Kadang, satu hal yang manusia selalu inginkan adalah menjadi orang yang "sempurna".
Bagi perempuan, sempurna yang mereka bayangkan adalah memiliki paras yang cantik, putih, tinggi, dan langsing.
Tidak berbeda dengan perempuan, pandangan "sempurna" untuk laki-laki juga sama, adalah mereka yang memiliki wajah tampan, tinggi, putih dan mapan.
Bukankah tidak ada manusia yang terlahir sempurna?
Lantas kenapa harus menjadi atau mencari yang sempurna?
Mengapa tidak kita syukuri saja dengan apa yang kita punya?Lalu bagaimana dengan mereka yang memiliki tubuh pendek, gendut, kurus dan hitam? Mengapa mereka dinomorduakan ?
Mengapa mereka sering dicibir atau dicemooh dengan perkataan kasar?
Apa boleh dikatakan mereka tidak "sempurna" (?)
Tidak seharusnya penilaian "sempurna" hanya dinilai dari segi fisik good looking nya saja.Lantas mengapa orang-orang selalu suka mencari mereka yang sempurna fisik ?
Kenapa orang-orang lebih suka menilai "kesempurnaan" itu hanya datang dari segi fisik semata? Mengapa harus mereka yang sempurna fisiknya yang selalu dinomorsatukan (?)Kata "bulliying" sudah sangat tidak asing dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa kita tidak belajar untuk saling menghargai? Belajar untuk mencintai satu sama lain.Nyatanya, "Sempurna" itu adalah ketika kamu bisa menerima dirimu apa adanya.
Sempurna itu adalah ketika kamu bisa belajar mensyukuri dengan apa yang kamu punya.
Sempurna itu adalah ketika seseorang bisa menerima dan mencintai pasangan apa adanya.
Maka demikian, kata "sempurna" sudah datang dan tercipta dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Who You Are
Non-FictionMenjadi sempurna itu tidak harus mengikuti apa kata orang. Kadang kamu hanya perlu memahami dan menerima diri kamu sendiri. Belajar bersyukur itu harus, lakukan apa yang kamu senangi. Selagi itu tidak merugikan orang lain, kenapa harus ragu? Namun k...