Even as we parted

342 48 19
                                    

Kyuhyun memandangi buket bunga yang ia beli sore tadi. Rangkaian mawar merah dan pita satin maroon. Tidak ada cokelat dan wine. Hanya ada secarik kertas bertuliskan permintaan maaf dan kata-kata rayuan yang Kyuhyun bubuhkan berkebalikan dengan dengan kekesalan yang ia simpan.

Ini bukan pertengkaran pertama mereka. Kyuhyun, dengan kekasihnya bernama Seohyun. Ya, nama mereka memang hampir sama, dulu teman-teman mereka sering berkelakar, menggoda mereka bahwa mereka diciptakan untuk satu sama lain. Waktu itu Kyuhyun mengamini walau memang janggal karena Kyuhyun dengan Seohyun hanya sekadar tahu, di balik lingkar pertemanan mereka yang sama.

Tanpa tahu pada akhirnya memang menjadi pasangan setelah dua tahun mereka saling mengenal.

Memandangi jok di sampingnya, Kyuhyun bernostalgia perkara Seohyun dan dirinya semasa awal menjadi pasangan dahulu. Kyuhyun dengan sifat playboy-nya yang gemar mendekati banyak perempuan dalam satu waktu, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mendekati Seohyun yang memang Kyuhyun kagumi. Seohyun adalah salah satu perempuan paling menarik yang Kyuhyun temukan. Pandangannya terkesan dingin, air mukanya yang seringkali tanpa ekspresi tak mengurangi karisma Seohyun bagi Kyuhyun.

Percobaan pertama sebagai pasangan kekasih, tidak mulus begitu saja. Perasaan keduanya cenderung menggebu. Kyuhyun yang rasa cintanya mengabur, menjurus pada obsesi sedangkan Seohyun belum selesai dengan pergolakan batinnya. Hubungan keduanya menjadi tidak harmonis lalu berakhir. Seohyun menyerah dan Kyuhyun merasa tidak dihargai.

Lalu takdir menampar keduanya dalam pertemuan yang mulanya mereka canggung satu sama lain berujung perantara untuk keduanya kembali menyatukan rasa. Setelah terbuka dengan permasalahan masing-masing kala itu, pribadi yang sudah berubah menjadi jauh lebih bijaksana, Seohyun dan Kyuhyun sepakat berkomitmen kembali.

Sekarang , tidak mulus juga. Sudah beberapa hari ini keduanya berjauhan karena sebuah permasalahan, dan Kyuhyun terpojokkan di sini. Seohyun ada kesibukan, begitu pun Kyuhyun. Biasanya semua berjalan alami, saling meluangkan waktu guna bersama karena memang sudah terbiasa dengan kehadiran masing-masing. Mereka tidak hanya pasangan namun juga teman hidup. Rasanya ada yang kurang namun Kyuhyun abai untuk mengakui.

Perempuan ini yang nyatanya selalu Kyuhyun cintai.

***

Memutar-mutar gelas anggur, Seohyun menunggu kapankah waktu yang tepat untuknya mengambil langkah pergi. Seohyun mau pulang. Selain lelah karena seharian ini pekerjaan begitu menyita waktu, Seohyun merasa canggung entah mengapa. Ada sesuatu yang membuatnya sedikit gugup. Seohyun bukan orang yang mudah berbasa-basi.

Sebenarnya, Seohyun mengenal Yesung, pernah beberapa kali terlibat proyek yang sama dengan Henry, Yoona dan Sunny yang pernah menjadi kawannya di asrama semasa kuliah dahulu. Orang-orang ini bukan orang asing bagi Seohyun.

Dilihatnya Kyuhyun sedang tertawa riang dengan Yesung dan Yoona entah apa yang mereka tertawakan. Mungkin hendak menertawakan Seohyun yang terlihat "terbengkalai" sendirian di sudut lounge tidak ada kawan. Yesung sudah menawarinya bergabung namun kawannya itu tidak memaksa karena sangat tahu jika Seohyun sering butuh waktu untuk menyendiri.

"Seohyun, hujan masih sangat deras di luar. Kemari, bergabung bersama kami."

"Tidak. Aku mau tidur." tolak Seohyun. Kyuhyun mendekatinya, tatapan matanya penuh kekhawatiran.

"Aku bisa meminjamimu selimutku."

"Duh, perhatian sekali ya." Yoona menggodanya.

Tidak ada respon lain yang Seohyun berikan selain memutar bola matanya malas.

Fight The Bad FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang