1

13 3 0
                                    

~•~

Sudah tau tak sanggup, tapi masih saja ngotot minum-minuman keras. Alhasil ketiga wanita itu jatuh tepar, terbaring dengan tidak keren.

Semuanya mabuk. Naura, Jessi dan Sasa.

Mereka datang ke apartemen Oliv saat setelah berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk Ran dan Than yg baru saja mengalami kecelakaan membuat Ran patah tulang dan Than koma.

Setelah hubungan nya yg kandas karna perselingkuhan Than, juga kecelakaan orang itu juga hingga terbaring lemah tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit mampu membuat Jessi shock dan down dalam waktu bersamaan. Naura dan Sasa membuat Jessi minum untuk menenangkan perempuan itu saat sebelum nya dia merocak.

Tapi niat menemani, Naura dan Sasa malah ikut mabok.

Oliv menghela nafas, satu-satunya yg sadar hanya dirinya seorang. Sebab ia khawatir jika semua orang mabok maka siapa yg akan mengurus mereka dan berjaga-jaga.

"Oliv..." Panggil Naura setengah sadar. Suaranya serak dan tatapannya sayu.

"Hm.."

"Aku mencintaimu" Ungkapnya.

Oliv tersenyum "Aku tau.. aku juga mencintaimu." Balasnya

"Aku takut..." Naura kembali bicara suasana semakin hening saat Oliv mulai serius mendengarkan.

"... Aku takut kita tidak bisa bersama" sambungnya. Beberapa tetes air mata berderai melembabkan wajah nya yg sudah memerah

"Aku tidak mau kita terpisah..."

Oliv memilih diam, membiarkan Kekasihnya itu untuk mengungkapkan segala kegundahan hatinya.

"...Jangan tinggalkan aku ya"

Oliv membuang nafasnya seraya mengangguk. Ia meraih satu botol bir dan meneguk setengah dari isinya.

"Sial!" Tenggorokan nya serasa terbakar.

Tanpa aba-aba, perempuan itu langsung membopong Naura ala bridal style, membawanya ke dalam kamar.

Secara perlahan ia merebahkan tubuh lemah Naura keatas ranjang berukuran king size miliknya.

Kemudian menindihnya..

"Kamu mencintai ku kan? Kamu benar-benar mencintai ku kan?.. Aku tidak akan meninggalkan mu, akan aku buat kamu menjadi milikku seutuhnya malam ini." Tukas Oliv.

...

Pakaian yg membalut kini ditanggalkan suka rela.

Mendesah diatas ranjang  dengan tubuh bertelanjang tanpa busana.

Menindih dalam posisi Oliv berada diatas, memeluk dengan tungkai kaki Naura terjepit diantara kedua kakinya.

Manik tegas bertatapan dengan tatapan Berkabut sayu. 

"Oliv..aahh..a-ak___"

"Hm.."

Naura menggigil, sentuhan memabukkan sanggup Menjadikannya sosok yg tak berkutik. Siap dijamah, siap dinikmati.

"Engghh...." erang Naura.

Dia tak mampu lagi membedakan, mana kanan ataupun kiri, atas dan bawah, maupun nyata serta khayalan.

Bagi Naura, sekelebat bihari yg meraung-raung itu harus segera diselesaikan.

"Emph..."

Bibir plum merona pink.

Oliv asik mengecup manisnya benda lembut nan kenyal beraroma cherry itu. Menghisap nya dalam ritme pelan  namun begitu mampu membuat Naura terbuai, mendorongnya untuk segera membalas ciuman  intim yg tak hanya berisi dentuman nafsu semata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang