Ingat yang jisung katakan di chapter 3?. Disana jisung bilang kan kalau ia tidak sudi menganggap hyunjin sebagai saudaranya?,tapi sebenarnya jisung tidak berniat mengatakan itu.
Jisung hanya takut jika masa lalunya terulang. Tau kan maksudku?.
Saat ini jisung tengah duduk di tepi kasurnya, ia sedang melamun. Jisung merasa bersalah kepada hyunjin.
Saat ini jisung tengah memegang kertas surat dari hyunjin. Surat yang setiap hari dikirim oleh hyunjin. Ya hyunjin mengiriminya surat padahal kan hyunjin bisa saja ngechat jisung, entah apa motivasi hyunjin, jisung tidak tahu.
Surat itu selalu ada dibawah pintu kamarnya setiap hari. hyunjin menyelipkan nya melalui lubang pintu. Surat yang menanyakan kabar jisung.
Jisung termenung di kamarnya, hingga ia memberanikan diri mengechat hyunjin duluan. Ia ambil ponselnya di atas nakas, lalu mencari kontak hyunjin.
__________👑___________
Disisi lain hyunjin kaget tiba tiba jisung mengechat nya tapi dengan segera ia langsung loncat loncat kegirangan. Lalu membalas chat tersebut.
Jisung lega akhirnya ia dapat berbaikan dengan hyunjin. Ia lalu meletakkan ponselnya diatas nakas dan bersiap.(emang kamu mau kemana sung?, kayak mau kencan aja pake siap siap, padahal kan kalian cuma taman belakang istana kan?. Hadeh suka suka pangeran ajah).Chapter 6 update teman teman ada yang kangen book ini ga?
🙂
🙂
🙂
Gada yaudah. Kalo minat mampir ya. Makasih buat yang baca. Vote dan comment ya 😘.
KAMU SEDANG MEMBACA
The village Prince || Hyunsung Skz
Short StoryKisah tentang persaudaraan seorang pangeran dan seorang anak desa yang volos. Hwang hyunjin × han jisung