Hai guys i'm back 🤗
" Dok, maaf sebelumnya. Boleh kita bicara berdua? " Tanya Akmal.
" Boleh "
" Kita bicara di belakang saja " Dokter Broto mengangguk.
Mereka pun berjalan beriringan menuju ke belakang rumah, yang tersedia kursi rotan panjang.
Setelah duduk Dokter Broto membuka suaranya.
" Ada apa nak Akmal? "
" Gini Dok- "
" Panggil Om saja. Panggil Dokter jika sedang berada di RS "
Akmal mengangguk. " Gini Dok- eh Om, saya ingin meminta izin kepada Om. Saya sudah berjanji kepada Syifa, suatu hari nanti jika saya sudah sukses. Saya ingin menikahi anak Om yaitu Syifa, apakah Om mengizinkan? "
" Kamu sudah membicarakan perihal ini ke Syifa? "
" Sudah Om "
" In syaa Allah saya mengizinkan, tapi semua keputusan ada di tangan Syifa. Saya yakin kamu serius dengan Syifa. Saya tunggu keberhasilan kamu suatu saat nanti " Broto menepuk bahu Akmal.
" Terima kasih Om, saya janji akan membuat Putri Om bahagia selalu "
" Saya pegang janji kamu "
Setelah cukup berbicara berdua, mereka kembali ke depan, menemui yang lain.
" Sudah pah? " Tanya Hanum, istri Dokter Broto.
" Sudah "
" Syifa sudah malam, mari kita pulang "
" Iya Pah "
" Nak Akmal kami pulang dulu ya, jaga dirimu baik-baik "
" Iya Om siap, Terima kasih "
" Semuanya kami pamit, Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh "
" Kak aku pulang dulu ya " bisik Syifa.
" Iya hati-hati "
Syifa dan keluarganya pun masuk ke dalam mobil, mobil itu di kemudikan langsung oleh Broto tanpa supir. Beberapa saat kemudian mobil itu melesat jauh dari halaman rumah Akmal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAILA [On Going]
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca ⚠️ ____ Menceritakan tentang gadis Pengidap Astraphobia atau ketakutan terhadap guntur dan kilat. Bertemu dengan seseorang pengidap Nyctophobia atau memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap kegelapan. Mereka be...