Satu

1.8K 233 24
                                    

Publish ulang, ada sedikit perubahan.

*****

"Kenapa rok ini begitu pendek?" Jisung mendengus pelan. Ia kembali memperhatikan penampilannya di depan cermin full body di kamarnya.

Jisung tidak menyangka bahwa rok sekolah perempuan sependek ini. Rok ini hanya bisa menutupi setengah pahanya.

"Untung saja kaki ku bagus, jadi tidak terlalu buruk." Jisung membenarkan rambut palsu yang digunakan nya. Ia mengambil tasnya lalu turun ke bawah untuk sarapan.

Jisung duduk di meja makan, mengambil nasi dan beberapa lauk lalu memulai sarapannya dalam diam. Ia hanya sendiri, di rumah mewah ini Jisung hanya sendiri. Ayah dan ibunya berada di tempat yang cukup jauh dengan nya. Tokyo.

Mereka melakukan ini demi kebaikan bersama. Jisung awalnya cukup kesepian dan sedih ketika harus berpisah dengan kedua orangtuanya. Namun sudah cukup Jisung kehilangan kedua kakak nya, ia tidak ingin kehilangan lagi.

Kedua kakak nya meninggal ketika mereka sedang melakukan jalan jalan keluarga. Hanya jalan jalan biasa seperti keluarga pada umumnya di hari weekend. Mereka cukup bersenang senang hingga ketika perjalanan pulang mobil bagian belakang yang mereka tumpangi di tabrak dari dua sisi.

Jisung terluka parah, sementara kedua kakaknya meninggal karena berusaha melindungi Jisung. Dan ternyata hal tersebut di lakukan oleh musuh ayah nya. Ayah nya merupakan ketua mafia yang paling di takuti di dunia gelap.

Di situlah awal mula Jisung dan ibu nya mengetahui pekerjaan ayah nya selain mengurus kantor. Sempat kecewa karena sang ayah yang menyembunyikan dari nya. Namun melihat saat itu kondisi ayah nya begitu terpuruk akibat kehilangan kedua putra nya mereka tentu tidak bisa marah.

Akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah, menyembunyikan identitas asli mereka untuk mengelabuhi salah satu musuh ayahnya yang memang menjadikan anak dan istrinya sebagai alat untuk menghancurkan ayahnya. Dan Jisung sudah mulai terbiasa setelah hampir 5 tahun tinggal sendiri.

Setelah selesai bersarapan Jisung berjalan keluar rumah. Ia masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu nya.

"Pagi paman Yoohan." Jisung menyapa supir pribadinya.

Yoohan tersenyum tipis, ia sedikit merasa aneh melihat tuan nya menjadi perempuan.

"Pagi tuan Jisung."

Yoohan mulai menjalankan mobilnya menuju sekolah baru Jisung.

"Paman, bagaimana penampilan ku hari ini? Cantik tidak?"

Yoohan melirik Jisung dari kaca kecil yang tergantung di dekatnya, "Cantik, tuan bahkan terlihat cantik ketika menjadi laki laki,"

Jisung tertawa pelan, "Paman bisa saja."

"Oh iya paman. Aku ingin mencoba berbicara seperti perempuan, sebentar," Jisung berdehem pelan sebelum berucap "Hallo semua, perkenalkan Park Jisung. Senang bertemu dengan kalian, semoga kita bisa berteman baik. Bagaimana?"

"Itu tidak buruk. Tapi tuan tidak perlu mengubah suara tuan juga suara tuan sudah sedikit mirip perempuan."

"Tidak, suara ku sedikit berat bisa bisa mereka curiga."

Jisung mengeluarkan ponselnya, membuka kamera dan kembali memperhatikan penampilannya.

"Tuan Jisung, jika saya boleh tau kenapa tuan menyamar menjadi perempuan?"

Jisung mendongak, ia mencondongkan tubuhnya ke depan, "Paman tahu? Sekarang merupakan sekolah ke 49 ku. Aku sudah menyamar menjadi berbagai macam, cowok culun, bad boy, pendiem, famous, tukang bully, polos, atau apa pun itu tetap saja para pengganggu itu bisa mengenali ku. Aku hanya ingin tahu apa penyamaran ku kali ini bisa bertahan hingga aku lulus. Aku sudah lelah pindah pindah sekolah terus menerus."

Litlle BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang