capt 1

4 3 0
                                    


Bima putra algara, anak tunggal dari keluarga algara. Ayahnya meninggal disaat Bima manginjak usianya yang ke 12 tahun. Dan karena kematian ayahnya, mamanya mengalami depresi selama kurang lebih 2 tahun. Tapi tak berselang lama saat Bima berusia 16 tahun. mamanya memutuskan untuk menikah lagi.

Mamanya menikah dengan duda anak dua. Dan dari kesepakatan dari kedua pihak, nama dari anak calon papanya Bima diubah menjadi Dimas putra algara dan Bino putra algara.

Walaupun awalnya ia benci dengan kedua saudaranya tetapi lama-kelamaan rasa benci itu hilang entah kemana. Dan mereka mulai akrab layaknya saudara pada umumnya.

****


Di kediaman rumah algara semua orang sedang berduka atas meninggalnya ayah Bima. Ruangan itu riuh dengan suara tangisan serta teriakan yang tidak rela dengan kepergiannya. Dan sebelum beliau pergi beliau telah menitipkan amanah kepada Bima.


Flasback on


"Abim sini nak" Merasa dipanggil Bima pun berjalan menemui ayahnya didepan teras. "Kenapa yah?" Tanya bima.


"Kamu sayangkan sama ayah sama mama?" Bima mengangguk sebagai jawaban. "Jika memang abim sayang sama ayah sama mama, abim harus janji sama ayah"


"Janji apa yah?" Ayah Bima mengambil kopi dimeja, meminumnya dan menaruhnya kembali kemeja dan melihat kearah anak semata wayangnya itu. "Abim harus janji sama ayah kalau semisal ayah udah gak ada abim harus tetep jaga mama. jangan buat mama sedih apalagi marah sama abim, abim harus jadi anak yang nurut sama mama ya? Karena mungkin waktu ayah gak lama lagi bim, memang ayah belum tau kapan tapi ajal gak ada yang tau. Abim juga udah mau menginjak 12 tahun kan. Jadi artinya abim udah besar. udah bisa jadi pahlawan buat keluarga ya?"


Bima memeluk ayahnya erat dan meneteskan air matanya dipundak ayahnya. "Ayah gak boleh bilang kayak gitu, abim yakin ayah bisa sembuh. Dan abim yakin ayah bisa sehat dan kumpul kayak dulu lagi sama keluarga. Abim gak mau kehilangan ayah" Tangisan bima mulai keras hingga mama yang tadinya lewat pun sedikit mengintip ke teras rumah.


"Dunia ada yang atur abim, kita tinggal lihat aja kapan waktunya. Kalau waktunya belum tepat mungkin ayah bisa sembuh tapi jika waktu sudah tepat ayah cuma bisa berpesan sama abim" Mama yang sedaritadi diam kini mulai terisak tanpa suara.


"Tapi kenapa ayah gak bisa sembuh, abim mau ayah sembuh. Abim gak mau ayah pergi" Bima melepaskan pelukannya dan memandang wajah ayahnya.

"Penyakit ayah udah gak bisa disembuhin lagi abim. Jadi janji sama ayah ya? Nanti biar ayah seneng kalo abim udah janji sama ayah" Bima mengangguk dan memeluk ayahnya kembali.

Mama yang tadi diam kini mulai berjalan memasuki kamar dan menangis. Bima yang sempat melihat mama tadi pun melepas pelukannya dan pergi menyusul mamanya.

Tok tok tok

"Ma.."

Mendengar suara anaknya ia segera menghapus air matanya dan berjalan membuka pintu. "Kenapa abim?" Walau air mata sempat dihapus bima dapat melihat jelas bahwa mamanya habis menangis. "Abim boleh masuk ya?" Mama mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

what is love? [BL, Boyslove]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang