00. PROLOG

17.9K 2K 1.1K
                                    

Hallo semuaaa! Just call me Acha, jangan thor hehe

Yang baru baca ke sini jalur apa?

Yang baru baca ke sini jalur apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentang kamu, aku, dan kita. Tuhan, izinkan kami bersama sampai habis seluruh masa ini."

*****

00. PROLOG

Sebuah mobil Pajero Sport berwarna putih yang ditumpangi Sagara, Kiyara, dan Aurora melaju dengan kecepatan tinggi. Malam larut ditambah gerimis hujan membuat jalan raya sepi pengendara. Itu pula yang membuat Sagara berani memacu kemudi lebih cepat dari biasanya.

"Tenang banget Princess tidur," celetuk Sagara ketika melihat Aurora yang terlelap pulas di jok belakang melalui kaca tengah.

"Ngantuk banget dia. Tadi main sama Alia juga sampai kecapean kata Kak Nia. Makanya tidurnya gitu. Aurora itu persis kamu, Kak."

Sagara terkekeh menanggapi istrinya. Sifat dan sikap Aurora memang lebih dominan mirip dirinya dibanding Kiyara. Mungkin yang Kiyara wariskan hanya bagian rupa dan kecerdasan. Luar Aurora adalah duplikat Kiyara kecil. Sedangkan dalamnya adalah duplikat Sagara.

Melirik perempuan di sampingnya menguap, sudut bibir Sagara sedikit terangkat. Ia mengelus pelan jemari Kiyara yang sedari tadi ia genggam menggunakan satu tangan. Sedang tangan kanannya ia gunakan untuk menyetir.

"Kalau kamu juga ngantuk, tidur aja, Ay. Aku gak papa. Nanti kalau udah sampe rumah aku bangunin kamunya," ujar Sagara.

"Nanti aja. Aku masih mau nemenin kamu nyetir. Kalau aku tidur pasti kamu bosan enggak ada temen ngobrol," sahut Kiyara pengertian.

"Okay. Tapi kalau kamu emang udah ngantuk banget, tidur aja. Kita masih lama baru sampai rumah."

Sepanjang perjalanan diisi obrolan hangat keduanya. Dari semua pembahasan, 70% mengarah tentang Aurora. Sisanya mereka bahas tentang hal lain.

Langit yang tadinya hanya menurunkan gerimis juga mulai berubah menjadi hujan deras. Lampu jalanan bahkan perumahan dan toko-toko menjadi gelap lantaran arus listrik padam.

Perempuan di samping Sagara itu mengusap telapak tangannya dan sesekali meniup kecil untuk menciptakan rasa hangat. Sagara cukup peka. Melepas jas yang ia pakai, lalu Sagara menyodorkan jas tersebut pada Kiyara.

"Pakai aja. Aku gak mau kamu kedinginan," kata Sagara.

Kiyara mengangguk dan menyampirkan jas Sagara di bahunya. Tak lupa ia mengucapkan kata terimakasih pada suaminya itu.

SAGARA IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang