mandinya itu?
"Siapa yang mandi di jam segini..?"ia terheran mana mungkin salah satu anak kamarnya mandi jam segini padahal mereka masih tertidur pulas .
"Kamar mandi 4 siapa ya..?" Nayra memberanikan diri untuk mengetuk pintu tersebut.
"Nayra nggak sih..?"dia berbisik kepada Nara saat ia melihatnya.
"Iya.." entah kenapa Nara ingin mengejutkan kembarannya itu.
"Gimana kalau kita membuatnya kaget..?" saran arah yang langsung diterima oleh via.
Nayra dan Nara adalah saudara kembar namun mereka memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda, sebut saja Nayra ia berbeda jauh dengan Nara.
Dulu waktu kecil Nara jarang mendapat kasih sayang dari orangtuanya, iya selalu dibanding-bandingkan dengan Nayra kembarannya tersebut.
"Kamu itu berbeda dengan kembaranmu lihatlah Nayra ya tak secengeng dirimu..!"bentak Sari ibunda nara."ma jangan gitu bagaimanapun Nara adalah adik Nayra juga.."pembelaan dari Nayra terhadap saudarinya itu,"Udah Ra.. jangan nangis lagi ya" gadis cilik tersebut memeluk erat tubuh Nara.
"Kenapa gadis cengeng itu harus di lahirkan di dunia ini..!"batin Sari menyesal telah melahirkan Nara.
***
"Nayra Nayra.." Ulfa mencari keberadaan sahabatnya itu.
"Ulfa lagi nyari siapa tanya Laila saat ia melihat Ulfa sendirian di depan kamar mandi 4,"Laila kamu melihat Nayra nggak..?" Tanya Ulfa mungkin saja ia melihat gadis tersebut.
"Dalam ul.. Naira..?gak lihat dari tadi mungkin sama nara.." ucap Laila,"oke makasih oh ya nanti kalau lihat Nayra disuruh ibunyai ndalem beliau mau bilang sesuatu.."ucap Ulfa berjalan meninggalkan Laila sendiri ya ingin mencari kamar mandi yang kosong.
"Iya ul sama-sama nanti aku bilang ke Naira.." jawab Laila yang masih setia menunggu kamar mandi tersebut.
Tak sia-sia ia menunggu beberapa menit akhirnya pintu kamar mandi tersebut pun terbuka muncullah seorang gadis yang cantik, tidak lain adalah Nayra.
"Nayra.."ucap Laila saat ia melihat gadis tersebut.
"Iya ada apa..?"jawab Nayra sambil mengeringkan rambutnya yang basah.
"Kamu nanti selesai salat subuh disuruh ibu nyai ke ndalem beliau ingin membicarakan sesuatu.." ucap Laila berjalan ke dalam kamar mandi itu.
"Suwun yo infone.." Naira pergi meninggalkan Laila
***
"Nara.."panggil gadis yang berjalan menuju dirinya.
"Dalem.." jawab Nara.
"Amu eroh ta dulurmu iku lho..!".
"Lapo emange yo wes lho karepe.."jawab Nara enteng.
"Nayra sowan nak ibuk.." jawabnya membuat Nara terkejut mendengarnya.
"Sowan..? loh emangnya onok opo kok sowan barang itu..?"
"Ya embuh cah e sing sowan.." ucap farah yang masih berdiri di hadapan Nara.
Tak lama kemudian dita datang dengan membawa berita tentang Nayra
"Nara farah lu tahu nggak soal Nayra?" ucap dita anak Jakarta.
"Enggak emang kenapa.." jawab nara tak memperdulikan apa yang diucapkan dita.
"Nayra akan mengikuti program pertukaran pelajar antar negara.."ucap Dita membuat semua orang yang berada di tempat itu terkejut mendengarnya.
"Yang bener aja lu jangan ngaco kali.." ucap farah.
"Beneran ngapain juga gue bohongin kalian.."lanjutnya.
"Awas lek sampai bijuki kene.."ucap farah.
"Dan yang paling menghebohkan Nayra pergi ke sana dengan Gus Aqrom enggak kebayang mereka berangkat bareng..?" ucap dita.
"Keenakan tu bocah..!" batin Nara mendengar hal itu.
***
"Nay.."Panggil seorang pengurus memasuki kamar.
"Dalem Mbak.." jawabnya yang masih membereskan barang.
"Nico di padosi Ibuk..ditunggu di ndalem.." ucapnya lagi.
"Nggh mbak.."jawabnya.
"Nay..amu Sido boyong ta?" Lisa tak ingin Nayra pergi.
"Bukan boyong tapi dia bakal tinggal lama di sana.."
"Gak rek..aku gak boyong aku sek bakal kembali lagi..ya kali mau ninggalin kalian .." Nayra memeluk semua sahabatnya sebelum ia pergi.
"Pokok nya jangan lupakan kami.."
"Nggh mbak..siap minta di bawakan oleh oleh apa?"
"Walah ..budak ae durong malah nakokno oleh oleh.."ucap Farah,"kan dia yang nawarin..".
Tak lama kemudian datang lah saudari kembar Nayra yang tidak lain adalah Nara Arrifa Nalendra.
"Nay ..beneran mau pergi?" Ucap Nara.
"Iya ..besok berangkat nya.." saudari kembar itu saling menatap satu sama lain.
"Enak banget sih hidup Lo..! Apalagi berangkatnya bareng Gus aqrom.." sindir nara.
Setiap saudara kembar pasti memiliki sifat dan latar belakang yang berbeda, begitupun dengan nara dan Nayra , kedua saudari itu memang memiliki wajah yang sama satu sama lain.Namun jangan di tanya soal kecerdasan Nayra lah yang lebih unggul dibandingkan dengan nara.
***
"Coba siapa yang bisa menjawab pertanyaan ini.." ucap seorang guru kepada seluruh murid yang berada di dalam kelas.
"Saya bu.." gadis kecil itu langsung mengangkat tangan kanannya untuk menjawab pertanyaan guru tersebut.
"Ya silakan nayra Arrifa nalendra.." wanita itu mempersilahkan Nayra untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Beberapa menit kemudian Nayra selesai menjawab pertanyaan itu dengan benar, ia mendapat pujian dari guru mata pelajaran matematika membuat Nara semakin membenci Nayra.
"Lo Nayra caper banget sih sama guru!" Ucap Nara membuat dita menoleh ke arah nya."ish..gak boleh gitu bagaimanapun itu kan saudari kamu nara..".
"Saudari dari mana? Gak sudi dia jadi saudariku.." cibir nara.
"Kan sedarah ama lo.." ucap Farah,"lihatlah teman kalian Nayra Ibu harap kalian bisa seperti dia.." wanita itu terus memuji Nayra.
***
"Gus.. di timbali ibuk.." ucap seorang pria.
"Dalem..kang ibuk teng pundi?"
"Teng ruang keluarga.." Ridwan yang masih duduk bersimpu di hadapan anak kiyai tersebut.
"Matur suwun kang..kulo tinggal riyen assalamualaikum.." aqrom meninggalkan Ridwan sendiri di dalam ruangan.
"Waalaikumsalam Gus .." jawab Ridwan sambil menatap punggung laki laki itu.
Muhammad Aqrom Baihaqi jawab keturunan Arab itu menjadi di idaman para santriwati yang berada di pondok tersebut, paras yang tampan serta sikap yang dingin terhadap para wanita membuat para santriwati tidak ada harapan untuk bisa dekat dengannya,dan beruntung lah seorang yang bisa akrab dengan cowok sedingin itu.
***
"Panggilan kepada Nayra Arrifa Nalendra..di tunggu kedatangannya di kantor sekarang juga.." suara itu membuat Nayra semakin takut meninggalkan para sahabatnya.
"Nay.. panggilan kantor itu loh!' ucap Farah."nggh mbak.." jawabnya sambil membenarkan kerudung nya.
Seperti laksana kepompong persahabatan mereka kini di ujung perpisahan, mungkinkah mereka dipertemukan kembali atau mungkin hari ini adalah hari terakhir mereka bertemu hanya takdir yang akan menentukan nasib
persahabatan mereka.
"Nay .."ucap salah satu anak kamarnya.
"Iya ada apa aja?" Jawab nayra menoleh ke arah belakang.
"Boleh nitip salam gak buat Gus aqrom..?" Sambungnya.
"Ish..Gus aqrom mana berani aku ngomong nya orang sedingin es juga di lawan..pasti nanti gak ada respon dari beliau" ucap Nayra berjalan meninggalkan gadis itu sendiri.
"Nay pliss.. tolong salamkan.."teriak nya.Namun tak ada jawaban dari Nayra.
***
"Aqromm...." Panggil ummi.
"Dalem mi..." Jawab nya mencium punggung tangan wanita pertama yang ia cintai.
"Pun siap sedanten ta?"
"Alhamdulillah sampun mi.."
"Nggh pon mengke budal jam tigo sonten teng bandara.."
"Nggh umi..kulo nyiapaken barang riyen.." jawabnya meninggalkan Bu nyai dan menyiapkan keperluan sebelum berangkat.
"Secepat ini pean tumbuh nak" ucap umi yang tidak menyangka Aqrom kecil sudah menjadi aqrom dewasa.
Tak lama kemudian datanglah dua orang santriwati salah satu nya adalah Nayra Arrifa Nalendra.
"Assalamualaikum..umi.."ucap kedua santri itu berjalan dengan menggunakan lutut nya.
"Waalaikumsalam ..owalah kalian.." jawab Bu nyai.
"Umi..Niki Nayra.." ucap seorang pengurus.
" Nak mengke berangkat teng bandara jam tiga sonten..satu mobil kalean mas aqrom.." ucap Bu nyai.Membuat Nayra tak mempercayai hal ini ,ia beranggapan bahwa ini hanya lah mimpi semata.
"What..?satu mobil sama Gus aqrom!" Ucapnya dalam hati.
"Nggh umi..barange sampon sedanten..." Nayra sudah menyiapkan keperluan nya dari kemarin.
***
"Nara..!" Ucap seseorang dari belakang gadis itu pun menoleh ke arah nya.
" Nayra mana..?" Ucap Alfin saat ia tanpa sengaja bertemu dengan nara saudari pacarnya itu.
"Sowan ke ibukk.." jawab nya membuat cowok itu terkejut mendengarnya.
"Yang benar aja deh.. jangan bercanda.." Alfin menyangka ini hanyalah sebuah gurauan biasa.
"Beneran! Aku kasih tau nih..Nayra sowan karena ia akan berangkat ke Jerman nanti sore.." jawab Nara santai.
"Jerman? Buat apa ia pergi ke sana?" Alfin terheran buat apa Nayra pergi sejauh itu.
"Pertukaran pelajar berangkat nya bareng Gus aqrom.."
"Ha.. Gus aqrom? Lah kok bisa.." Alfin masih tidak menyangka akan hal ini , seharusnya ia menemani orang yang ia cintai itu bukan dengan cowok dingin seperti Gus aqrom.
"Gak tau kan yang memilih kan ini ibukk.." Nara pun meninggalkan Alfin yang masih mematung menatap kearah nya.
Alfin Mahendra salah satu santri di pesantren modern itu menyukai nayra sejak kejadian dahulu kala,Entah mengapa cowok tampan itu memiliki rasa pada gadis tersebut.
"Farel..Lo kenal gak sama cewek itu gak bro.." ucap Alfin saat melihat Nayra berjalan di hadapan nya.
"Itu mah Nayra emang kenapa Lo naksir yah.." jawab farel.
"Hmmm..iya cantik banget.." Alfin jatuh cinta pada pandangan pertama .
"Lo sih cewek mulu urusin tuh kitab Lo.." farel yang sok sok an alim."Apaan sih ..sok alim pula oh yah gimana dengan Nara hah?" Gurau Alfin.
"Gak Gimana gimana masih lancar kok.." jawab farel.
"Bukan nya Nara sama Nayra itu kembar yah.." ucap Alfin saat menemukan foto kedua gadis itu di Instagram.
"Emang..tapi menurut gua Nara lebih menarik daripada Nayra.."
"Lo mah semua orang mengganggap seperti itu pada pacar nya masing-masing.."
"Jadi gimana keputusan Lo.." tanya farel apakah sahabat nya itu akan mengungkapkan perasaannya.
"Masih binggung harus bagaimana?" Jawab nya.
"Jadi cowok itu harus berani mengungkapkan perasaannya.. kalau Lo suka bilang.. kalau Lo sayang harus di jaga.." farel pun meninggalkan Alfin sendiri di taman sekolah.
"Gua suka Ama Lo nay.." batin Alfin.
***
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan,Hari yang tak ingin ia jalani adalah harus berpisah dengan sahabat yang selalu menemani nya,yang sudah di anggap seperti saudara sendiri,
Mungkin inilah yang terbaik bagi masa depan mereka.
"Assalamualaikum..Nayra ayo berangkat sudah di tunggu bu nyai..di bawah" ucap salah satu pengurus memasuki kamar.
"Waalaikumsalam nggh mbak .." jawab Nayra sambil memegang koper milik nya.
"Nay..hati hati yah jangan lupakan kami.."satu demi satu sahabat Nayra memeluk tubuh gadis itu sebelum ia pergi.
"Iya siap makasih.." jawab nya membalas pelukan Mereka.
"Oh yah Nara kalau mau apa apa bilang aja ke mbak Lina.." ucapnya,"iya nay..hati hati yah.." kedua saudari itu saling berpelukan untuk memberikan semangat satu sama lain.
"Siap..sampai jumpa semuanya.. assalamualaikum.." senyuman Nayra di balas dengan lambaian tangan dari para sahabatnya.
"Waalaikumsalam nay.." jawab mereka serempak.
Ke dua langkah kakinya sulit meninggalkan pesantren yang memberikan ia pelajaran hidup yang luar biasa.Langkah kakinya terhenti saat ia menatap wajah cowok dingin tersebut yang berada di hadapan nya
"Deg..deg.." jantungnya berdetak kencang, tangannya pun mulai dingin sungguh hari ini adalah hari yang tak diinginkan oleh gadis itu.
" Nak.." ucap umi saat melihat Nayra dengan membawa koper milik nya.
"Dalem umi.." jawabnya sambil mencium punggung tangan wanita itu dan ia mendapat kan senyuman dari Gus aqrom, sungguh beliau lebih tampan saat beliau tersenyum.
" Ridwan.. tolong bawa barang barang ke mobil.." perintah nya.
" Nggh umi.." jawab Ridwan langsung membawa barang tersebut ke dalam mobil Vellfire itu." Gila! Ini nyata" batin Nayra, karena dari dulu ia ingin sekali menaiki mobil mahal itu.
" Nay.." suara berat itu menyadarkan Nayra dari lamunannya, pemilik suara itu tidak lain adalah Aqrom Baihaqi." Dalem ..Gus.." jawabnya."Ayo nak .." umi pun datang merangkul Nayra berjalan menuju mobil berwarna hitam tersebut.
" Aduh gimana nih..kok deg deg an gini.." ucap nya dalam hati.
" Nayra.. duduk sini aja.."ajak aqrom membuat jantung Nayra tak karuan.
"Mboten Gus.." jawabnya.
" Mboten mboten.. pokok nya tidak ada penolakan!"
" Nak nay.. duduk di situ aja!" Ucap umi menunjuk tempat di samping aqrom putranya.
" Udah nay..ga papa aku gak bakalan gigit kok.." ucap aqrom tersenyum padanya.
" Ganteng banget sih Gus.." Nayra sempat melirik aqrom saat ia duduk di samping cowok itu." Apa? Ganteng kan hati hati naksir loh.." aqrom membaca pikiran gadis itu membuat Nayra salting tak karuan.
" Kok bisa tau sih Nayra mikirin apa?" Ucap Nayra.
" Aqrom kok di lawan.." jawabnya cuek.
***
" Fin..Lo tau gak Nayra udah berangkat.." ucap rehan berjalan menuju markas mereka." Nayra? Udah berangkat oh yah udah jam tiga!!" Alfin melihat jam tangan miliknya memang benar sekarang menunjukkan pukul 3 sore."coba lihat dulu ke ndalem mungkin belum berangkat.." saran farel langsung diterima oleh Alfin.
"Wes angel ngene Iki.." ucap rehan. Mereka berdua keluar menuju balkon asrama dan di lihat nya Nayra dan aqrom sudah berada di dalam mobil.
" Nayra.." teriak Alfin langsung mendapat sorotan dari keduanya dan terutama dari umi." Alfinn..Lo gila apa?" Farel langsung menarik lengan cowok itu agar ia tidak mendapat takziran kembali.
" Gua emang gila kalau Ama Nayra.." entah mengapa Alfin tergila gila dengan gadis itu.
" Yaelah Fin ..pikiran loh Nayra Mulu.." ucap farel.
" Emang lo gak gitu apa sama Nara?" Sindir Alfin.
" Alfin Lo udah di tunggu sama pak Syifa.." ucap Aldi berjalan menuju kedua cowok itu.
" Tuh kan..kena lagi!" Farel sebelum nya tidak mau berurusan dengan salah satu pengurus galak, namun apalah daya dia orang yang berada di samping Alfin.
" Santuy boss..sarapan takziran menanti.." jawabnya enteng.
" Gua males Ama Lo Fin..selalu dapat hukuman terus!" Cibir farel," ih kok baper ..gitu aja ngambek!" Ledek Alfin.
" Gua gak baper yah.." jawab farel. " Kalian di tungguin pak Syifa dari tadi cepat ke kantor sebelum beliau marah besar!" Saran Aldi.
Begitu lah keseharian mereka berdua tiada hari tanpa panggilan kantor dan takziran.
***
" Nayra.." teriak Alfin dari balkon. " Alfin?" Jawab nayra menatap nya dari kejauhan.
" Alfin?" Tanya aqrom membuat gadis itu menoleh ke arahnya.
" Iya Alfin! Emang kenapa..?" Jawab nya enteng.
" Tunggu.. assalamualaikum pak nanti tolong panggil kan Alfin ke kantor!" Ucapnya di telfon dengan salah seorang pengurus.
" Loh kok Alfin panggilan kantor sih? Kan dia gak salah apa apa!" Protes Nayra namun tak ada balasan dari aqrom.
" Ih sumpah nih orang dingin banget .." sindir nya membuat aqrom menatap sinis gadis itu.
"Alfin di panggil karena ia tak sopan di hadapan umi!" Jawab nya dengan senyuman.
"Ouh.. ngomong ngomong jenengan lebih ganteng kalau tersenyum Gus.." sindir Nayra membuat aqrom tersenyum lagi kepada gadis tersebut.
Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Nayra karena gadis itu dapat melihat senyuman dari cowok sedingin aqrom dan ia bisa bercanda dengan nya, sungguh ia akan mendapatkan senyuman dari nya setiap hari.
***
" Nara.." ucap seseorang dengan suara berat.
" Farel.." jawabnya terkejut saat melihat farel di hadapan nya.
" Akhirnya bisa ketemu .." ucap farel. " Iya gimana kabar nya.." ucap Nara.
" Alhamdulillah baik .." jawab nya. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengawasi mereka berdua dan memotret kedua santri itu.
" Alfin gimana?" Ucap Nara memecahkan keheningan diantara mereka.
" Alfin biasa takziran.." jawab farel. " Takziran gara gara apa?"
Nara terheran bagaimana bisa Alfin mendapatkan hukuman.
" Tadi aku sama dia di balkon terus Alfin teriak memanggil Nayra dan berhubung di sana ada Gus aqrom sama umi.. beliau beliau langsung menatap kearah kami berdua dan gak lama kemudian Aldi datang katanya Alfin di panggil ke kantor.." ucap farel menceritakan apa yang di alami oleh Alfin.
"Alfin juga gitu sih gak lihat sikon dulu kalau mau manggil Nayra salah dia sendiri kan.." oceh Nara yang di terima langsung oleh farel dengan senyuman khas cowok itu.
" Nara!" Ucap Laila.
" Iya Laila ada apa?" Jawab Nara. " Di tunggu mbak nila di kantor .." ucap Laila karena ia adalah teman satu kamar dengan Nara.
" Waduh! Kena lagi!!" Batin nya.
" Iya iya makasih bentar lagi ke sana.." ucap Nara saat Laila pergi meninggalkan mereka.
" Kenapa nar.." ucap farel melihat wajah Nara yang cemas.
" Biasa.. panggilan kayak nya.." jawab Nara.
" Yah udah cepat balik ke kamar..sudah di tunggu itu loh.." ucap farel.
" Iya farel hati hati aku balik ke kamar dulu assalamualaikum.."
Ucap Nara berpamitan pada pacar nya itu.
" Waalaikumsalam " jawab farel , mereka pun kembali ke asrama masing-masing.
***
" Nayra udah makan belom?" Tanya aqrom, karena dari tadi Nayra tertidur pulas.
" Hah? Belom makan..aku" jawab Nayra yang baru saja terbangun dari tidurnya.
" Ya udah ayo makan dulu! Kang tolong antar kami ke rumah makan" ucap aqrom langsung mendapat respon dari nya.
" Nggh Gus.." jawab sopir itu.
" Beneran ini tapi jenengan yang bayarin.." gurau Nayra namun mendapat respon negatif dari aqrom. " Gak mau! Bayar sendiri lah!" Jawab nya sambil tersenyum. " Nah kok? Ya udah aku yang bayar sendiri!"
" Gak gak aku yang bayar .." jawab aqrom. Ia mendapat senyuman dari gadis itu.
" Nayra Arrifa Nalendra..cantik kalau tersenyum.." batin aqrom saat melihat senyuman khas Nayra.
Mereka berdua kini saling bercanda satu sama lain tidak ada keheningan di antara mereka. Ternyata orang yang kelihatan nya cuek sebenarnya orang yang receh seperti aqrom.
" Gus sampun dugi.." ucap Ridwan." Ouh nggh kang.." jawab aqrom." Nay ayo turun sudah sampai loh.." ajak aqrom kepada Nayra.
" Nggh Gus .." jawab nya , ia malas untuk keluar dari mobil itu. " Ayo gak boleh males lah! Emang pean gak mau makan gitu?" Ajak nya lagi.
" Makan lah orang lapar kayak gini!" Cibir Nayra menuruni mobil itu.Mereka berdua pun berjalan dan memilih tempat makan yang nyaman buat mereka.Aqrom tak sengaja melihat teman masa kecil nya, ia pun langsung menemui nya.
" Wildan!" Ucap aqrom berjalan menemui nya.
" Aqrom.." jawab cowok itu menjabat tangan aqrom.
" Lo mau kemana tambah ganteng aja bro.. ujar Wildan.
" Mau ke bandara..Lo juga tambah ganteng Wil.." jawab aqrom. Wildan dan aqrom kini saling bercerita satu sama lain, mengingat masa kecil mereka dulu sampai sampai pesan yang di kirim oleh Nayra tak kunjung di balas oleh aqrom.
Assalamualaikum
Gus jenengan teng
Pundi?

meet youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang