Semenjak hari itu, setiap pagi Beomgyu selalu menyempatkan diri untuk mampir di sebuah kursi taman yang berseberangan dengan kantor polisi itu. Ia berharap suatu saat akan dapat melihat orang yang diikat waktu itu lagi
Ia ingin bertemu langsung dengan orang itu, berbicara dengannya, dan berteman dengannya. Ia akan membuktikan pada dunia bahwa orang itu sebenarnya baik, entah hal apa yang membuat ia begitu yakin. Tapi yang pasti, sesuatu yang tertulis pada Wishlist nya itu harus ia capai dan orang itu sudah masuk dalam Wishlist
Beomgyu duduk-duduk disana sambil meminum jus Stroberi yang sempat ia beli dijalan dengan pandangan lurus kearah kantor polisi didepannya, ia tidak mengalihkan pandangannya bahkan berkedip pun jarang. Ia tidak ingin melewatkan sedikit waktu sama sekali takut-takut orang yang menjadi tujuannya selama ini lepas tanpa ia sadari
Suara sedotannya yang tidak lagi menyedot air jus membuatnya mengernyitkan dahi lalu mengangkat gelas jusnya dan mendapati jusnya sudah habis, ia nampak menghela nafas lalu melempar gelas kosong itu ke arah Tong sampah. Ia meniup poni panjang yang sedikit menutupi matanya sambil menatap bosan kedepan dengan kaki yang diayun-ayunkan, ia mulai lelah Berjam-jam duduk disini. Ia memeriksa jam tangannya yang menunjukkan pukul 08:12 AM, berarti dia sudah disana sekitar satu jam setengah
" Hahh..apa aku pulang saja ya?,hari sudah mulai siang " monolog Beomgyu lalu mulai berdiri berniat pergi
Namun sebelum ia melangkah, pandangannya tanpa sengaja tertuju pada seseorang yang baru saja keluar dari kantor polisi itu. Beomgyu nampak berpikir sejenak sambil memperhatikan orang itu yang saat ini tengah terdiam ditempatnya sambil memandang sekitar, ia memperhatikan orang itu dari atas kebawah. Orang itu memakai kaus hitam polos yang dilapisi jaket abu-abu, wajah tampannya terdapat beberapa luka yang sudah kering dan bekas lebam. Ahh... sepertinya itu memanglah orang yang ia tunggu selama ini
Sementara orang itu yang tak lain adalah Terry atau Taehyun tengah menatap sekitar sejenak kemudian memasang masker hitamnya dan menutup kepalanya dengan tudung jaket agar orang-orang tidak sadar bahwa dia adalah si penjahat nomor satu di negara yang telah berkali-kali keluar masuk penjara
Sungguh, ia tidak menyangka ternyata ibu dari Tergetnya kemarin benar-benar memberi kesaksian palsu sehingga ia terbebas dari tuduhan dan bisa keluar dari kantor polisi seperti sekarang. Entah si detektif sialan Choi Yeonjun itu yang telah menyogok ibu itu atau tidak ia tidak peduli lagi, intinya sekarang ia sudah bebas. Dan lagi, ia tidak perlu khawatir dengan tawaran Yeonjun yang mengatakan jika ia bebas maka ia harus menunjukkan tempat Bosnya berada karena Yeonjun saat ini tengah menjalankan misi dadakan yang membuat detektif itu harus pergi keluar kota. Dengan begini, ia bisa mendatangi Bos nya dengan aman tanpa takut Yeonjun membuntutinya
Selesai menutupi wajahnya, ia mulai melangkah pergi meninggalkan kantor polisi itu. Sekarang tujuannya adalah ke markas tempat biasanya Bosnya berada untuk menerima misi selanjutnya, namun tiba-tiba ia mengernyitkan dahinya begitu merasa mendengar ada suara langkah kaki tergesa-gesa menuju kearahnya dari belakang. Hal itu membuat ia tiba-tiba menghentikan langkahnya membuat seseorang yang berjalan tergesa-gesa mengejarnya itu menabrak tubuhnya
" Akh! " Pekik orang itu yang kehilangan keseimbangan dan berakhir jatuh terduduk diatas jalanan trotoar yang mereka lalui
Taehyun terdiam sejenak kemudian menoleh kebelakang dan mendapati ada seseorang berambut panjang sebahu yang tengah meringis sakit dalam posisi jatuhnya, melihat Taehyun yang menoleh kearahnya orang itu nampak menunjukan cengiran khasnya sebagai sapaan
" Apa yang kau inginkan, agashi(nona)?" Tanya Taehyun datar
Tiba-tiba, raut wajah si manis berambut sebahu itu berubah tidak suka
KAMU SEDANG MEMBACA
Villains
FanfictionIblis, Monster, setan, bajingan, Siapa bilang hanya tuhan yang memiliki banyak nama?. Harusnya tempat Iblis di Neraka, tapi ada satu Iblis yang berada di Gangnam Kebencian adalah senjatanya, kemarahan adalah bahan peledaknya, dia tidak mengerti...