Part 30

442 19 3
                                    

Hai guys i'm back 🤗








Hai guys i'm back 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Beberapa saat kemudian, ada seseorang yang mendekatinya.

" Kak Akmal? "

Akmal mendongakkan kepalanya dan melihat siapa yang Memanggilnya.

" Syifa? "

" Boleh aku duduk? " Akmal mengangguk mempersilahkan.

" Ka-kak Kenapa ada di sini? Kakak habis nangis ya? " Tanya Syifa.

Akmal langsung menghapus jejak air matanya yang tersisa. " Ng-nggak kok, ini tadi kelilipan " ucapnya berbohong.

" Sampai merah gitu kak mata dan hidungnya juga "

Akmal hanya diam, lalu mengalihkan wajahnya ke sembarang arah. Agar tidak di lihat oleh Syifa.

" Kalau ada yang mau di ceritakan gakpapa kok kak, Syifa siap buat dengerin. Eh maksudnya, maaf kak " Syifa memukul mulutnya pelan, yang Tiba-tiba saja berucap seperti itu.

" Boleh? " Tanya Akmal, lalu menghadap ke arah Syifa yang masih menunduk.

Syifa mendongak menatap ke Akmal, lalu mengangguk pelan.

" Nenek gue lagi sakit " ucap Akmal dengan memandang Lurus ke depan.

Syifa dapat melihat dari sorot mata Akmal yang menunjukkan Kesedihan.

" Kalau Boleh Syifa tau, Nenek kak Akmal sakit apa? "

" Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) " jawab Akmal lirih.

" Astaghfirullah, terus sekarang Nenek kak Akmal di mana? "

" Di rumah "

" Gak di rawat di RS kak? "

Akmal menggelengkan kepalanya.

" Kenapa? "

Akmal menghembuskan nafasnya pelan. " Gak ada biaya untuk rawat inap Nenek. Untuk berobat aja uangnya pas-pasan "

" Kak soal bia- "

" APA! MAU BANTUIN GUE BUAT NGEBIAYAIN NENEK, IYA! GUE BISA CARI UANG BUAT NGEBIAYAIN NENEK SENDIRI, GUE GAK BUTUH BANTUAN SIAPAPUN " ucapnya dengan nada sedikit meninggi.

Syifa terkejut bukan main, ia tidak menyangka seorang Akmal yang biasa ceroboh, petakilan, suka bikin ketawa orang, pemikiran yang agak Lola, dan masih banyak lagi. Ternyata menyimpan banyak sekali luka di dalamnya. Ia paham situasi saat ini kenapa Akmal berbicara dengan nada meninggi.

" Bu-bukan begitu kak, aku hanya ingin meringankan beban Kakak. Papah aku seorang Dokter di salah satu RS miliknya sendiri. Siapa tau papah bisa bantu kakak soal penyakit Nenek "

NAILA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang