Tiba dirumah sakit dan kamu langsung dilarikan ke ruang operasi.
"D–dokter apa bayi ku baik baik saja?"
Dokter itu mengangguk
"Lukanya tidam terlalu dalam, bayimu akan baik baik saja jadi tolong bertahan"
"Dokter bisa aku meminta satu permintaan?"
"Ada apa?"
"Tolong katakan bahwa bayi ini sudah tiada"
"Tapi itu melanggar prosedur kami"
"Doktet jeball"
//Beberapa menit kemudian
"Operasinya berjalan lancar dan pasien akan segera sadar tapi janinnya harus gugur di karenakan luka tusukan nya tepat mengenai janinnya"
"Mwoo janin" ibumu terkejut
"iya janinnya baru berusia sekitar 8 minggu"
Ibumu terduduk lemas dengan tangan jungkook yang setia menggenggam tubuh ibumu yang hampir jatuh.
"bajingan itu beraninya dia menghancurkan hidup putriku" ibumu menangis terisak
Seminggu sudah kamu dirumah sakit ditemani ibumu dan jungkook.
" jungkook sshii kau tidak bekerja lagi" tanyamu
"Tidak"
"Apa tidak apa apa? kau sudah seminggu mengambil cuti"
"Tidak usah khawatir lagipula aku tetap bekerja walau tidak ke kantor"
"Ya sudah terserah kau saja"
"mau pergi ketaman?? "tawar jungkook
"apa boleh?"
"tentu saja boleh asal bersamaku kemana pun pasti bisa" ledek jungkook
"ah baiklah tuan serba bisa" ..
Jungkook menggendongmu memindahkanmu ke kursi roda mendorongnya melewati beberapa kamar.
"jungkook"
"Eumm, Ada apa hae ra?" jungkook berjongkok di hadapanmu yang terdiam menatap sesuatu jungkook pun mengikuti kemana arah bola matamu menuju.
"Yoongi hyung" gumam jungkook saat jungkook hendak menghampiri yoongi kamu menahan tangannya
"jungkook aaaa jangan ganggu mereka kita pergi saja" jungkook mengangguk mengiyakan perkataanmu saat hendak berbalik arah yoongi menyadari kehadiran kalian.
"Hae ra" pekik yoongi berlari menghampirimu meningalkan gadis yang baru saja keluar dari ruangan dokter kandungan.
Yoongi menghampirimu dan jungkook menghentikan dorongan kursi rodamu.
"Hae ra apa yang terjadi? kau sakit? apa yang sakit coba kulihat" yoongi menggenggam tanganmu dan memastikan tidak ada luka di badamu.
Kamu melepas genggaman tangannya
"Apa pedulimu min yoongi?? Urus saja kehidupanmu dan jangan pernah tunjukan wajahmu dihadapanku!" kamu berbicara walau dengan perasaan yang hancur dan mulut yang bergetar
jungkook? Dia hanya bisa diam melihat sejauh apa hae ra menanggapi yoongi
"Apa yang kau lihat ini hanyalah kesalah pahaman aku hanya ingin memastikan apakah benar aku ayah dari bayi yang dia kandung, sungguh aku tidak merasa menyentuhnya hae ra percayalah" yoongi berbicara dengan suara gemetar
"Aku sungguh sudah tidak peduli dengan semua itu"
" jungkook bawa aku kembali ke kamarku" jungkook mengangguk tanpa menjawab dan mendorong kursi rodamu menjauh dari yoongi.
"Tunggu" suara itu menghentikan kamu dan jungkook menoleh kearah suara itu berasal
"Eoma" gumamu, ibumu menghampiri yoongi dan melayangkan tangannya ke pipi yoongi.
*Plakkkk
Wanita yang tengah mengandung itu berlari ke arah yoongi.
"Yaaa~ ahjumma! apa yang kau lakukan! kenapa kau menampar kekasihku" teriak ji han
" Oh jadi ini kekasih barumu? setelah apa yang kau lakukan pada putriku? kau menghamili putriku lalu meninggalkan nya begitu saja dan mencari kekasih baru? bajingan ini!" saat ibumu hendak menampar kembali yoongi jungkook menghentikan ibumu.
Yoongi yang terkejut mendengar kamu tengah mengandung menatapmu.
"H–hae ra... k–kau? " saat yoongi hendak menghampirimu jungkook menahannya.
"Tetap disitu hyung, jangan coba coba mendekatinya lagi atau aku akan menghajarmu"
Yoongi berlutut di hadapan ibumu memohon maaf atas apa yang telah dia lakukan sampai tak tahu bahwa kamu tengah mengandung.
"Maafkan aku eomoni tolong maafkan aku dan tolong beritahu hae ra agar tidak meninggalkanku aku akan memperbaiki semuanya " pinta yoongi sambil memohon berlutut dihadapanmu
"eomoni? beraninya kau menyebutku eomoni! berdirilah dan dengarkan aku, aku tidak akan pernah membiarkan putriku bersamamu lagi setelah apa yang telah kau lakukan padanya!" setelah mengatakan itu ibumu berlalu dan menghampirimu
Kamu memalingkan wajahmu dan meminta ibumu agar mengantarkanmu ke kamarmu. Sedangkan jungkook masih berdiri di hadapan yoongi yang masih berlutut sambil menunduk melihat kepergianmu.
"bangunlah hyung" jungkook meraih bahu yoongi membangunkannya.
" Oppa kajja kita pulang untuk apa kau memperjuangkan wanita yang sudah tidak mau padamu" ucap wanita itu
" Tutup mulutmu sialan ini semua gara gara kau jalang sialan" teriak yoongi
"Oppa kau hiks" wanita itu menangis dan berlari keluar meninggalkan yoongi dan jungkook
"Jungkook apa benar hae ra tengah mengandung anakku?" tanya yoongi dengan wajah memerah menahan tangis
"Nee hyung, tapi itu minggu lalu, sekarang hae ra sudah kehilangan anaknya dia mencoba bunuh diri dengan menusukkan pisau je perutnya" jawab jungkook sambil menuntun yoongi duduk di kursi yoongi menatap jungkook.
"Bagaimana itu bisa terjadi padanya dan aku tidak mengetahui kebenaran itu lelaki macam apa aku ini" yoongi menangis terisak mendengar kenyataan bahwa kamu hamil dan keguguran tanpa dia tau apa apa
