Third POV
Rain when we were 7 years old.
"(Name), ayo cepat, Keiji sudah menunggu!!"
"Iya bu, sebentar!"
(Name) Cilik memakai jas hujan warna biru langit kesukaan nya sekaligus dengan sepasang sepatu boots karetnya.
Setelah selesai memakainya, dia langsung keluar dari kamarnya dan menghampiri ibunya.
Ibu (Name) berjongkok di depan (Name), lalu sedikit merapihkan jas hujan (Name).
"Ingat jangan lama-lama, lalu jangan sampai terpisah dengan keiji" ucap ibu (Name).
"Baik bu" jawab (Name) dengan senyuman.
Ibu (Name) ikut tersenyum, kemudian dia mengantar (Name) ke teras rumah mereka tempat Akaashi menunggu.
"Tolong jaga (Name) ya keiji"
"Baik tante" jawab Akaashi
Lalu Akaashi dan (Name) pergi ke luar untuk bermain di bawah derasnya hujan.
Hujan adalah cuaca favorit (Name) karena dia bisa mengeluarkan perasaannya tanpa takut.
Tapi dia akan merasa kesepian jika bermain sendirian, oleh karena itu dia selalu mengajak teman sekaligus tetangganya Akaashi Keiji.
"Ayo pergi ke taman Keiji-kun! Aku ingin bermain ayunan!" ajak (Name).
"Iya" jawab Akaashi.
Mereka berdua pun berjalan dengan riang di bawah hujan untuk pergi ke taman.
Di pertengahan jalanan tidak sengaja kaki (Name) tersandung sebuah batu besar di tengah kubangan air.
Namun dengan cepat, Akaashi segera memegang pergelangan tangan (Name) agar tidak terjatuh.
Beruntung (Name) tidak jadi terjatuh berkat Akaashi, Dia segera membenarkan posisinya setelah terpeleset tadi.
"Hati-hati (Name), aku sudah berjanji pada ibumu untuk menjagamu" ucap Akaashi.
"Hehe maafkan aku" kekeh (Name) dengan sedikit rasa bersalah.
"Ya sudah, sini pegang tanganku agar kau tidak terpeleset lagi"
Akaashi merentangkan tangan kanannya ke arah (Name) sambil tersenyum kecil.
(Name) tanpa ragu langsung menggenggam tangan Akaashi dan menyelipkan jari-jarinya.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan kita Keiji-kun!"
"iya"
Lalu mereka berdua pun melanjutkan langkahnya sambil bergandengan tangan.
~~
Rain when we were 17 years old
Akaashi mengambil payung lipat dari dalam tasnya dan membukanya di depan teras sekolahnya.
Dia pun mulai melangkah di tengah hujan yang cukup deras untuk pulang ke rumahnya.
Ketika sampai di depan gerbang pintu sekolah, dia melihat seorang gadis basah kuyup dengan kepalanya yang menunduk.
"(Name)?! Apa yang kau lakukan di tengah hujan begini?!" tanya Akaashi dengan nada panik sambil memayunginya dengan payung miliknya.
"...ah...Keiji-kun kau baru pulang ya?"
(Name) mendongak untuk menatap wajah Akaashi sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu! One Shots!
Fanfictionkumpulan cerita one shoot, reader dengan karakter haikyuu! Open request!! ©haruichi furudate