Fajar menatap secarik kertas di genggamannya.
Lantas, ia menarik napas panjang, lalu melipat kertas di genggamannya itu.
Potongan kertas yang tak pernah ingin ia lihat kini ia temukan akibat ulahnya sendiri.
"Jar, liat map transparan punya gue nggak?" Tanya Senja.
Fajar menggeleng.
Setelah Senja berlalu, Fajar menyimpan kembali sisa-sia amarah dan kecewa dalam dirinya. Ia melipat kertas itu dan meletakkannya dalam map transparan yang dicari-cari Senja barusan. Setelahnya, ia meletakkan map itu kembali ke tempat asalnya dan kembali ke kamarnya dengan segala kecewa yang membuatnya ambruk diatas lantai yang dingin.
Lantai yang menjadi saksi ketakutan terbesar Fajar dimulai.
Ia berharap tak melihat kertas itu lagi. Atau lebih baik lagi kalau semua ini hanya mimpi.
Bagian takdir adalah hal yang harus diterima sebagai konsekuensi hidup. Entah nanti berakhir suka atau justru duka, biarlah waktu yang menjawabnya.
-----♠︎-----
Kita memang punya pilihan,
Tapi takdir punya keputusan.-Senjakala-
-----♠︎-----
Hai...
Story ini sempat di unpublish karena sebuah kritik.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar
Teen Fiction"Fajar tercipta karena dunia butuh kehangatan, Jar. Jangan merasa kalo kamu nggak berguna." Begitu kata Bunda. Jadi bagian dari keluarga yang tidak utuh membuat Fajar dan saudara-saudaranya tak lantas hilang asa menyambut hari seperti anak-anak lain...